BEBERAPA KEUTAMAAN SHALAWAT NABI DAN DALIL YANG MENUNJUKKAN KEUTAMAANNYA
Ketahuilah -Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua- siapa yang memiliki hajat, ditimpa kesusahan atau musibah maka bangunlah pada tengah malam. Kemudian berwudhulah dan shalatlah dua rakaat dengan membaca surah apa pun dari al-Quran. Setelah selesai, bacalah shalawat untuk Rasulullah SAW., 1000 kali dengan menghadap kiblat. Adapun shalawatnya adalah sebagai berikut:
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin shalatan tahullu biha uqdati wa tufarriju biha kurbati wa tunqidzuni biha min wahlati wa tuqilu biha ‘atsrati wa taqdhi biha hajati.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan salam pada junjungan kami dan Tuan kami Muhammad dengan shalawat yang menghapus masalahku, membuka jalan bagi kesempitanku, menyelamatkan dari keburukanku, menegakkanku dari ketergelinciran dan memenuhi hajatku.
Jika cara di atas dilakukan, maka Allah akan menganugerahi kelapangan dengan berkah yang terdapat pada shalawat itu. Dan kuatkanlah tanganmu untuk menggenggam simpanan ini, karena manfaatnya sangat banyak.
Al-Allamah as-Sanusi berkata dalam kitab Mujarrabat karyanya, “Di antara redaksi shalawat kepada Rasulullah yang paling mulia adalah :
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin ‘abdika wa rasulikan nabiyyil umiyyi wa ala alihi wa shahbihi wa sallim kullama dzakarakadz dzakiruna wa ghafala ‘an dzikrikal ghafiluna adada ma ahatha bihi ilmullahi wa jara bihi qalamullahi wa nafadza bihi hukmullahi wa wasi’aahu ‘ilmullahi adada kullu syai in wa adh afu kullu syai in wa mil a kulli syai in wa zinata kulli syai in adada khalqillahi wa zinata ‘arsyillahi wa ridha a nafsillahi wa midada kalimatillahi, wa ‘adada ma kana wa ma yakunu wa ma huwa ka inun fi ilmillahi shalatan tastaghriqul ‘adda wa tuhithu bil haddi shalatan da imatan bidawami mulkillahi baqiyatam bibaqi i dzatillahi.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan salam pada junjungan kami Muhammad, hamba-Mu, utusan-Mu, Nabi yang tidak bisa baca-tulis, juga kepada keluarga dan para sahabatnya - kapan pun para pezikir mengingat-Mu dan orang-orang yang lalai lupa mengingat-Mu, tak terhingga apa yang diliputi oleh ilmu Allah, dan apa yang telah ditetapkan dalam pena Allah, dan apa yang telah di tetapka oleh hukum Allah, dan apa yang di cakup oleh keluasaan ilmu Allah tak terhingga pada semuanya, berlipat-lipat atas segalanya, memenuhi segala hal, sepadan dengan segala hal, sebanyak makhluk Allah, setimbang ‘Arsy Allah, sebagaimana ridha Allah, sebanyak kalimat Allah, sebanyak makhluk yang telah ada dan yang akan ada dan apa yang ada dalam ilmu Allah - dengan shalawat yang menenggelamkan jumlah, meliputi batas; shalawat yang abadi sebagaimana abadinya kerajaan-Mu, kekal dengan kekekalan Dzat Allah.
Sebagian ulama mengatakan, “Barang siapa membiasakan diri membaca shalawat di atas selama sepuluh malam ketika hendak tidur, setiap malam sebanyak 100 kali lalu tidur dengan miring ke kanan menghadap kiblat dalam keadaan suci sempurna, maka akan bermimpi berjumpa Rasulullah SAW.”
Di antara redaksi shalawat yang paling utama adalah yang dibaca dalam tasyahud akhir, yaitu :
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Ya Allah, sampaikanlah shalatar kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad, sebagaimana Engkau menyampaikan shalawat kepada junjungan kami Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Ibrahim. Dan, berilah keberkahan kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan kepada junjungan kami Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Ibrahim, diseluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Mahamulia.
