Di antara doa yang dibaca ketika pagi dan sore hari adalah doa beriku ini :
Hasbiyallahu la ilaha illa huwa alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul arsyil azhim, bismillahiladzi la yadhurru ma asmihi syai un fil ardhi wa lafis sama i wa huwas sami ul alim (3 kali)
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana) yang agung. Dengan nama Allah yang tidak ada bahaya apa pun bersama asma-Nya, baik di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar dan maha Mengetahui ( 3 kali)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan dengan sanad jayyid (bagus) dan beliau tidak memandangnya sebagau hadis dhaof (lemah), bahwasanya Nabi SAW., bersabda, “Barang siapa ketika pagi hari membaca :
Allahumma inni asbahtu asyhaduka wa asyhadu hamalata arsyika wa malaikataka wa jami’a khalqika annaka antallahulladzi la ila illa anta wahdaka la syarika laka wa anna muhammadan abduka wa rasuluka.
Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki pada hari dengan bersaksi pada-Mu dan aku bersaksi pada penyangga Arsy-Mu, malaikat-malaikat-Mu dan semua makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Allah, yang tiada Tuhan selain Engkau, yang Esa, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-mu dan utusan-Mu.
Maka Allah akan membebankan seperempat tubuhnya dari neraka, dan barang siapa mengucapkan sebanyak dua kali maka Allah akan membebaskan separuh tubuhnya dari neraka, dan barang siapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali maka Allah akan membebaskan tiga perempat tubuhnya dari neraka, dan barang siapa membacanya sebanyak empat kali maka Allah akan membebaskan seluruh anggota badannya dari neraka.”
Aku (Syekh Ahmad ad-Dairabi) membaca tulisan sebagaimana ulama yang menjelaskan bahwa barang siapa tengah tertimpa kesedihan atau kerisauan yang datang dari setan-atau melihat seseorang yang diduga sebagai jelmaan setan, atau tertimpa rasa was-was, atau melihat apa pun yang mengagetkan-lalu membaca doa yang merupakan doa milik Muhammad bin Wasi’ berikut ini :
Allahumma innaka sallathta alaina syaithanan aduwwal lana bashiran bi uyubina muththali’an ala auratina yarana huwa wa qabiluhu min haitsu la narahum fa ayishu minna kama ayastahu mir rahmatika wa qannith-hu minna kama qannathtahu min afwika wa ba’id bainana wa bainahu kama ba’adta bainahu wa baina jannatika birahmatika ya arhamar rahimin.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menguasakan setan atas kami, yang merupakan musuh kami, yang mengetahui aib-aib kami, yang mencari-cari cela kami, ia dan teman-temannya melihat kami, dari tempat yang kami tidak mampu melihat mereka, maka buatlah ia putus asa dariku sebagaimana ia putus asa dari rahmat-Mu, dan buatlah ia hilang harapan dari kami sebagaimana ia hilang harapan dari maaf-Mu, dan jauhkanlah antara kami dan dia, sebagaimana Engkau jauhkan jarak antara dia dengan surga-Mu, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha Penyayang diantara para penyayang.
Barang siapa membaca pada pagi hari, maka akan mendapatkan keamanan hingga sore hari, barang siapa membacanya pada sore hari, maka akan aman hingga pagi hari.
Diantara bacaan yang bisa dibaca di waktu pagi dan sore hari adalah as-Sab’ul Munjiyat (tujuh surah penyelamat) yaitu surah as-Sajdah, surah Yasin, surah ad-Dukhan, surah al-Waqi’ah, surah al-Mulk, surah al-Ghasyiyah dan surah sl-Buruj. Demikianlah sebagian ulama menerangkan tentang khasiatnya.
Sebagian ulama berkata, “Barang siapa melanggengkan diri membaca tujuh surah diatas pada pagi dan sore hari, maka akan aman dari seluruh fitnah, selamat dari berbagai macam bahaya, dan cukuplah dengan sebutannya ‘tujuh surah penyelamat’ sebagai wasilah mujarab untuk mendapatkan keselamatan.”
