BEBERAPA KHASIAT AYAT-AYAT YANG DIKHUSUSKAN

BEBERAPA KHASIAT AYAT-AYAT YANG DIKHUSUSKAN



Ketahuilah, semoga Allah memberikan taufik kepadaku dan dirimu. Diantara khasiat ayat di bawah ini yaitu al-Baqarah ayat 264 :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقٰتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَاللَّـهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti (persaaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang diatasnya ada debu, kemuidan batu iti ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu it licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir (QS. al-Baqarah [2]: 264)

Ayat 264 surah al-baqarah diatas dapat digunakan untuk merusak tempat tinggal musuh dan ladang atau kebun mereka.

Apabila engkau menginginkan hal tersebut, maka buatlah tembikar pada hari Sabtu. Tanah untuk membuat tembikar itu diambil dari tanah pemakaman yang sudah lama dan tanah dari tempat musuh yang dituju. Dengan cara demikian musuh akan hancur dan mati semua. Tulislah ayat di atas pada tembikar yang belum dibakar kemudian hancurkan hingga halus. Lalu campur dengan tanah yang engkau maksud pada awal hari Sabtu, maka engkau akan melihat suatu keajaiban.

Di antara khasiat surah al-Baqarah ayat 261 :

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّـهُ يُضٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّـهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (QS. al-Baqarah [2]: 261)

Apabila ayat di atas ditulis pada pecahan tembikar atau porselin dan diletakkan di setiap sudut kebun atau ladang, maka engkau akan mendapatkan khadam yang mengalirkan kebaikan dan berkah di dalamnya.

Khasiat surah al-Ma’idah ayat 59-60 :

قُلْ يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ هَلْ تَنقِمُونَ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِاللَّـهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ فٰسِقُونَ
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللَّـهِ ۚ مَن لَّعَنَهُ اللَّـهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطّٰغُوتَ ۚ أُو۟لٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ السَّبِيلِ

Katakanlah, “Wahai Ahli Kitab! Apakah kamu memandang kami salah, hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya?” Sungguh, kebanyakan dari kamu adalah orang-orang yang fasik. Katakanlah, “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thghut?” mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus (QS. al-Ma’idah [5]: 59-60)

Ayat di atas berguna untuk menyakiti atau mengubah keadaan musuh dalam diri dan hartanya. Apabila engkau menginginkan hal itu, maka shalatlah Isya pada akhir malam Jumat. Kemudian setelah selesai, bacalah :


Ya qadimu ya awwalu ya man ya lamu kha inatal a’yuni wa ma tukhfish shuddur khudz (...bin...) akhdza ‘azizim muqtadir (3kali)


Wahai Dzat yang Mahakadim, wahai Dzat yang Mahaawal, wahai Dzat yang mengetahui pandangan khianat dan apa yang tersembunyi  dalam hati, siksalah (...bin...) dengan azab dari Yang Maha Perkasa , Maha kuasa.

Kemudian baca ayat diatas pada segenggam tanah wakah sebanyak 50 klai. Setelah itu, taburkan tanah itu pada tubuh musuhmu, hartanya atau tempat tinggalnya. Insya Allah mujarab.

Khasiat surah an-Nisa ayat 148 :

لَّا يُحِبُّ اللَّـهُ الْجَهْرَ بِالسُّوٓءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّـهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

Allah tidak menyukai perkataan buruk, yang (diucapkan) secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (QS. an-Nisa [4]: 148)

Apabila ayat di atas ditulis pada kertas kemudian dibawa untuk menemui orang zalim, seraya membacanya berkali-kali, maka orang zalim tersebut tidak akan membahayakan melalui kezalimannya. Bahkan, ia tidak akan mampu berkata-kata , kecuali dengan perkataan yang benar dan engkau tidak akan mendapatkan kesusahan disebabkan kezalimannya.

Khasiat surah al-Ma’idah ayat 1 :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَوْفُوا۟ بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُم بَهِيمَةُ الْأَنْعٰمِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّى الصَّيْدِ وَأَنتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّـهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ

Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki. (QS. al-Ma’idah [5]: 1)

Apabila engkau menulis ayat di atas pada sepotong baju perempuan atau laki-laki yang berzina, kemudian membaca ayat di atas dan bacaan berikut :


Allahumma bihaqqi hadzihil ayatisy syarifati umhuz zina waz zaigh min qalbi (...bin...) / (...binti...) fa innakan fa’alul lima turid wa anta arhamur rahimin.