Di antara redaksi shalawat lain yang paling utama adalah shalawat berikut ini :
Allahumma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ‘adada hasanati sayyidina abi bakrin ash-shiddiq, wa shalli wa sallim wa barik ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ‘adada hasanati sayyidina umara abnil khaththabi alfaruqi sayyidi ahlit taufiq, wa shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi adada hasanayi sayyidina utsmanabni affan, sayyidi ahlit tahqiqi, wa shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi adada hasanati sayyidina aliyyibni abi thalib, sayyidi ahlit tadqiq, wa shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi adada hasanati ahli baiti, wa ‘adada hasanati baqiyyatas shahabati ajma in wa tabi’ihim wa tabi’ i tabi’ ihim bi ihsanin ila yaumid din bi aqwami thariqin wa shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam mil as samawatis sb’i wal aradhinas sab’i wa ma bainahuma hatta tadhiqa.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad, juga kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak kebaikan-kebaikan tuan kami Abu Bakar ash-Shiddiq, sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak kebaikan-kebaikan tuan kami Umar bin Khaththab al-Faruq, pemilik taufik, dan sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad, dan kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak kebaikan-kebaikan tuan kami Utsman bin Affan, pemilik tahqiq (kebenaran), sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak kebaikan-kebaikan tuan kami Ali bin Abi Thalib, pemilik tadqiq (ilmu yang mendalam), sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga dan sahabatnya sebanyak kebaikan-kebaikan Ahli Bait, dan sebanyak kebaikan-kebaikan para sahabat yang lain semuanya, para tabiin, serta pengikut kebaikan para tabiin pada jalan yang lurus hingga Hari Kiamat, sampaikanlah shalawat dan salam dan berkahilah pada junjungan kami Muhammad, dan kepada keluarga dan sahabatnya sepenuh langit tujuh dan bumi tujuh lapis, dan antara keduanya hingga tak terbatas.
Di antara redaksi shalawat lain yang mulia dan ringkas adalah shalawat berikut ini :
Allahumma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina muhammadinin nurid dzati was siris sari fi sa iril asma i wash shifat.
Ya Allah, ramati, selamatkan dan berkatilah junjungan kami Muhammad, sang cahaya Dzat dan sirri yang menapak di setiap asma dan sifat.
Bagi orang yang memperbanyak Di ri membaca shalawat-shalawat di atas, maka Allah akan menerangi mata lahir dan mata batinnya.
Redaksi shalawat lain yang mulia adalah shalawat yang diriwayatkan dari Sayyid Abdul Qadir al-Jali (al-Jailani). Dikisahkan, dalam sebuag perjalanan beliau mendapatkan bacaan shalawat yang terukir pada sebuah batu di pintu sebuah gua. Adapun keutamaannya sebanding dengan 50.000 shalawat. Setelah itu, Syeikh Abdul Qadir al Jili bertemu Nabi SAW. Dalam mimpi dan menanyakan perihal shalawat tersebut. Nabi SAW. Bersabda, “Shalawat itu bahkan sebanding dengan 70.000 shalawat.” Dan inilah shalawat yang dimaksud :
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin bahri anwarika wa ma’dani asrarika wa lisani hujjatika wa ‘arusi mamlakatka wa imami hadhratika wa tharazi mulkika wa khaza ini rahmatika wa thariqi syari’atikal mutaladzidzi bitauhidika insani ainil wujudi was sababi fi kulli maujudin, ainil a’yani khalqikal mutaqaddimi min nuri dhiya ika shalatan tuhillu biha uqdati wa tufarriju biha kurbati wa tunqizhuni biha wahlati wa taqilu biha ‘atsarati wa taqdhi biha hajati shalatan turdhika wa turdhihi wa turdhi biha anna ya rabbal alamin adada ma ahatha bihi ilmuka wa ahshahu kitabuka wa jara bihi qalamuka wa sabaqat bihi masyi atuka wa khashshashat-hu iradatuka wa syahidat bihi mala-ikatuka wa’adadal amthari wal ahjari war rimali wa auraqil asyjari wa amwajil bihari wa miyahil uyuni wal abari wal anhari wa jami’i ma khalaqa maulana min awwalliz zamani ila akhirihi wa ma madha fihi minal laili wan nahari wal hamdu lillahil azizil ghaffari.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat pada junjungan kami Muhammad yang merupakan lautan cahaya-Mu, simpanan rahasia-mu, penyambung argumentasi-Mu, yang terpinang dari kerajaan-Mu, imam di hadirat-Mu, pancaran daripada kerajaan-mu, perbendaharaan rahmat-Mu, jalan bagi syariat-Mu yang merasakan nikmatnya tauhid-Mu, manusia yang merupakan inti wujud, sebab bagi segala yang ada, ini segala ini dari makhluk-Mu yang telah lalu,yang muncul dari pancaran cahaya - Mu dengan shalawat yang menghapuskan masalahku, membukakan jalan bagi kesempitan, menyelamatkanku dari keburukanku, yang menegakkanku dari ketergelinciran. Yang memenuhi hajatku, shalawat yang Engkau ridhai, beliau ridhai dan dengannya kami di ridhai; wahai Rabb semesta alam. Shalawat sebanyak apa yang meliputi ilmu-mu, yang terhitungkan dalam kitab-Mu, yang tercatatkan oleh pena-Mu dan yang telah lalu yang sebagaimana yang menjadi keinginan-Mu dan terkhususkan oleh kehendak-Mu, yang disaksikan malaikat-malaikat-Mu. Shalawat sebanyak hujan, bebatuan, pasir, dedaunan, pepohonan, buih di lautan, air pada mata air, sumur-sumur, sungai-sungai, dan sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Tuan kami dari awal zaman hingga akhir zaman, dan sebanyak peristiwa yang berlalu di malam dan siang hari, segala puji bagi Allah, yang Maha Mulia, Maha Pengampun.
