PENJELASAN SEPUTAR DOA-DOA AGUNG DAN ISTIGHHATSAH YANG BERKHASIAT UNTUK MENGURAI KESUSAHAN DAN KEPRIHATINAN

PENJELASANSEPUTAR DOA-DOA AGUNG DAN ISTIGHHATSAH YANG BERKHASIAT UNTUK MENGURAI KESUSAHAN DAN KEPRIHATINAN


 Ketahuilah - semoga Allah memberikan taufik-Nya kepadaku dan kepadamu- sesungguhnya doa merupakan ibadah yang dituntut oleh syariat. Ia memiliki beberapa persyaratan dan anjuran yang telah disebutkan dalam beberapa kitab terkait. Terdapat sekian banyak riwayat yang menjelaskan seputar keutamaan doa.  Di antaranya riwayat-riwayat berikut ini :
“Sesungguhnya doa itu bermanfaat untuk ketentuan yang telah terjadi dan yang belum terjadi, karena itu, wahai hamba Allah senantiasa lah berdoa.”

“ tidak ada yang dapat mencegah takdir kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali amal kebajikan.”
“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya.”
“Doa itu bermanfaat untuk sesuatu yang telah terjadi dan yang belum terjadi. Adapun yang sudah terjadi maka ia menghilangkannya, sedangkan yang belum terjadi ia menahannya.”
Akan dikabulkan (doa) masing - masing kalian selama tidak tergesa-gesa dengan mengatakan, ‘Aku telah berdoa, namun Allah tidak mengabulkannya untukku.’”
“Doa nerupakan senjata orang yang beriman kepada Allah.”
Sebagian ulama berkat, “Doa merupakan sebaik-baiknya senjata karena itu jangan sekali-sekali meninggalkannya jika Allah tidak segera mengabulkan doamu.”
Sebagian ulama lainnya berkata melalui syair mereka :

Memohonlah dan jangan pernah bosan dari permohonan itu # Merupakan kerugian bagi orang yang tengah memohon apabila telah bosan # Tidakkah engkau melihat jaminan terkabulkannya doa dengan senanatiasa mengulanginya # Tidakkah kamu tahu bahwa air itu bila berkali-kali menetes di atas batu cadas, akan memberi pengaruh yang nyata ?


MACAM-MACAM DOA


DOA MASYHUR UNTUK MENGURAI KESUSAHAN. Doa ini berasal dari atsar yang bersumber dariImam Ja’far ash Shadiq bin Muhammad dari ayahnya, Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Doa ini merupakan doa yang agung dan bermanfaat untuk mengurai kesusahan, kesulitan hidup, kesulitan dalam melamar dan lain sebagainya. Berikut doa yang dimaksud :
Bismillahirahmanirrahim allahumma inni as aluka ya man aqarra lahu bil’ubudiyyah kullu ma’bud ya man yahmaduhu kullu mahmud, ya man yafza’u ilaihi kullu majhud, ya man yathlubu ‘indahu kullu maqshud, ya sa iluhu min fadhlihi ghairu mardud , ya babuhu lisu alihi ghairu masdud, ya man huwa ghairu mausuf wa la mahdud, ya man ‘atha uhu ghairu mamnun, wa la mankud, ya man huwa liman da’ahu ghairu ba’id wa huwa ni’mal maqshud, ya man raja u ibadihi bihablihi maysdud, ya man laisa lahu syabihun wa la mitsluhu maujud, ya man laisa biwalidin wa la maulud, ya man laisa tushafu biqiyamin wa la qu’ud wa la biharakatin wa la bijumud, ya allah, ya rahman, ya wadud, ya rahimasy syaikhil kabir ya’qub, ya ghafira dzanbi dawuda, ya kasyifa dhurri ayyub, ya munjiya ibrahima min narin namrud, ya man laisa lahu syarikun wa la ma’ahu ahadun maqshud, ya man la yukhliful wa’da wa ya’fu anil wa’id, ya man birruhu wa rizquhu lil ashina mamdud, ya man huwa barrun halimun wa ni’mal maqshud, v huwa malja u kulli malhuf wa mathrud, ya man adz’ana lahu jami’u khalqihi bis sujud, ya man laisa’an babi judihi ahadun mathrud, ya man laisa ‘an babihi ahadun mafqud, ya man la yahifu fi hukmihi wa yahkumu alazh zhalimil juhud irham ‘abdan zhaliman mukhthi an lam yufi bil uhud, innaka fa alul lima turid wa antal maqshud, ya allah (3 kali), ya rahman (3kali), ya rahim (3 kali), ya wadud irham birahmatika ya arhamar rahimin ya rabbal alamin, ya ma’bud, allahumma inni as’aluka bihurmati hadzad du’a i wa azhamatihi indaka an tushalliya wa tusallima ‘ala sayyidina muhammadin wa ala ali muhammadin wa an taghfira li wa liwalidayya wa lil muslimina ajma’in.


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Dzat yang setiap sesembahan mengakui penghambaannya kepada-Nya, wahai Dzat yang setiap yang terpuji memuji-Nya, wahai Dzat yang kepada-Nya semua upaya disandarkan, wahai Dzat yang disisi-Nya semua maksud tertuju, wahai Dzat yang peminta karunia-Nya tidak tertolak, wahai Dzat yang pintu permohonan kepada-Nya tidak tertutup, wahai Dzat yang Dia tidak tersifati dan terbatasi, wahai Dzat yang pemberian-Nya tidak pernah diungkit-ungkit, wahai Dzat yang tidak jauh dari yang berdoa kepada-Nya, dan Dia adalah seindah-indahnya tujuan, wahai Dzat yang harapan para hamba-Nya terikat tali-Nya yang kuat, wahai Dzat yang tidak pernah ada yang menyamai dan menyerupai-Nya, wahai Dzat yang tidak memiliki orang tua dan anak, wahai Dzat yang tidak disifati dengan duduk fan berdiri, tidak juga disifati dengan bergerak atau diam, Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Pencinta, wahai Dzat yang menyayangi seorang kakek tua yakni Ya’qub, wahai Dzat yang mengampuni dosanya Dawud, wahai Dzat yang mengangkat derita Ayyub, wahai Dzat yang menyelamatkan Ibrahim dari api namhud, wahai Dzat yang tidak ada bagi-Nya sekutu, dan tidak seorang pun yang menyertainya dalam tujuan (pengharapan), wahai Dzat yang tidak menyalahi janji dan memaafkan ancaman, wahai Dzat yang kebaikan dan rezeki-Nya mencakup orang-orang yang bermaksiat, wahai Dzat yang Mahabaik, Maha Bijaksana, sebaik-baiknya tujuan, wahai Dzat tempat berlari dari segala kesedihan dan penolakan, wahai Dzat yang kepadanya semua makhluk tunduk dengan bersujud, wahai Dzat yang dari pintu kebaikan-Nya tidak ada seorangpun yang tertolak, wahai Dzat yang yang pintu-Nya tidak ada seorang pun yang tertinggal, wahai Dzat yang tidak pernah salah dalam menetapkan hukum-Nya dan menentukan hukuman bagi orang zalim dan ingkar, sayangilah hamba yang zalim ini, yang salah dan tidak memenuhi janji ini, sesungguhnya Engkau Maha Berbuat apa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau adalah tujuan, ya Allah (3kali), wahai Dzat yang Maha Pengasih (3 kali), wahai Dzat yang Maha Penyayang (3kali), wahai Dzat yang Maha Cinta, sayangilah aku dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang diantara para penyayang, wahai Tuhan semesta alam, wahai Dzat yang disembah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan doa ini, dan keluhurannya di sisi-Mu agar Engkau menyampaikan shalawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad dan keluarganya, dan agar Engkau mengampuniku, kedua orang tuaku dan umat Islam semuanya.