Suatu ketika datanglaha seorang lelaki kepada Abu ad-Darda ‘. Lelaki itu kemudian berkata, “Sesungguhnya rumahmu tebakar.” Abu ad-Darda ‘menjawab, “Allah tidak akan melakukan hal itu,” Si lelaki lalu menjelaskan, “Kobaran api didekat rumahmu kemudian mati, bagaimana itu terjadi? Abu ad-Darda ‘ menjawab, “Aku mendengar Rasulullah SAW., bersabda, ‘Barang siapa membaca kalimat berikut ini ketika pagi, maka tidak akan tertimpa suatu musibah apapun hingga sore hari. Kalimat tersebut adalah :
Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, alaika tawakkaltu wa anta rabbul arsyil azhim wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil azhim ma sya allahu kana wa ma lam yasya lam yakun asyhadu annallaha ala kulli syai in qadir wa annallaha qad ahatha bikulli syai in ilma wa ashsha kulla syain adada annas sa ata atuyatun la raiba fiha wa annallaha yab atsu man fil qubur, allahumma inni audzubika min syarri nafsi wa min syarri ghairi wa min syarri kulli dabbah anta akhidzum binashiyatiha inna rabbi ala shirathim mustaqim wa anta ala kulli syai in hafizh. Inna waliyyiyallahu nazzalal kitaba wa huwa yatawallash shalihin fa in tawallau faqul hasbiyallahu la ilaha illa huwa alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul arsyil azhim.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada selain Engkau, kepada-Mu aku bertawakal dan Engkau adalah Pemilik Arsy yang agung, tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah, yang mahatinggi dan Maha Agung, apa yang dikehendaki Allah ada, dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak ada. Aku bersaksi sesungguhnya Allah kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah meliputi segala sesuatu dengan pengetahuan-Nya, dan mengetahui jumlah segala sesuatu, sesungguhnya Hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan di dalamnya. Dan sesungguhnya Allah, akan membangkitkan orang-orang yang ada dalam kuburnya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku, keburukan selainku, dan keburukan semua makhluk yang melata, Engkau telah menggenggam ubun-ubun mereka, sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus, dan Engkau Maha Memelihara segala sesuatu. Sesungguhnya penolongku adalah Allah, yang telah menurunkan al-Quran dan Dia melindungi orang-orang saleh , maka jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana) yang agung.”
Doa Nabi Khidir as. Dan Ilyas as. Dibaca sebanyak tiga kali pada pagi dan sore hari. Doaya yaitu :
Bismillahi ma sya allahu, la yasuqul khaira illallah, bismillahi ma sya allahu, la yashrifus su a illallah, bismillahi ma sya allahu, ma kana min ni’matin faminallah, bismillahi ma sya allahu, la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil azhim, subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil azhim wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil azhim.
Dengan menyebur nama Allah, apa yang menjadi kehendak Allah tidak ada yang menuntun pada kebaikan kecuali Allah, dengan menyebut nama Allah, apa yang menjadi kehendak Allah; tidak ada yang memalingkan dari keburukan kecuali Allah, dengan menyebut nama Allah, apa yang menjadi kehendak Allah; nikmat apa saja maka itu datangnya dari Allah, dengan menyebut nama Allah, apa yang menjadi kehendak Allah; tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah, yang Mahatinggi, dan Maha Agung, Mahasuci Allah, dan segala puji bagi-Nya, mahasuci Allah yang Maha Agung, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Mahatinggi dan Maha Agung.
Dari kitab ash-shahihain (Sahih al-Bukhari dan sahih Muslim) disebutkan, Rasulullah SAW., memerintahkan al-Barra bin Azib agar saat hendak tidur membaca :
Rabbi in qabadhta nafsi farhamha wa in arsaltaha fahfazh -ha bima tahfazhu bihi ibadakash shalihin.
Ya Tuhanku, jika Engkau menggenggam jiwaku maka kasihilah ia, jika Engkau melepaskannya kembali maka jagalah ia dengan penjagaan yang sama seperti penjagaan-Mu terhadap hamba-hamba-Mu yang saleh.
Sebagian ulama mengatakan, “Tatkala sore menjelang atau tatkala pulang dari berpergian, maka seyogianya membaca :
A’udzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (3 kali).
Aku berlindung dengan kalimat Allah Yang sempurna, dari bahaya makhluk yang Dia ciptakan (3 kali).