Ya Allah, dengan kebenaran ayat yang mulia ini, maka hapuskanlah perzinahan dan penyimpangan dari hati (...bin...) atau (...binti...) sesungguhnya Engkaulah Dzat yang kuasa melakukan apa saja yang Engkau kehendaki, da Engkaulah Dzay yang Maha Pengasih diantara para pengasih.

Setelah itu, kuburlah di makam yang tidak diketahui identitasnya dan ketika mengubur hendaklah membaca :


Kama mata shahibu hadzal qabri yamutuz zina wa hubbuhu min qalbi (...)

Sebagaimana matinya orang yang ada dalam kuburan ini, maka matilah perzinahan dan kecintaan pada zina dalam hati (...)

Khasiat surah al-Ma’idah ayat 27 :


وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَىْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّـهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa.” (QS. al-Ma’idah [5]: 27)

Ayat di atas berguna untuk membinasakan orang zalim. Apabila engkau menginginkan hal itu, gambarlah tubuh manusia yang tidak sempurna. Kemudian, tulislah ayat di atas tepat pada bagian dada dan tulis pula nama oran zalim yang engkau maksud pada bagian punggungnya. Setelah itu, ambil sebilah pisau dan tancapkan pada gambar itu tepat pada namanya seraya mengucapkan :

Fa idza laqitumulladzina kafaru fadharbur riqabi ya mala ikatallahi ta ala if’alu (...wa...) bi (...bin...)

Jika kalian menjumpai orang-orang kafir, maka tebaslah leher mereka. Wahai malaikat Allah, lakukanlah (...dan...) pada (...bin...).


Lakukanlah amalan tersebut pada hari Sabtu terakhir di bulan Hijriah. Apabila pisau itu tepat mengenai tubuh pada gambar terebut, maka si orang zalim tidak akan selamat dan akan binasa dengan izin serta kuasa Allah SWT. Bertakwalah kepada allah. Dosa dari amal di atas lebih besar daripada manfaatnya.

Siapa yang membaca ayat di bawah ini, kemudian memohon kepada Allah agar tahan kantuk, maka ia akan tahan kantuk :

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّـهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّـهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ
 .ادْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّـهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takit dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS. al-A’raf [7]: 54-56)


Khasiat surah al-A’raf ayat 97-99 :

 أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى .أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيٰتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ
 .أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ اللَّـهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّـهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُونَ

Maka apakah penduduk negeri ini merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri ini merasa aman dari siksaan kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi. (QS. al-A’raf [7]: 97-99)


Ayat di atas berkhasiat untuk menolak kedatangan binatang berbisa yang membahayakan ke dalam rumah. Apabila engkau menginginkannya , maka tulislah ayat di atas pada secarik kerta. Hendaklah ditulis pada awal bulan Muharam. Kemudian, lebur tulisan itu dengan air dan percikkan pada setiap sudut rumah atau kampung. Maka engkau akan aman dari seluruh binatang berbisa, dengan izin dan kuasa Allah SWT.


Khasiat surah al-Taubah ayat 128-129 :

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ


Sungguh, tealh datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya pernderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. at-Taubah [9]: 128-129)

Siapa yang membaca dua ayat di atas, maka ia tidak akan mati di hari ketika di membacanya. Hal ini sebagaimana hadis dari Rasulullah SAW., yang disebutkan dalam sebuah riwayat, “Maka ia tidak akan dibunuh dan dipukul dengan besi.” denikian pula apabila dibaca pada malam hari. Apabila ajal telah datang maka dengan kehendak Allah ia akan lupa membacanya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan,” Siapa yang setiap hari membaca ayat di bawah ini sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan cita-cita dunia dan akhiratnya :

فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia Hanya kepada-Nya aku bertawakal, Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. at-Taubah [9]: 129)

Maka dari itu, pahami dan ambilah pelajaran akan hal ini. Karena sesungguhnya banyak zikir yang tergantung pada ketulusan kehadiran dan keikhlasan niat. Allah juga telah mengkhususkan amalan ini diantara amalan lainnya sehingga bagi setiap hamba yang mendapatkan taufik dari Nya akan mendapatkan kecukupan (perlindungan) dari seluruh masalah duniawi dan ukhrawi berkat amalan tersebut. Dan jika ia tidak mampu melangkah di dalam sifat tawakal, maka ayat di atas merupakan nikmat yang derajatnya tidak akan mampu dihitung, sekalipin diwajibkan untuk mensyukuri nikmat tersebut. Segala puji dan syukur hanya untuk Allah semata. Demikain Syekh as-Sanusi dalam Kitab Mujarrabat.