Setelah itu, utarakan hajatmu kepada Allah. Maka akan dikabulkan dengan izin Allah.
Dalam Kitab al-Musnad karya Imam Ahmad Hanbal dan kitab Shahih Ibnu Hibban terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud ra., bahwasanya Nabi SAW., bersabda, “Tidaklah satu pun orang yang sedih sedang dilanda duka lalu berdoa :

Allahumma inni abduka wabnu amatika nashiyati biyadik, madhin fiyya hukmuka, adlun fiyya qadha uka, as aluka bikulli ismin huwa sammaita bihi nafsaka au ‘allamtahu ahadan min khalqika au anzaltahu fi kitabika aw ista’tsarta bihi fi’ilmil ghaibi indaka an taj alal qur ana rabi’a qalbi wa nura bashari wa jala ‘a huzni wa dzihaba ghammi.

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba lelaki-Mu, dan anak dari hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku ada dalam genggaman-Mu (tiada daya dan upaya selain dari-Mu), hukum-Mu berlaku pada diriku, ketetapan-Mu adil atas diriku, aku memohon kepada-Mu, dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, nama yang Engkau tulis dalam kitab- Mu, nama yang Engkau ajarkan pasa seseorang dari makhluk-mu, atau nama yang Engkau jadikan al-Quran sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku, pelipur sedihku dan penawar gelisah.

Melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan duka laranya, serta menggantikannya dengan kelapangan.”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Yazid al-Qairani, beliau berkata, “Aku mengetahui sebuah doa yang sangat cepat dikabulkannya dan tidak kulihat doa yang lebih cepat dikabulkan selain doa itu. Bahkan, Syekh al-Fariq Abu Ishaq at-Tunisi berdia menggunakan doa itu setiap kali menghadap penguasa zalim, setiap kali menghadap pencuri, dan setiap kali menghadap musibah berat. Maka siapa yang mengetahui doa tersebut hendaklah berusaha untuk menghafal, karena ia merupakan doanya orang-orang istimewa dan tidaklah di perkenankan berdoa dengannya kecuali oleh orang-orang yang memang berhak. Sungguh, doa tersebut sangat mujarab. Berikut doa yang dimaksud :

Allahumma ya maudhi’a kulli syakwa wa ya syahida kulli najwa wa ya alima kulli khafiyyatin wa ya kasyifa kulli baliyyatin ya munjiya musa wa muhammad wa ibrahimal khalil shalawatullahi ‘alaihim ajma’in ad’uka ya ilahi du’a a manisytaddat faqatuhu wa dha’ufat quwwatuhu wa qallat hilatuhu du’a al ghariqil mahlufil makrubil masyghufilladzi la yajidu likasyif ma nazala bihi illa anta wa la illaha illa anta farhamna ya arhamar rahimin waksyif anna ma nazala bina min ‘udwani ‘aduwwikasy-syaithanir rajim min ha ula il qaumizh zhaliminal baghin (au min...) ya rabbal alamin innaka ala kulli syai’in qadir.

Ya Allah, wahai Dzat yang menjadi tempat setiap pengaduan, wahai Dzat yang  Maha Menyaksikan setiap permohonan, wahai Dzat yang Maha Mengetahui setiap yang samar, wahai Dzat yang Maha Menyingkap setiap bala, wahai Dzat yang Memenangkan Musa, Muhammad, dan Ibrahim sang kekasih, semoga allah mencurah shalawat kepada mereka semua, aku berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku, dengan doa seperti doanya orang yang kesempitannya sangat berat, kekuatannya melemah, upayanya buntu, juga seperti doanya orang yang tenggelam, yang menjerit- jerit (memohon pertolongan), yang sangat sedih, yang kebingungan, yang tidak memiliki apapun untuk mengatasinya kecuali Engkau, dan tiada tuhan selain Engkau, maka kasihilah kami wahai Dzat yang Maha Pengasih diantara para pengasih. Singkapkanlah dari kami apa yang menimpa mereka dari para musuh, yakni musuh-Mu. Setan yang terkutuk, dari orang-orang zalim (atau...) wahai Tuhan semesta alam sesunggunya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.


Waghautsah (4kali), ya Allah (3 kali), allahumma ya bari u laka ya da imu, la nafada laka ya hayyu ya muhyiyal mauta, ya qa iman ala kulli nafsin bima kasabat, ilahi innaka antal azizul jabbarulladzi la ilaha illa anta ilahana wa ilaha kulli syai ‘in ilahaw wahida, as aluka bilkalimatit tammati kullihal amna wal’afwa wal afiyata wal mu’afatad da imata fid dunya wal akhirati wa fil ahli wal jasad wal mali wal waladi wal muslimin ajma’in ya rabbal alamin, innaka ala kulli syaiin qadir war hamni birahmatika ya arhamar rahimin waksyif’anni ma nazala bi min dhurrin wa kulli ma aradta wa khallishni khalashan jamilan ya rabbal alamin wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa salam.