Apabila akan tidur, maka bacalah :
اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Ynag terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan Bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. (QS. al-Baqarah [2]: 255-257)
وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا۟ كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ أَمٰنَتَهُۥ وَلْيَتَّقِ اللَّـهَ رَبَّهُۥ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا۟ الشَّهٰدَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌ قَلْبُهُۥ ۗ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
لِّلَّهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّـهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
امَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّـهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ
Dan jika kamu dalam perjalana sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebijakan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami pikul, maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindunf kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. (QS. al-Baqarah [2]: 283-286) (Dibaca sebanyak 3 kali).
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّـهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّـهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ
.ادْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّـهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takit dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS. al-A’raf [7]: 54-56)
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Sungguh, tealh datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya pernderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. at-Taubah [9]: 128-129)
لَوْ أَنزَلْنَا هٰذَا الْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّـهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحٰنَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
هُوَ اللَّـهُ الْخٰلِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Sekiranya Kami turunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu. Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara keselamatan, Yang Mahaperkasa. Yang Mahakuasa, Yang Memiliki keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan. Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahapekasa, Mahabijaksana. (QS. al-Hasyr [59]: 21-24)
.لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ .اللَّـهُ الصَّمَدُ. قُلْ هُوَ اللَّـهُ أَحَدٌ
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. al-Ikhlas [112]: 1-4). (Dibaca sebanyak 3 kali).
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. وَمِن شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada bahul-bahul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. al-Falaq [113]: 1-5)
إِلٰهِ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ.قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ.مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. an-Nas [114]: 1-6)
Diriwayatkan oleh ad-Darimi, juga oleh Ibnul Mundzir dalam kitab Tafsir-nya, serta ath-Thabrani dari sahabat Ibnu Mas-ud ra., beliau berkata, “Barang siapa membaca sepuluh ayat dari surah al-Baqarah di dalam rumah pada malam hari, maka setan tidak akan bisa masuk dalam rumah tersebut hingga Subuh.” Sepuluh ayat dari surah al-Baqarah yang dimaksud adalah empat ayat awal surah, ayat kursi, dua ayat sesudahnya, dan ayat :
لِّلَّهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّـهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
امَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّـهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebijakan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami pikul, maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindunf kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir. (QS. al-Baqarah [2]: 283-286)
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Abul Mundzir al-Juhani, beliau berkisah,” Aku pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sebaik-baiknya perkataan.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Ucapkanlah :
La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa hayyul la yamutu biyadihil khair wa huwa ala kulli syai in qadir.
Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Esam tiada sekutu bagi-Nya, bagi-nya kerajaan dan bagi-nya segala pujian, Dia menghidupkan dan Dia mematikan, dan Dia Mahahidup takkan pernah mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia kuasa atas segala sesuatu.
Sebanyak 100 kali setiap hari. Maka dengan mengamalkannya pada hari itu, engkau akan menjadi seutama-utamanya manusia kecuali apabila ada orang lain yang melakukan hal serupa dengan yang engkau baca tersebut.”
Dalam Ash-Shahihain juga terdapat riwayat dari nabi SAW., bahwa beliau bersabda, “Barang siapa membaca :
La ilaha illallah, subhanallahi wa bihamdih.
Tiada Tuhan selain Allah, Mahasuci Allah, dan dengan segala pujian untuk-Nya.
sebanyak 100 kali setiap hari, maka akan dilebur kesalahan-kesalahan walaupun sebanyak buih dilautan.”
Dalam Kitan, Shahih Muslim disebutkan sebuah riwayat dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda, “Barang siapa membaca :
Subhanallahi wa bihamdihi
Mahasuci Allah, dan dengan segala pujian untuk-Nya.
setiap hari sebanyak 100 kali, maka akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”
Mengenai hal ini, ath-Thayyibi mengatakan, “Maksudnya adalah diamalkan setiap hari tanpa terikat waktu.” Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa pembebasan waktu itu memberikan pemahaman bahwa para pengamal akan mendapatkan pahala tersebut apabila membaca sebanyak 100 kali. Ulama lainnya menjelaskan bahwa waktu membacanya adalah setiap hari secara istikamah hingga selesai dalam satu majelis. (sekali duduk) atau tidak dalam sekali duduk, yaitu pada awal atau akhir siang.