Khasiat Surah Hudh ayat 82-83 :

فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ ۖ وَمَا هِىَ مِنَ الظّٰلِمِينَ بِبَعِيدٍ

Maka ketika keputusan Kami datang, kami menjungkirbalikkannya (negeri kaum Luth), dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar, yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim. (QS. Hud [11]: 82-83)

Apabila ayat di atas ditulis pada tujuh tembikar pada malam Selasa terakhir Hijriah kemudian dikubur, dilempar atau diletakkan di tempat yang engkau maksud, maka akan merusak tempat itu.

Apabila ayat ditulis pada periuk bersama (nama ) orang yang engkau maksud, kemudian periuk itu diletakkan di atas api hingga panas, maka orang yang engkau maksud akan menderita sakit panas hingga sulit sembuh. Karena itu, takutlah kepada Allah dan jangan mengamalkannya kecuali untuk orang yang pantas mendapatkannya. Apabila peringa tan ini tidak diindahkannya, maka akibatnya akan kembali kepada si pengamal. Demikian penjelasan yang aku (Syekh Ahmad ad-Dairabi) temui dari beberapa kitab.

Dalam kitab lainnya aku membaca bahwa siapa yang ingin mengutuk suatu tempat, maka tulislah ayat di atas pada tujuh buah tembikar berwarna hijau. Yakni pada akhir siang hari Selasa minggu terakhir bulah Hijriah. Setelah itu, kuburkanlah sebuah tembikar pada pintu atau jalan masuk rumah atau desa. Tembikar kedua dipecah dan dilempar ke tempat yang dimaksud. Sisanya (lima buah) ditumbuk halus dan ditaburkan di setiap pojok tempat yang dimaksud.

Apabila ayat diatas ditulis pada periuk bersama nama orang yang dimaksud dan baju bekasnya, kemudian periuk itu diletakkan di atas api hingga panas, maka orang yang dimaksud akan menderita sakit panas.

Beberapa ayat berikut ini merupakan ayat yang penuh berkah. Apabila ada yang menulis dan membawanya, maka tidak akan ada seorang pun kuasa menimpakan keburukan kepadanya.



Khasiat Surah al-Isra ayat 45-46 :

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْءَاخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُورًا
وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى الْقُرْءَانِ وَحْدَهُۥ وَلَّوْا۟ عَلَىٰٓ أَدْبٰرِهِمْ نُفُورًا

Dan apabila engkau (Muhammad) membaca al-Quran, kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dan Kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam al-Quran, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci). (QS. al-Isra [17]: 45-46)

Ayat di atas untuk menagkal setan, jin dan manusia pengganggu. Apabila dibaca oleh orang yang takut dengan seseorang hingga menimbulkan khayalan yang merusak, maka dengan izin Allah semua itu akan hilang.

Apabila ayat diatas ditulis pada jubah berwarna abu-abu dan dihunakan oleh orang yang diikuti jin, maka jin tersebut akan hilang. Demikian disebutkan oleh Imam al-Yafi’i. Ulama lainnya menyebutkan, apabila ayat di atas ditulis bersama ayat berikut ini :

فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. at-Taubah [9]: 129)

Kemudian dikalungkan pada orang yang diikuti jin, maka jin itu akan segera pergi dengan pertolongan Allah SWT. Untuk penulisannya tidak harus pada jubah, boleh menggunakan media lainnya.

Khasiat Surah al-Kahfi ayat 107-110 :

.إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ .خٰلِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا
رَبِّى لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًا
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

Siapa yang ingin bangun malam pada waktu yang dikehendaki,  maka bacalah surah al-kahfi ayat 107-110 di atas ketika akan tidur. Setelah itu, baca doa berikut :

Allahumma bihaqqi hadzihil ayatisy aiqizhni fi waqti (...) fatadzkuruni wa astaghfiruka fataghfiru li innaka taf alu ma takhtaru wa tahkumu ma turid.