Waghautsah (4kali), ya Allah (3kali), ya Allah, wahai Dzat yang Maha Membebaskan untuk-Mu, wahai Dzat yang Maha Abadi, tidak ada akhir bagi-Nya, wahai Dzat yang Mahahidup, wahai Dzat yang Maha Menghidupkan yang mati, wahai Dzat yang menghukumi atas apa yang dikerjakan oleh setiap jiwa, ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Mulia, Maha Memaksa, yang tiada Tuhan selain Engkau. Wahai Tuhan kami, dan Tuhan bagi segalanya, Engkaulah Tuhan satu-satunya, aku memohon kepada-Mu dengan kalimat sempurna semuanya, akan keamanan, maaf, kesehatan, dan kesembuhan selamanya di dunia dan akhirat, pada keluargaku, pada diri, harta anak, dan kaum Muslimin semuanya, wahai Tuhan semesta alam, sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu. Kasihilah aku dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Pengasih diantara para pengasih, singkaplah dariku bahaya dan segala yang Engkau kehendaki yang telah menimpaku, dan bebaskanlah aku dengan kebebasan yang indah, wahai Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarga serta sahabatnya.

Di antara doa mujarab lainnya adalah Hizib Nashar. Dan, sebuah syair mengatakan :

Hizib Nashar memiliki rahasia yang luhur *
Sedangkan Allah yang Maha Pengasih memiliki kasih yang samar
Sesungguhnya kita telah dijanjikan oleh Allah berupa pengabulan doa
* Karenanya meninggalkan doa kepada Allah
Merupakan sebuah kesalahan

Allah SWT., berfirman, Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. al-Mu’min [40]: 60)


Hizib Nashar

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ

اَللَّهُمَّ ِبسَطْوَةِ جَبَرُوْتِ قـَهْرِكَ وَبِسُرْعَةِ ِاغَاثَةِ نَصْرِكَ وَبِغَيْرَتِكَ ِلاِنْتِهَاكِ حَرَمَاتِكَ وَبِحَمَايَتِكَ لِمَنْ ِاحْتَمَى بِاَيَتِكَ نَسْأَََلُكَ يَااَللهُ يَاسَمِيعْ يَاقـَرِيبْ يَامُجِيبْ ياَسَرِيعْ يَامُنْتـَقِمْ يَاشَدِيْدَ اْلبَطْشِِ يَاجَبَّارُ يَاقهَّارُ يَامَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَـَهْرُ الْجَبَابِرَةِ وَلاَ يَعْظُمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ اْلمُتـَمَرِدَةِ مِنَ اْلمُلـُوْكِ وَاْلأكَاسِرَةِ اَنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كَادَنِى فِي نَحْرِهِ وَمَكَرَمَنْ مَكَرَنِى عَائِدًاً عَلَيْهِ وَحَفَرَةَ مَنْ حَفَرَ لِى َواقِعًا فِيْهاَ وَمَنْ نَصَبَ لِى شَبَكَة َ الْخِدَاعِ ِاجْعَلْهُ يَا سَيِّدِىْ مُسَاقاً اِلَيْهَا وَمُصاَداً فِيْهَا وَاََسِيْرًا لَدَيْهَا اَللهُمَّ بِحَقِّ كهيعص اِكْفِنَا هَمَّ اْلعِدَا وَلَقِّهِمُ الرَّدَا وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ ِفدَا وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ عَاجِلَ النِّقـْمَةِ فِى اْليَوْمِ وَالْغَدَا، اَللهُمَّ َبدِّدْ شَمْلَهُمْ الَلهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللهُمَّ اَقْلِلْ عَدَدَهُمْ اَللهُمَّ اجْعَلِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِمْ اَللهُمَّ اَوْصِلِ اْلعَذاَبَ ِالَيْهِمْ اَللهُمَّ اَخْرِجْهُمْ عنْ دَائِرَةِ اْلحِلْمِ وَاسْلـُبْهُمْ مَدَدَ الإمْهَالِ وَغُلَّ اَيْدِيْهِمْ وَارْبُطْ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ وَلاَ تُبَلِّغْهُمُ اْلأمَالَ اَللهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقِ مَزَّقْتَهُ مِنْ اَعْدَائِكَ اِنْتِصَارًا ِلأَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَاَوْلِيَآئِكَ، {اَللهُمَّ اِنْتَصِرْ اِنْتِصَارِكَ ِلأحْبَابِكَ عَلىَ اَعْدَائِكَ} ×3 {اَللهُمَّ لاَتُمَكِّنِ اْلأعْدَاءَ فِيْنَا وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا}×3 حم حم حم حم حم حم حم حُمَّ اْلأمْرُ وَجَآءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُوْنَ. حمعسق حِمَايَتـُنَا ِممَّا نَخَافُ َاللهُمَّ قِنَا شَرَّ اْلأسْوَاءِ وَلاَ تَجْعَلْنَا مَحَلاً ِللْبَلْوَى اَللهُمَّ اَعْطِنَا اَمَلَ الرَّجَاءِ وَفَوْقَ اْلأمَلِِ يَاهُوْ يَاهُوْ ياَهُوْ يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفَضْلِهِ نَسْألـُكَ اْلَعَجَلَ َالْعَجَلَ اِلَهِى ْالإجَابَةَ اَْلإجَابَةَ يَا مَنْ اَجَابَ نُوْحاً فِى قَوْمِهِ وَيَامَنْ نَصَرَ اِبْرَاهِيْمَ عَلىَ اَعْدَائِهِ َويَامَنْ رَدَّ يُوْسُفَ عَلىَ يَعْقُوْبَ يَا مَنْ كَسَفَ ضُرَّ اَيُّوْبَ يَا مَنْ اَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا يَامَنْ قـَبِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسْ ِبِنْ مَتـَى نَسْألـُكَ بِأسْرَارِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ اَنْ تـَقـَبَّلَ مَابِهِ دَعَوْنَاكَ وَاَنْ تُعْطِيْنَاَ مَاسَألْنَاكَ اَنْجِزْ لَنَا وَعْدَكَ الَّّذِى وَعَدْتَهْ لِعِبَادِكَ اْلمُؤْمِنِينْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَاَنكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينْ اِنْقَطَعَتْ اَمَالُنَا وَعِزَّتِكَ اِلاَّ مِنْكَ وَخَابَ رَجَاؤُنَا وَحَقِّكَ اِلاَّ فِيكْ ” اِنْ اَبْطَاَتْ غَرَّةُ اْلأرْحَامِ وَابْتَعَدَتْ  فَأقْرَبُ الشََّيْئِ مِنَّا غَارَةُ اللهْ، يَاغَارَةَ اللهِ جِدِّى السَّْيْرَ مُسْرِعَة ً  فِى حَلِّ عُقْدَتِنَا يَا غَارَةَ اللهْ. عَدَتِ اْلعَادُوْنَ وَجَارُوْا وَرَجَوْنَا اللهَ مُجِيْرًا وَكَفَى بِاللهِ وَلِيـًّّا وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا وَحَسْبُنَا اللهَ وَنِعْمَ الْوَكِيلْ وَلاَ حَوْلَََ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيمْ، سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِى اْلعَالَمِينْ فَقـُطِعَ دَابِرَ ْالقـَوْمِ الَّذِيْنِ ظَلَمُوْا وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, dengan cambuk keagungan akan keperkasaan-Mu , dengan cepatnya uluran pertolongan-Mu, dengan kecemburuan karena tercabiknya kemuliaan-Mu, dengan perlindungan-Mu pada orang-orang yang berlindung dengan ayat-ayat-Mu, aku mohon pada-Mu ya Allah, wahai Dzat yang Maha Mendengar, wahai Dzat yang Mahadekat, wahai Dzat yang Maha Mengabulkan, wahai Dzat yang menjalankan nasib, wahai Dzat yang berat siksanya, wahai Dzat yang Mahaperkasa, wahai Dzat yang takkan mampu melemahkan-Nya paksaan orang-orang yan gberbuat aniaya, dan tidak akan memberatkan-Nya kerusakan yang dibuat orang-orang yang keji dari kalangan raja dan kaisar; agar Engkau menjadikan tipu daya orang yang menipudayaku menimpa lehernya, dan reka daya orang yang hendak merekadayaku kembali padanya, dan perangkap orang yang hendak menjebakku mengenai dirinya, orang yang menyakitiku dengan menyebarkan kecurangan maka jadikanlah ia, wahai Tuhanku, mengarah pada jebakannya terburu oleh jebakannya, dan terpenjara didalamnya. Ya Allah, dengan kebenaran Kaf-Ha-Ya-Ain-Shad, cukupi kami dengan pertolongan-Mu dari niat jahat para musuh dan pertemukan mereka dengan penangkalnya, jadikanlah mereka penebus bagi setiap kekasih, lemahkan mereka dengan siksaan yang segera, hari ini dan besok. Ya Allah porak-porandakanlah kumpulan mereka, ya Allah kalahkah permusuhan mereka, ya Allah jadikanlah lingkaran siksa pada mereka, ya Allah kirimkanlah azab pada mereka, ya Allah keluarkanlah mereka dari kedermawanan-Mu dan ikatlah mereka dari mendapat pertolongan, ikatlah tangan mereka, resahkanlah hati mereka, dan janganlah Engkau wujudkan cita-cita mereka, ya Allah pecah belahlah mereka sebagaimana Engkau memecah belah musuh-musuh-Mu saat menolong para nabi-Mu, rasul-mu dan para Wali-Mu. Ya Allah, tolonglah kami, sebagaimana Engkau menolong para kekasih-Mu dari musuh-musuh-Mu. Ya Allah, janganlah Engkau betahkan musuh-musuh diantara kami, dan janganlah Engkau tetapkan mereka untuk membahayakan kami sebab dosa-dosa kami. Ha-Mim, Ha-Mim, Ha-Mim, Ha-Mim, Ha-Mim, Ha-Mim, Ha-Mim, perkara menjadi sulit, dan pertolongan telah datang, dan mereka tidak mendapatkan pertolongan. Ha-Mim, Ain-Sin-Qaf, adalah penjagaan kami dari apa yang kami takuti. Ya Allah, jauhkanlah kami dari jahatnya keburukan, janganlah Engkau jadikan kami sebagai tempat bala. Ya Allah, wujudkanlah pada kami cita-cita yang kami harapkan, bahkan lebih dari itu. Ya Hu, Ya Hu, Ya Hu, wahai Dzat yang dengan keutamaan-Nya, kami memohon keutamaan-Nya. Aku memohon kepada-Mu segera, segera ya Tuhanku, kabulkanlah, kabulkanlah, wahai Dzat yang mengabulkan doa Nabi Nuh atas kaumnya, wahai Dzat yang menolong Nabi Ibrahim menghadapi musihnya, wahai Dzat yang mengembalikan Nabi Yusuf pada Nabi Ya’qub, wahai Dzat yang menyikap derita Nabi Ayyub, wahai Dzat yang mengabulkan doa Nabi Zakaria, wahai Dzat yang menerima bacaan tasbih Nabi Yunus bin Mata; aku memohonkepada-Mu dengan rahasia para pemilik doa itu, agar Engkau menerima apa yang kumohonkan, penuhilah janji-Mu yang telah Engkau janjikan kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, harapan kami-demi kemuliaan-Mu- terputus kecuali dari-Mu, harapan kami-demi hak-Mu- merugi kecuali di jalan-Mu; jika pertolongan saudara terlambat dan menjauh, maka jalan paling dekat dari kami adalah pertolongan Allah, wahai pertolongan Allah, cepatkanlah langkahmu dengan segera lepaskan ikatan kami, wahai pertolongan Allah, para musuh telah melancarkan permusuhannya, dan mereka telah berbuat, berlebihan. Hanya kepada Allah kami berharap, dan cukup dengan perlindungan Allah, cukup dengan pertolongan Allah. Cukuplah bagi kami pertolongan Allah, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung. Tidak aka daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung. Kabulkanlah doa kami, amin. Dan terputuslah barisan kaum yang zalim. Tidak ada daya akan kekuatan kecuali dengan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Semoga shalawat dan salam selalu Allah limpahkan kepada junjungan kami Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