Dalam ash-Shahihain terdapat sebuah riwayat dari sahabat Abu Musa al-Asy’ari beliau berkata, “Rasulullah SAW., bersabda, ‘Maukah kamu aku tunjukkan salah satu bangunan di antara bangunan-bangunan surga?’ Aku (Abu Musa) berkata, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, “ Ucapkanlah :
La haula wa la quwwata illa billah
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”
Diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih bahwasanya nabi SAW., bersabda, La haula wa la quwwata illa billah, merupakan obat bagi 99 penyakit, yang paling ringan adalah kesedihan.”
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa membaca Subhanallahi wa bihamdihi maka akan ditanamkan pohon kurma untuknya di surga.”
Dalam ash-shahihain terdapat riwayat dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda, “Dua kalimat yang ringan ketika diucapkan namun berat ketika berada dalam mizan (timbangan amal di akhirat) dan sangat disukai oleh Allah yaitu Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil azhim.”
Diriwayatkan pula oleh Sumarah bin Jundub bahwasanya Rasulullah bersabda, “ Perkataan yang paling dicintai Allah adalah Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar, tidak masalah dimulai dari kalimat yang mana saja.”
Dalam kitab Shahih al-Bukhari terdapat riwayat dari Syaddad bin Aus, dari Nabi SAW., beliau bersabda, “Tuannya istigafar yaitu :
Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana ala ahdika wa wadika mas tatha tu audzu bika syarri ma shana tu abu u laka bini matika alayya wa abu u laka bidzanbi faghfir li fi innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.
Ya allah, engkau tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan menegakkan janji pada-Mu dan meyakini janji-Mu semampuku, aku berlindung pada-Mu dari keburukan apa yang kuperbuat, aku mengaku pada-Mu akan nikmat-Mu yang telah Engkau berikan padaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Apabila Sayyidul Istihfar (Tuannya Istigfar) ini dibaca waktu sore, maka jika (si pembaca) mati akan masuk surga atau akan menjadi ahli surga, dan jika dibaca pada pagi hari dan kemudian mati, maka akan mendapatkan pahala yang serupa.”
Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab ad-Da’awat dari sahabat Anas bin Malik ra., bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda, “Tidaklah seorang hamba sahaya lelaki atau perempuan membaca istigfar sebanyak 70 kali setiap hari, kecuali Allah akan mengampuninya sebanyak 700 kali. Dan, sungguh merugilah orang yang dalam sehari melakukan dosa ;ebih dari 700 dosa.”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah bersabda, “Barang siapa istikamah mengamalkan istigfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kebahagiaan dari setiap kesedihan, dan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.”
Diriwayatkan oleh Imam ath-Tabrani dalam kitab al-Ausath wal Khara ‘ith dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda, “Barang siapa ketika pagi menjelang siang membaca Subhanallahi wa bihamdihi 1000 kali, sungguh ia telah membeli dirinya sendiri dari Allah (untuk bebas dari neraka) dan pada akhir harinya ia akan dibebaskan Allah.”
Amalan di atas memiliki faedah yang mulia, karena itu seyogianya dihafalkan dan diamalkan secara istikamah. Kami memohon kepada Allah agar berkenan menunjukkan kepada kita setiap manfaat yang terkandung di dalamnya. Kami juga memohon kepada Allah agar menyamakan faedah amalan di atas dengan amalan para sufi yang mengamalkan la ilaha illallah sebanyak 70.000 kali dan berzikir kepada Allah. Sehingga dengan penyamaan faedah tersebut, dapat terbebaslah leher para pengamal yang mengamalkan sesuai jumlah itu, dapat membeli dari api neraka, mampu menjaga amalan tersebut untuk diri mereka sendiri dan keluarga serta sahabat mereka yang telah mati.