Shalawat yang utama lainnya yaitu diriwayatkan oleh Sayyid Ahmad al-Badawi berikut ini :
Allahumma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina wa maulana muhammadin syajaratil ashlin nuraniyyah wa lam atil qabdhatir rahmaniyyah wa afdhalil khaliqatil insaniyyah wa asyrafish shuratil jusmaniyyah wa ma dinil asrarir rabbaniyyah wa khaza inil ulumil ishthifa iyyah shahibil qabdhatil ashliyyah wal bahjatis sanniyyah war rutbatil ‘aliyyah man indarajatin nabiyyuna takhta liwa ihi, fahum minhu wa ilaihi wa shalli wa sallim wa barik alaihi wa ala alihi wa shahbihi ‘adada ma khalaqta wa razaqta wa ahyaita ila yaumi tab’atsu man afnaita wa salim tasliman katsiran wal hamdulillahi rabbil alamin.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan salam serta keberkahan kepada junjungan dan baginda kami Muhammad, pangkal dari pohon cahaya Dzat, kilatan genggaman Allah Yang Mahakasih, makhluk paling utama dalam wujud manusia, penampakan jasmani yang paling mulia, tempat mendulang rahasia Tuhan, khazanah ilmu-ilmu pilihan, pemilik genggaman kasih sayang Allah, kebahagiaan yang agung dan kedudukan yang tinggi di mana para nabi bergabung di bawah bendera yang dikiblatkannya. Merka bersumber dari beliau, juga keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan makhluk yang telah Engkau ciptakan, yang Engkau beri rezeki, Engkau matikan dan hidupkan hingga hari dimana Engkau membangkitkan kembali makhluk yang telah Engkau hancurkan, dan selamatkanlah dengan keselamatan yang sebenar-benarnya. Segala puji- milik Tuhan semesta alam.
Di antara riwayat yang menunjukkan keutamaan shalawat kepada Nabi SAW., yaitu sebagaimana sabda beliau, “Barang siapa bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali...” Adapun shalawat dari Allah maknanya adalah rahmat. Maka keutamaan mana lagi yang lebih agung dari rahmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya?
Diriwayatkan, seorang musafir tengah melakukan perjalanan bersama ayahnya. Si musafir bercerita, “ Dalam perjalanan itu ayahku jatuh sakit hingga meninggal dengan kondisi memilukan. Wajah dan seluruh tubuhnya hitam legam, sedangkan perutnya membengkak. Aku seketika mengucapkan ‘La haula wa la quwwata illa billagil ‘aliyyil azhim.’ di meninggal dalam perjalanan dan aku merasa sangat sedih. Dalam keadaan seperti itu aku terserang kantuk dan tertidur. Dalam tidur, aku mimpi bertemu seorang lelaki tampan dan bau badannya wangi. Ia datang mendekati jasad ayahku dan mengusapkan tangannya pada wajah ayahku. Seketika itu, jasad ayahku berubah menjadi sebaik-baik jasad yang bersinar dan bercahaya. Aku pun bertanya kepadanya, “Siapa engkau, Tuan? Apakah engkau diutus Allah untuk memberikan anugerah kepada ayahku? Lelaki itu menjawab, ‘Aku Muhammad utusan Allah. Ayahmu adalah orang yang melampaui batas. Akan tetapi ia orang yang banyak membaca shalawat kepadaku. Karena itu, ketika ia dalam kondisi seperti ini, aku datang untuk menghilangkannya (kondisi buruk itu). ‘Aku kemudian bangun dari tidur dan melihat sinar dan cahaya menyelimuti jasad ayahku. Aku pun memuji Allah SWT. Dan sedegara merawar serta menguburkan jasad ayahku.”
Rasulullah SAW. Bersabda, “Barang siapa senang bertemu Allah dalam keadaan (Dia) ridha kepadanya, maka perbanyaklah bershalawat kepadaku.”
Rasulullah juga bersabda, “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku, karena ia bisa mengurai kesulitan dan kesusahan.”
Sabda Rasul lainnya, “Barang siapa bershalawat kepadaku 100 kali maka akan dikabulkan 100 hajatnya. Sebanyak 30 di antaranya di dunia, dan sisanya di akhirat.
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>