Doa ampuh agar hajat terkabul. Caranya yaitu diawali dengan niat tulus ikhlas lillahi ta’ala. Dilanjutkan shalat sunah dua rakaat, istighfar, shalawat, lalu membaca doa berikut ini :
   

Allahumma ya jami’asy syatati ya mukhrijan nabati wa ya muhyiyal izhamir rafati wa ya mujibad da’awat wa qadhiyal hajat wa ya mufarrijal kurabat wa ya sami’al ashwat min fauqi sab’i samawat wa fatiha khaza inil karamat wa ya malika hawa iji jami’il makhluqat wa ya man mala a nuruhul ardha was samawati wa ya man ahatha bikulli syai’in wa bi istighna ‘ika ‘an jami’i khalqika wa bihamdika ya ilaha kulli syai’in an tajudu ‘alayya biqadha i hajati innaka qadrun ‘ala kulli syai in ya rabbal alamin.

Ya Allah, wahai Dzat yang Mengumpulkan segala yang terpencar, wahai Dzat yang Menumbuhkan tanaman, wahai Dzat yang Menghidupkan tulang belulang badan, wahai Dzat yang Mengabulkan doa-doa, wahai Dzat yang Memenuhi segala hajat, wahai Dzat yang Menyikap segala kesedihan, wahai Dzat yang Maha Mendengar segala suara dari atas langit ketujuh, wahai Dzat yang Membuka khazanah-khazanah kemuliaan, wahai Dzat yang Menguasai hajat-hajat seluruh makhluk, wahai Dzat yang cahya-Nya memenuhi bumi dan langit, wahai Dzat yang meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya, dan mampu menghitung jumlah segala sesuatu, wahai Dzat yangMaha Mengetahui apa yang telah lalu dan apa yang akan datang, aku memohon kepada-Mu, Ya Allah dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu dan ketidak butuhan-Mu dari seluruh Makhluk-Mu, dan dengan pujian bagi-Mu, wahai Tuhan bagi segala sesuatu, agar Engkau berbuat baik padaku dengan memenuhi hajatku, sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu, wahai Tuhan semesta alam.