Imam al-Yafi i dan al-Mahyawi bin Arabi berwasiat agar (kita) senantiasa menjaga amalan di atas, karena sesungguhnya terdapat riwayat dari nabi SAW. Terkait hal tersebut. Selain itu, ada pula hikayat terkait dengannya; bahwasanya seorang pemuda saleh yang telah mencapai derajat kasyaf (bisa menyingkap tirai kegaiban, ed) menjerit dan menangis sejadi-jadinya karena ibunya mati. Ia pun ditanya tentang sikapnya itu. Si pemuda menjawab bahwa ia melihat ibunya berada dalam neraka. Di antara pelayat, ada seorang syekh sufi yang hadir sambil membaca la ilaha illallah 70.000 kali yang pahalanya ia hadiahkan kepada ibu pemuda itu. Setelah mendengar penuturan dari si pemuda, syekh tersebut kemudian berkata dalam hatinya, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwasanya aku telah bertahlil kepada-Mu sebanyak 70.000 kali dan aku telah menyimpannya untukku. Aku juga bersaksi kepada-Mu bahwasanya aku telah membeli ibu pemuda itu dari api neraka dengan tahlil yang telah kubaca.”
Setelah sang syekh berkata seperti itu dalam hatinya, tiba-tiba saja pemuda itu tersenyum gembira, kemudian berkata, “Alhamdulillah, aku melihat ibuku telah keluar dari neraka dan masuk ke dalam surga.” Sang syekh lantas berkata, “Dari kejadian tersebut aku mendapatkaan dua faedah, yaitu kebenaran dari apa yang dikatakan si pemuda itu, dan kebenaran derajat kasyaf-nya.”
Sedangkan mengenai hadis yang berkaitan dengannya, salah seorang ulama mengatakan, “Aku tidak menanggapi hadis tersebut dengan apa yang aku ketahui dari pertanyaan yang dilontarkan kepada al-hafizh Ibnu Hajar tentang hadis, “Barang siapa membaca la ilaha illallah 70.000 kali, maka ia telah membeli dirinya sendiri dari Allah; apakah hadis tersebuh sahih, hasan, atau dhaif?’ Kemudian beliau menjawab, ‘Adapun hadis tersebut bukanlah hadis sahih, hasan dan bukan pula hadis dhaif. Namun hadis tersebut merupakan hadis yang bathil (tidak benar) dan maudhu (palsu) yang tidak dapat dibenarkan kecuali ada penjelasan perihal hadis tersebut.”
An-Najm al-Ghaithi juga telah menghukumi hadis di atas sesuai dengan jawaban al-Hafizh Ibnu Hajar. Walaupun demikian seyogianya settap orang mengamalkan amalan di atas dalam rangka meneladani petunjuk dan ucapan para sufi yang berwasiat, sekaligus dalam rangka mengambil berkah dengan tindakan mereka.
Guru kami Syekh Usman an-Najdi al-Hanbali berkata, “Dia antara amalan yang kami dapatkan dari guru kami, Syekh Yahya al-maghribi yang beliau ambil pula dari para guru beliau, yaitu setelah sjalat membaca :
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa shahbihi wa sallim (200kali)
Ya allah curahkanlah shalawat pada junjungan kami Muhammad, nabi yang ummi, keluarga serta sahabatnya, dan berilah keselamatan (200 kali)
Hasbunallah wa nikmal wakil (100 kali)
Cukuplah allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung (100 kali)
Wa ufawwidhu amri ilallah, innallaha bashirum bil’ibad (200kali)
Dan aku serahkan perkaraku kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya (200 kali)
Apabila engkua kesulitan dalam mengamalkannya, maka bisa engkau kumpulkan seluruh amalan tersebut dalam satu waktu baik di siang hari ataupun malam hari.”
Imam Ghazali berkata, “Tidaklah aku mendapatkan futuh (penyingkapan hal-hal gaib) dan berkah kecuali dengan wirid-wirid berikut ini :”
Pada hari Jumat membaca, “Ya Allah” 1000 x
Pada hari Sabtu membaca, “La ilaha illallah,” 1000 x
Pada hari Minggu membaca, “Ya hayyu ya qayyum,” 1000 x
Pada hari Senin membaca, “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil azhim,’ 1000 x
Pada hari Selasa membaca, shalawat 1000 x
Pada hari Rabu membaca, “Astaghfirullahal ‘azhim,” 1000 x
Pada hari Kamis membaca, “Subhanallahil ‘azhim wa bihamdihi,” 1000x
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>