Ya Allah, dengan kebenaran ayat yang mulia ini bangunkanlah aku pada jam (...) sehingga engkau mengingatkanku dan aku memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkau berbuat apa saja yang Engkau pilih dan menetapkan apa saja yang Engkau kehendaki.

Atau baca :


Aqsamtu ‘alaikum ya khuddama hadzihil ayatisy syarifati an tuqizhuni fi waqti (...) bihaqqiha ‘alaikum wa fadhliha ladaikum barakallahu fikum wa ‘alaikum.


Aku bersumpah atasmu wahai para khadim ayat yang mulia ini, agar kalian membangunkan aku pada jam (...) dengan kebenaran ayat itu atas kalian dan keutamaan ayat itu di sisi kalian, semoga Allah memberikan keberkahan pada kalian dan atas kalian.

Khasiat Surah asy-Syu’ara ayat 78-89 :

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ .وَالَّذِى هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِينِ .الَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَهْدِينِ
 .وَالَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ الدِّينِ .وَالَّذِى يُمِيتُنِى ثُمّۖ يُحْيِينِ
صِدْقٍ فِى الْءَاخِرِينَ وَاجْعَل لِّى لِسَانَ .رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِالصّٰلِحِينَ
وَاغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ الضَّآلِّينَ  .وَاجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
 .يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ .وَلَا تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُونَ
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ


(Yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku, dan Yang memberi makan dan minum kepadaku; dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku, dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat. (Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang saleh, dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penih kenikmatan, dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. asy-Syu’ara [26]: 78-89)


Surah asy-Syu’ara ayat 78-89 di ayas berkhasiat untuk meredakan rasa haus, laparm sedih dan payah selama dalam perjalanan atau lainnya. Siapa  yang menginginkan hal itu, ambillah air wudhu atau tayamum, kemudian shalat sunah dua rakaat dan baca ayat di atas 21 kali. Setelah itu, tulis dan bawalah. Dengan lantaran aalan di atas, akan tercapai apa yang diinginkan dan terbebas dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, dengan izin Allah.


Khasiat Surah an-Nur ayat 16-18 :

وَلَوْلَآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهٰذَا سُبْحٰنَكَ هٰذَا بُهْتٰنٌ عَظِيمٌ
يَعِظُكُمُ اللَّـهُ أَن تَعُودُوا۟ لِمِثْلِهِۦٓ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
وَيُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمُ الْءَايٰتِ ۚ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.” Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali mengulangi sperti itu selama-lamanya, jika kamu orang beriman dan Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. An-Nur [24]: 16-18)

                Surah An-Nur ayat 16-18 di atas berkhasiat untuk membungkam orang yang suka berbohong, berkata buruk, atau penyair yang suka memfitnah. Siapa yang takut terhadap keburukan mereka, maka bacalah ayat-ayat di atas pada air hasil perasan anggur putih, kemudian campur dengan gula, lalu gunakan untuk membuat manisan atau jenang atau makanan yang kemudian di sajikan kepada orang-orang tersebut. Setelah itu, ayat-ayat tersebut ditulis dengan madu bunga kurma yang tidak terkena api pada tembikar yang belum dibakar. Setelah itu, hancurkan tembikar tersebut dan campur dengan air yang digunakan untuk meminum orang yang engkau maksud, manjur dengan izin Allah.

Khasiat Surah Shad ayat 42 :

ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَشَرَابٌ

(Allah berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS. Shad [38]: 42)

Siapa yang membaca ayat di atas ketika sedang menggali sumur atau mata air, maka air akan keluar dengan mudah, bening, manis, baik, dan berkah, dengan izin Allah.



Khasiat Surah Hud ayat 42-43 :

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يٰبُنَىَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكٰفِرِينَ
قَالَ سَـَٔاوِىٓ إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِى مِنَ الْمَآءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّـهِ إِلَّا مَن رَّحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “Wahai ankku! Naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.” dia (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!” (Nuh) berkata, “Tidak ada yang melindungi dari siksa Allah pada hari ini selain Allah yang maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang di tenggelamkan. (QS. Hud [11]: 42-43)

Siapa yang menulis dua ayat di atas pada tujuh buag tembikar, kemudian menjatuhkan tulisan itu - setelah membaca dua ayat di atas - pada masing-masing tembikar 100 kali, kemudian melemparkannya ke dalam sumur atau mata air yang sedikit airnya maka airnya akan menjadi banyak.