Setelah itu, sebutkan hajatnya maka Allah akan dikabulkan Allah.


DOA SUFYAN ATS-TSAURI :

allahumma rabba kulli syai in wa ilaha kulli syai in wa waliyya kulli syai in wa khaliqa kulli syai in wa qahira kulli syai in biqudratika ya malika kulli syai in wal alima bikulli syai in wal hakima ala kulli syai in wal qahira ala kulli syai in biqudratika ala kulli syai in ighfir li kulla syai in waqdhi li kulla syai in wa hab li kulla syai in wa la tas alni an syaiin wa la tuhasibni bisyai in.

Ya Allah, Tuhan bagi segala sesuatu, Tuhan bagi segala sesuatu, Penolong bagi segala sesuatu, Pencipta bagi segala sesuatu Pemaksa bagi segala sesuatu, dengan kekuatan-Mu, wahai Raja bagi segala sesuatu, yang Maha Mengetahui terhadap segala hal, yang Menetapkan segala sesuatu, yang Memaksa segala sesuatu dengan ketetapan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah aku atas segala dosaku, dan penuhilah segala kebutuhanku, berilah aku segala sesuatu, dan janganlah Engkau tanyakan sesuatu apapun padaku, dan janganlah Engkau hisab aku karena apa pun.

Diriwayatkan , ada seorang yang bermimpi melihat segabian orang saleh dalam tidurnya setelah mereka wafat. Di antara orang-orang saleh itu ada yang mengamalkan doa diatas. Kemudian orang-orang saleh itu bertanya, “apa yang Allah telah lakukan kepadamu?” Si orang saleh menjawab, “Allah menahanku diantara ‘kedua tangan-Nya, Allah kemudian berkata kepadaku, ‘Berdoalah engkau dengan doa yang pernah kaubaca sewaktu didunia. Aku lantas berdoa, hingga sampa kalimat, ighfirli kulla syai in, Allah berkata, ‘Sungguh aku telah mengampunimu.’ Aku kemudian mengucapkan, waqadhi li kulla syai in, Allah berkata, aku telah mengabulkan semua hajatmu. Kemudian aku mengucapkan, wahabli kulla syai in,  Allah berkata, ‘Sungguh Aku telah memberimu. ‘Kemudian aku mengucapkan, wa la tas-alni ‘an syai in, Allah berkata, Aku tidak akan menanyaimu. Kemudian aku mengucapkan wa la tuhasibni bisyai in, Allah berkata, ‘Aku tidak akan menghisabmu.’”

Sebagian orang memberikan tambahan pada doa di atas dengan kalimat berikut ini, namun lebih mansyur adalah redaksi doa yang pertama.

Wa la yadhurruhu syai un wala yanfa’uhu syai’un, wa la yanqushuhu syai un, wa la yukdiruhu syai un wa asy ya ukatsiratun.

Dan tidak ada sesuatu pun yang memberi-Nya bahaya, tidak ada suatu pun yang memberi-Nya manfaat, tiada sesuatu pun mengurangi-Nya, tiada susuatu pun yang mengotori-Nya, dan sesuatu - sesuatu yang lainya.

Diriwayatkan dari al-Hasan bin Salim, ia berkata, “Aku memiliki nenek yang buta kedua matanya. Suatu ketika, datanglah seseorang menemuinya seraya berkata, ‘Maukah engkau aku ajari sebuah asma dari asma-asma Allah yang apabila engkau gunakan untuk berdoa maka Allah akan mengembalikan penglihatanmu? Nenekku berkata, ‘Asma Allah apakah itu? Semoga Allah memberikan pahala kepadamu dan mengampunimu. Orang itu kemudian berkata, “Angkatlah kedua tanganmu dan berdoalah kepada Allah azza wajalla, kemudian usaplah wajah serta matamu dengan kedua tanganmu.’ Nenek pun melakukan apa yang diperintahkannya dan Allah mengembalikan penglihatannya, bahkan penglihatannya lebih baik dari sebelumnya. Beliau pun bisa melihat seorang syekh yang mengajarinya itu sedang berdiri dihadapannya. Lalu, syekh tersebut pergi. Nenek pun menyembunyikan amalan itu dari orang lain hingga jangka waktu yang sangat lama. Beliau baru mengajarkan amalan tersebut tatkala ajal beliau telah dekat. Berikut amalannya :



وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
لَّهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّـهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
يُولِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dialah yang Awal, Yang Akhir, Yang Lahir (nyata) dan Yang Batin; Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik keatasnya. Dan Dia bersamamu di mana saja engkau berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Dan dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahi segala isi hati. (QS. al-Hadid [57]: 1-6)

هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحٰنَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
هُوَ اللَّـهُ الْخٰلِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga keamanan, Pemelihara keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutuan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, yang Membentuk rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. al-Hasyr [59]: 22-24)

Imam Ali Bin Abi thalib ditanya mengenai sebaik-baiknya doa yang secara khusus di baca oleh nabi SAW., Perawi berkata, “Aku menduga bahwa tidak ada seorang pun bertanya tentang hal ini selain aku.” Imam Ali bin Abi Thalib menjawab, “Apabila engkau hendak memohon hajat kepada Allah, bacalah enam ayat dari awal surah al-Hadid dan akhir surah al-Hasyr. Setelah itu berdoalah :

Allahumma ya man huwa wahidun ahadun wa la yazalu kadzalika wa la yakunu kadzalika ahadun ghairuhu if al bi (...).

Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Tunggal dan Esa, dan selamanya akan begitu dan tidak yang seperti itu siapa pun selain Dia, berbuatlah untukku (...)


Maka berkat doa tersebut Allah akan mengabulkan apa yang engkau minta, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya. “Wahai Rasulullah, adakah doa yang tidak akan di tolak? Rasulullah menjawab, “Ada. Ucapkanlah :

As aluka bismikal ala al ajallil akbari

Aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang Mahatinggi, yang Mahamulia Yang Mahabesar.