    Imam al-Ghazali menyebutkan di dalam kitabnya, Khawash al-Quran, dari Ibnu Qutaibah bahwa beliau bertemu dengan seorang laki-laki dalam tidurnya. Laki-laki tersebut mengucapkan :

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْءَاخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُورًا

Dan apabila kamu membaca al-Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding yang tertutup. (QS. al-Isra [17]: 45)



Laki-lai itu kemudian berkata, “Apakah kamu tahu apa itu al-hijab al-mastur? Ibnu Qutaibah menjawab, “Tidak.” “Laki-laki tersebut kemudian berkata, “Bacalah :

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوكَ يُجٰدِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هٰذَآ إِلَّآ أَسٰطِيرُ الْأَوَّلِينَ

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarjan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, ‘Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.’ (QS. al-An’am [6]: 25)


Kemudian bacalah :

أُو۟لٰٓئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّـهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصٰرِهِمْ ۖ وَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ

Mereka itulah irang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Mereka itulah orang yang lalai. (QS. an-Nahl [16]: 108)

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِـَٔايٰتِ رَبِّهِۦ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِىَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ ۚ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرًا ۖ وَإِن تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَن يَهْتَدُوٓا۟ إِذًا أَبَدًا

Dan siapa yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya. (QS. al-Kahfi [18]: 57)

أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُۥ هَوَىٰهُ وَأَضَلَّهُ اللَّـهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشٰوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ اللَّـهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ


Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. al-Jatsiyahi [45]: 23)

Ayat-ayat inilah yang dimaksud al-hijab al-mastur (dinding tertutup) yang dijadikan Allah SWT., diantara Rasulullah SAR., dan orang-orang yang tidak beriman di Hari Kiamat kelak,” Setelah itu laki-laki tersebut pergi dari Ibnu Qutaibah.

Sulaiman Bin Muqatil ra. menuturkan bahwa dalam al-Quran terdapat lima ayat yang apabila dibacakan di hadapan musuh, maka musuh itu akan kalah. Di dalam setiap ayat itu terdapat sepuluh huruf Qaf. Apabila ditulis dan dikalungkan pada tombak atau senjata lainnya, kemudian digunakan dalam peperangan, maka musuh akan kalah dan hina. Mujarab dan terbukti. Berikut ini lima ayat yang dimaksud :


أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ مِنۢ بَعْدِ مُوسَىٰٓ إِذْ قَالُوا۟ لِنَبِىٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقٰتِلْ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقٰتِلُوا۟ ۖ قَالُوا۟ وَمَا لَنَآ أَلَّا نُقٰتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيٰرِنَا وَأَبْنَآئِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا۟ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌۢ بِالظّٰلِمِينَ


Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami berperang di jalanAllah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan 0jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. (QS. al-Baqarah [2]: 246)


لَّقَدْ سَمِعَ اللَّـهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ اللَّـهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَآءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا۟ وَقَتْلَهُمُ الْأَنۢبِيَآءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا۟ عَذَابَ الْحَرِيقِ

Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kamu kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), “Rasulullah olehmu azab yang membakar!” (QS. Ali Imran [3]: 181)

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوٓا۟ أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا۟ الصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ الزَّكَوٰةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّـهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا۟ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَآ أَخَّرْتَنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتٰعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Tidaklah engkau memerhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan  di dunia ini hanya sedikit atau akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan diizinkan sedikit pun.” (QS. an-Nisa [4]: 77)

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَىْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّـهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa.” (QS. al-Ma’idah [5]: 27)


قُلْ مَن رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّـهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّورُ ۗ أَمْ جَعَلُوا۟ لِلَّـهِ شُرَكَآءَ خَلَقُوا۟ كَخَلْقِهِۦ فَتَشٰبَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ اللَّـهُ خٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ وَهُوَ الْوٰحِدُ الْقَهّٰرُ

Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolah mudafat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Mahaperkasa.” (QS. al-Ra’d [13]: 16)


Dinukil dari Ka’b al-Ahbar bahwasanya dia berkata, “ Di dalam al-Quran terdapat tujuh ayat, siapa yang membaca dan membawanya, maka tidak akan ada seorang pun yang kuasa untuk menimpakan bahaya kepadanya, dengan izin Allah. Berikut ini tujuh ayat yang dimaksud :