Sebagian ulama berkata, “Apabila engkau memohon suatu hajat kepada Allah, maka awalilah dengan membaca shalawat dan memohonlah kepada Allah apa yang menjadi hajatmu. Kemudian akhirilah dengan shalawat pula. Sesungguhnya, dia shalawat tersebut merupakan doa yang tidak ditolak dan tidak di tolak pula doa yang dilantunkan diantara keduanya.”
Diriwayatkan dari sebagian orang saleh, “Apabila engkau memiliki suatu hajat kebutuhan kepada Allah, maka masuklah ke dalam masjid dan duduklah menghadap kiblat dengan niat menghadap Allah. Setelah itu ucapkan :

Allahumma ilaika qashadhtu wa bibabika waqaftu wa bijanibika iltaja tu wa iyyaka sa altu wa bimuhammadin shallallahu alaihi wa salam wa lihi washahbihi tawassaltu wa bi anbiya ika wa rusulika tasyaffa faqdhi allahumma hajati wa naffis kurbati wa ma nazala min hirati

Ya Allah, kepada-Mu aku menuju, di pintu-Mu aku berdiri, disisi-Mu aku bersandar, hanya kepada-Mu aku meminta, dengan Muhammad-semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya, keluarganya serta sahabatnya- aku bertawakal dan dengan para nabi dan rasul-Mu aku mencari syafaat, maka kabulkanlah, ya Allah, hajatku, hilangkanlah kesedihanku dan kebimbangan yang ada pada diriku.

Kemudian, sebutkan apa yang menjadi hajatmu. Setelah itu, shalatlah dua rakaat. Rakaat pertama membaca surah al-Fatihah dan al-Kafirun. Rakaat kedua membaca surah al-Fatihah, surah al-Ikhlas, dan al-Mu’awidzatain. Lalu, pada akhirnya membaca :

Wa ayyubu idz nada rabbahu anni massaniyadh dhurru wa anta arhamurrahimin. Fastajabna lahu wa kasyafna ma bihi min dhurrin wa atainahu wa mitslahum ma’ahu rahmatan min’ indina wa dzikra lil abidin.

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh aku telah ditimpa penyakit, sedangkan Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami kabulkan (doa)-Nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari kami, dan supaya menjadi peringatan bagi semua hamba. (QS. al-Anbiya [21] : 83-84)

Setelah itu, Zaid menghadap ke arah si orang Kurdi.    Si kurdi mengambil tombaknya dan berusaha membunuhnya. Tiba-tiba datanglah seorang oenunggang kuda yang memacu kudanya sambil berseru, “Janganlah engkau membunuhnya!’ Orang Kurdi itu pun menoleh ke arah datangnya suara dan melihat seorang penunggang kuda berada dihadapannya dengan tombak di tangan. Penunggang kuda kemudian berkata, “Hai Zaid, tatkala engkau memanjatkan doamu yang pertama, malaikat Jibril berseru, “Tolonglah orang yang tengah kesusahan ini.” Aku kemudian memenuhi seruannya sedangkan saat itu aku berada di langit ketujuh. Tatkala engkau berdoa untuk keduakalinya aku berada di langit dunia. Tatkala engkau berdoa untuk ketiga kalinya aku datang kepadamu dan membunuh orang Kurdi tersebut. Hai Zaid! Ketahuilah, tiada  seorang pun berdoa dengan doa yang baru saja engkau baca, kecuali akan dikabulkan Allah pada waktu itu juga. “Tatkala Zaid kembali ke Madinah, ia pun menceritakan peristiwa tersebut kepada Nabi SAW., lalu beliau bersabda, “Hai Zaid, sungguh Allah telah mengajarimu tentang asma-Nya yang Mahaluhur, yang apabila seorang hamba berdoa dengan nya maka akan dikabulkan; dan apabila memohon dengannya maka akan diberi.’

Muhammad bin Idris ar-Razi membuat bab khusus dalam kitabnya, al-Jami lil Ad’iyati wal Adzkar, dengan judul, “Bab tentang Asma yang mampu Mengguncangkan Malaikat.” Dan sebagian ulama meriwayatkan doa tersebut dalam kitab-kitab mereka tanpa menyebutkan kisah Zaid diatas.

Di nukil dari Abu Zaid Imarah bin Zaid, ia berkata, Sufyan ats-Tsauri mengabarkan kepadaku kisah dari Ibnu Utaibah yang mendapat kisah dari Abi az-Zanad dari al-A’raj, bersumber dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda, ‘Sesungguhnya Allah memiliki 99 asma. Barang siapa yang hafal maka akan masuk surga.”

Imarah berkata,” Aku kemudian berusaha mempelajarinya asma yang dimaksud tersebut. Dan aku tidak menemui seorang pun yang mengabarkan perihal hakikat 99 asma itu, hingga kemudian aku bertemu seorang lelaki yang penuh semangat dalam menyebarkan ilmu dan masih termasuh ahli bait Rasulullah. Dialah yang kemudian mengajariku. Lelaki itu sosok yang sangat wara’ dan mustajab doanya. Menurut kabar, ia kelaur dari Madinah menuju Mekah pada hari Arafah dan wukuf disana bersama jemaah haji lainnya. Kabar tentangnya telah diketahui banyak orang. Akan tetapi ia memohon kepadaku agar tidak memberitahukan namanya kepada orang lain.”

Kepada lelaki itu Imarah berkata, “Sesungguhnya aku memohon kepadamu agar kiranya engkau sudi mengajariku tentang asma-asma Allah yang Mahaluhur, yang tidak seorang pun merasa rugi apabila berdoa dengannya.”

Setelah memperingatkan Imarah, lelaki berkata, “Hai Imarah, kalau bukan karena aku mempercayaimu, maka aku tidak akan mengajarkannya kepadamu. Karena sesungguhnya ia merupakan amanah. Maka dari itu janganlah engkau mengajarkannya kecuali kepada orang yang telah ridha terhadap agamanya.”

Lelaki itu melanjutkan, “Hai Imarah, sesungguhnya asma yang engkau maksud itu tecantum dalam al-Quran. “Imarah manandaskan, Ia pun mengajarkannya kepadaku dan berkata kembali, aku telah berdoa dengan asma tersebut lebih dari satu kali dan aku melihatkannya sebagai doa yang sangat mustajab. Telah banyak orang yang menuliskannya untukku dan mereka semua mengabarkan kepadaku bahwasanya berdoa menggunakan asma tersebut cepat tekabul.”

Si lelaki menambahkan, “Hai Imarah sesungguhnya di dalam asma tersebut terdapat al-Ismul A’zham. Apabila engkau ingin berdoa dengannya, maka puasalah pada hari kamis dan berdoalah dengan asma tersebut pada sepertiga malam terakhir di malam Jumat. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, tidaklah seorang hamba mukmin berdoa dengan doa itu kecuali akan dikabulkan oleh Allah untuk setiap apa yang diinginkannya, bahkan andai saja ia meminta agar air dapat mengalir di udara maka aka dikabulkan.” Dan inilah asma yang dimaksud :





يَامُهَيْمِـنُ يَاعَـزِيْزُ يَاسَلاَمُ يَامُـؤْمـِنُ يَاقُـدُّوْسُ يَامَلِـكُ يَا رَحْمَنُ يَارَحِيْـمُ يَا اَللهُ
يَارَزَّاقُ يَا قَـهَّـارُ يَاوَهَّابُ يَامُصَوِّرُ يَاغَـفَّـارُ يَاجَـبَّارُ مُـتَكـَبِّرُ  يَاخَالِـقُ يَا بَـارِئُ
يَامُـذِلُّ يَاسَامِـعُ يَارَافِـعُ يَا مُـعِـزُّ يَا بَاسِطُ يَاخَافِـضُ  يَاعَـلِيْمُ يَا قَابـِضُ يَا فَــتَّاحُ
يَا شَكُوْرُ يَاعَـظِيْمُ يَاغَـفُوْرُ يَا خَبِـيْرُ يَاحَـلِيْمُ يَاعَدْلُ يَا لَطِـيْفُ يَابَصِـيْرُ يَا حَكَـمُ
 يَارَقِـيْبُ يَامُجِيْبُ يَاجَلِيْـلُ يَاكَـرِيْمُ يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ يَاكَبِيْرُ يَاحَـفِيْـظُ يَا عَلِـيُّ
 يَاوَلِيُّ يَاقَـوِيُّ يَامَتِـيْنُ يَاحَـقُّ يَاوَكِـيْلُ يَابَاعِثُ يَاشَهِـيْـدُ يَاوَدُوْدُ يَامَجِـيْدُ يَاحَكِـيْمُ
 يَاقَـيُّوْمُ يَاوَاجِـدُ يَامُـمـِيْتُ يَاحَيُّ يَامُـعِيْدُ يَامُحْـيِى يَامُحْصِى يَامُبْدِئُ يَاحَـمِـيْدُ
يَااَوَّلُ يَااَخِـــرُ يَامُـقَدِّمُ يَامُؤَخِّـرُ يَاقَـدِيْرُ يَامُقْتَـدِرُ يَااَحَـدُ يَاصَمَـدُ يَامَاجِـدُ يَاوَاحِدُ
يَارَؤُوْفُ يَامُنْتَـقِمُ يَاعَـفُـوُّ  يَا بَـرُّ يَا تَــوَّابُ يَاوَالِى يَامُتَـعَـالِى يَاظَاهِـرُ يَابَاطِـنُ
 يَاغَـنِيُّ يَامُـغْـنِي يَامُقْسِطُ يَاجَامِـعُ ذَاالجْـَلاَلِ وَالاِكْرَامِ مَــلِكَ الْمُـلْكِ يَامَالِــكُ
 يَا بَاقِــى يَا وَارِثُ يَاهَـادِى يَابَدِيْـعُ يَا نَافِـعُ يَا نُــوْرُ يَامَانِــعُ يَاضَـارُّ
عَـزَّجَـلَّ ذِكْـرُهُ يَارَشِـيْدُ يَاصَبُوْرُ


Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Maharaja, wahai Dzat yang Maha Meliputi, wahai Dzat yang Mahakadim, wahai Dzat yang Maha Mengetahui, wahai Dzat yang Maha Bijaksana, wahai Dzat yang Maha Menerima tobat, wahai Dzat yang Maha Melihat, wahai Dzat yang Mahaluas, wahai Dzat yang Maha Memulai, wahai Dzat yang Maha Mendengar, wahai Dzat yang Maha Mencukupi, Mahakasih, wahai Dzat yang Maha Pembalas, wahai Tuhan, wahai Dzat yang Esa, wahai Dzat yang Maha Mengampuni, wahai Dzat yang Maha Penyantun, wahai Dzat yang Maha Mencabut, wahai Dzat yang Maha Menghamparkan, wahai Dzat yang Maha hidup, wahai Dzat yang Mahategak, wahai Dzat yang Mahatinggi, wahai Dzat yang Maha Agung, wahai Dzat yang Maha Penolong, wahai Dzat yang Mahakaya, wahai Dzat yang Maha Terpuji, wahai Dzat yang Maha Memberi, wahai Dzat yang Maha Menegakkan, wahai Dzat yang Mahacepat, wahai Dzat yang Maha Mengawasi, wahai Dzat yang Maha Mencintai, wahai Dzat yang Maha Menyaksikan, wahai Dzat yang Maha Memaafkan, wahai Dzat yang Maha memberi Keuntungan, wahai Dzat yang Maha Memelihara Penyerahan, wahai Dzat yang Maha menciptakan, wahai Dzat yang Maha Memaksa, wahai Dzat yang Mahalembut, wahai Dzat yang Maha Kuasa, wahai Dzat yang Maha Mengabarkan, wahai Dzat yang Maha menghidupkan, wahai Dzat yang Maha Mematikan, wahai sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik Penolong, wahai Dzat yang Maha Menjaga, wahai Dzat yang Mahadekat, wahai Dzat yang Maha Mengabulkan, wahai Dzat yang Mahakuat, wahai Dzat yang Mahamulia, wahai Dzat yang Maha Pencinta, wahai Dzat yang Memiliki Arsy yang agung, wahai Dzat yang Maha Berbuat apa yang dikehendaki-Nya, wahai Dzat yang Mahabesar, wahai Dzat yang Maha Terpelihara, wahai Dzat yang Maha kasih, wahai Dzat yang Maha baik, wahai Dzat yang Maha Membuat, wahai Dzat yang Maha Memberi Rezeki, wahai Dzat yang Mahajujur, wahai Dzat yang Maha Pewaris, wahai Dzat yang Maha Pembalas, wahai Dzat yang Maha Mengampuni, wahai Dzat yang Maha Menerima Tobat, wahai Dzat yang siksa-Nya sangat Pedih, wahai Dzat yang memiliki kemampuan, wahai Dzat yang memiliki kekuatan, wahai Dzat yang Maha Kokoh, wahai Dzat yang Mahadermawan, wahai Dzat yang Maha Memiliki, wahai Dzat yang Maha menentukan, wahai Dzat yang Mahabaka, wahai Dzat yang Maha memiliki kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Awal, wahai Dzat yang Maha Akhir, wahai Dzat yang Mahanyata, wahai Dzat yang Maha Tersembunyi, wahai Dzat yang Mahasuci, wahai Dzat yang Maha Menyelamatkan, wahai Dzat yang Maha Menjaga keamanan, wahai Dzat yang Maha Menjaga, wahai Dzat yang Mahamulia, wahai Dzat yang Mahaperkasa, wahai Dzat yang Mahamegah, wahai Dzat yang Maha Pencipta, wahai Dzat yang Maha Membebaskan, wahai Dzat yang Maha Pembentuk, wahai Dzat yang Maha Mengembalikan, wahai Dzat yang Maha Esa, wahai Dzat yang Maha Dibutuhkan.

Di antara yang bermanfaat untuk mendapatkan hajat yang diinginkan adalah dengan menghatamkan al-Quran. Salah seorang ulama mengatakan “Aku membaca tulisan sebagian ulama bahwa menghatamkan al-Quran sebagai wasilah untuk mengabulkan hajat merupakan amalan yang mujarab. Tiada keraguan didalamnya.” apabila membacanya menggunakan tata cara berikut ini maka akan lebih cepat terkabut. Yaitu :

    Dimulai pada hari Jumat dengan membaca awal surah al-Baqarah hingga akhir surah al-Maidah.
    Hari Sabtu mulai dari awal surah al-Maidah hingga akhir surah at-Taubah.
    Hari Minggu mulai dari awal surah Yunus hingga akhir surah Maryam.
    Hari Senin mulai dari awal Thaha hingga akhir surah al-Qashash.
    Hari Selasa mulai dari awal surah al-Ankabut hingga akhir surah Shad
    Hari Rabu mulai dari awal surah az-Zumar hingga akhir surah ar-Rahman.
    Hari Kamis mulai dari awal surah al-Waqi’ah hingga akhir al-Quran.
Setelah khatam, dilanjutkan dengan sujud dan memohon kepada Allah apa yang menjadi hajatnya, maka insya Allah akan dikabulkan.


Istigasah

Istigasah memiliki keberkahan. Tidaklah seorang membaca istigasah berikut ini dikabulkan hajatnya. Dan. Tidaklah orang yang tengah menderita sakit bertawasul dengannya kecuali akan mendapatkan kesembuhan, dengan izin Allah.

Wahai Dzat yang melihatsegala yang di dalam hati dan mendengarnya
Engkau adalah Perencana bagi segala hal yang terjadi
Wahai Dzat yang dimintai pertolongan dari segala kesempitan
Wahai Dzat yang kepada-Nya pengadu dan penakut bernaung
Wahai Dzat yang perbendaharaan rezeki-Nya
Ada dalam firman “Jadilah!”
Belaskasihanilah (aku) sebab kebaikan dari sisi-Mu lebih merata
Aku tidak memiliki perantara apa pun selain kefakiran kepada-Mu
Maka dengan rasa butuhku kepada-Mu, kefakiranku kuserahkan
Aku tidak memiliki apa pun selain melakukan tipu daya
Ketukan pada pintu-Mu
Jika Engkau menolaknya maka pintu mana lagi yang akan aku ketuk
Siapa yang pantas aku seru dan aku sebut-sebut namanya
Jika kemuliaan-Mu menghalau kefakiranku
Sungguh sayang jika kau buat seorang yang bermaksiat
Putus asa pada kebaikan-Mu
Keutamaan merata dan pemberian meluas
Lalu shalawat pada Nabi dan keluarganya
Sebaik-baik makhluk, dan dengannya orang meminta syafaat

Istigasah yang diberkati. Barang siapa membaca istigasah berikut ini berulang-ulang pada waktu tengah malam, maka Allah akan mengabulkan doanya :

Engkau mengenakan jubah pengharapan,
Sementara manusia tertidur pulas
Aku memulai malam dengan mengadu pada Tuhanku
Tentang apa yang kujumpa
Kukatakan, ‘Wahai harapanku di setiap kegagalan
Pada Siapa lagi aku bersandar untuk menyingkap nestapa ini
Aku mengadu pada-Mu tentang berbagai hal yang Engkau ketahui
Yang aku sendiri tidak sadar dan betah memikulnya.’
Dan aku telah tengadahkan tanganku
Dengan kehinaan dan sangat butuh
Kepada-Mu, wahai sebaik-baik Dzat untuk ditengadahi tangan
Maka janganlah Engkau tolak tengadahku itu,
Wahai Tuhan bagi segala kegagalan
Sebab lautan kedermawanan-Mu mengalirkan (anugerah)
Pada setiap yang menghendaki

Pada istigasah diatas terdapat isyarat dari sabda Nabi SAW., “Sesungguhnya Allah, Dzat yang Mahahidup dan Mahamulia merasa malu kepada hamba-hamba-Nya, tatkala ia mengangkat tangan kepada-Nya untuk berdoa kemudian Ia menolaknya.”

Di antara sighat (redaksi) istigasah :

Kepadamu, wahai Rasulullah, aku mengadukan beban-beban
Dari masa yang orang tidak mampu menyangganya
Dan sesungguhnya aku mengharap bahwa denganmu,
Beban-beban itu dapat hilang
Sesungguhnya engkau bagiku memiliki kemuliaan
Penjagaan, dan pelindungan

Setelah itu membaca :

Ya rasullalhi, anta umdati fa aghitsni fi syiddati (100 kali)

Wahai rasulullah, engkau adalah sandaranku, maka tolonglah aku saat dalam kesempitan (100 kali)


Sebagaimana ulam berkata, “Barang siapa memiliki hajat maka istikamahlah membaca bait-bait ini sebanyak-banyaknya di setiap waktu, karena bait-bait berikut ini sangat mujarab bagi terkabulnya hajat.” Berikut bait-baitnya :

Wahai Tuhanku, persiapkanlah untuk kami
Kesuksesan dalam urusan kami
Dan jadikanlah pertolongan-Mu yang baik menghampar pada kami
Sebab jiwa ini tidak mampu memperbaiki apa yang telah rusak
Engkau Maha Mengetahui, dan telah aku
Kemukakan pula harapanku
Pada pengabulan dengan meminta dan tangan menengadah
Pada setiap permohonan ada pahala yang Engkau ketahui
Maka jadikanlah pahalaku selalu mengalir padaku selamanya

Di kutip dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani, “Barang siapa membaca dua bair berikut ini sebanyak 84 kali, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya.”

Apa kezaliman akan menimpaku,
Sedangkan Engkau adalah Pusakaku
Apakah aku akan diperlakukan aniaya didunia ini,
sementara Engkau adalah Penolongku
Hinalah orang yang mengembala di tanah terlarang dan dia kuasa
Jika hilang di padang pasir itu tali kekang untanya





Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>