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّـهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى اللَّـهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah Orang-orang yang beriman hendaknya bertawakal.” (QS. at-Taubah [9]: 51)


وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضْلِهِۦ ۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, Kecuali Dia. Dan jika Allah menhendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba0Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Yunus [10]: 107)

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّـهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتٰبٍ مُّبِينٍ
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya di jamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Hud [11]: 6)

إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّـهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil). (QS. Hud [11]: 56)


وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّـهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezek kepadanya dan kepadamu. Dia Maha mendengar, Maha Mengetahui. (QS. al-Ankabut [29]: 60)

مَّا يَفْتَحِ اللَّـهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang maha Perkasa, Mahabijaksana. (QS. Fathir [35]: 2)

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّـهُ ۚ قُلْ أَفَرَءَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ إِنْ أَرَادَنِىَ اللَّـهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كٰشِفٰتُ ضُرِّهِۦٓ أَوْ أَرَادَنِى بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكٰتُ رَحْمَتِهِۦ ۚ قُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ ۖ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ

Dan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Kalau begitu tahukah kamu tentang apa yang kamu sembah selain allah, jika allah hendak mendatangkan bencana kepadaku,apakah mereka mampu menghilangkan bencana itu, atau jika allah hendak memberi rahmat kapadaku, apakah mereka dapat mencegah rahmat-Nya.” katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku. Kepada0Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.” (QS. az-Zumar [39]: 38)

Sebagaimana dikutip dari perkataan seorang saleh, dijelaskan bahwasanya dia berkata, “Suatu ketika aku keluar menuju hutan. Aku berjumpa dengan seekor kambing yang didekatnya ada serigala yang tengah bermain bersamanya dan tidak membahayakannya. Ketika aku mendekatinya, serigala itu lari. Kemudian, aku memegang si kambing dan aku menemukan tulisan yang terikat di lehernya. Aku pun mengambil tulisan itu dan membukanya. Ternyata tulisan itu adalah ayat-ayat berikut :

فَاللَّـهُ خَيْرٌ حٰفِظًا ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ .وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
وَحَفِظْنٰهَا مِن كُلِّ شَيْطٰنٍ رَّجِيمٍ .وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّارِدٍ
إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ .وَحِفْظًا ۚ ذٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ .إِنَّهُۥ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ .إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ
.هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ الْجُنُودِ .فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ .ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ
وَاللَّـهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطٌۢ .بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى تَكْذِيبٍ .فِرْعَوْنَ وَثَمُودَ
فِى لَوْحٍ مَّحْفُوظٍۭ .بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَّجِيدٌ
إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَفِيظٌ .وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً
لَهُۥ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ اللَّـهِ
وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِينَ .إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحٰفِظُونَ
اللَّـهُ حَفِيظٌ عَلَيْهِمْ وَمَآ أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍ .وَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَفِيظٌ
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِينَ .لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ .وَعِندَنَا كِتٰبٌ حَفِيظٌۢ

Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.9 Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.10  Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka.11  Dan Kami menjaganya dari setiap (gangguan) setan yang terkutuk.12 Dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.13 Setiap orang pasti ada penjaganya.14  Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras. Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan (makluk) dan yang menghidupkannya (kembali). Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih, Yang memlikiki ‘Arsy, lagi Mahamulia, Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki. Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang), (yaitu) Firaun dan Tsamud? Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan, padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos). Bahkan (yang didustakan itu) ialah al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).15  Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga.16 Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pemelihara segala sesuatu.17  DanBaginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.18 Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.19  Dan Kami yang memelihara mereka itu.20 Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.21  Allah mengawasi (perbuatan) mereka; adapun engkau (Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka.22  Dan pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.23  Bagi setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).24  Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu).25      9 (QS. al-Baqarah [2]: 255), 10 (QS. Yusuf [12]: 64), 11 (QS. ash-Shaffat [37]: 7), 12 (QS. al-Hijr [15]: 17), 13 (QS. Fushshilat [4]: 12); 14 (QS. ath-Thariq [86]: 4); 15 (QS. al-Buruj [85]: 12-22); 16 (QS. al-An’am [6]: 61); 17 (QS. Hud [11]: 57); 18 (QS. ar-Ra’d [13]: 11); 19 (QS. al-Hijr [15]: 9); 20 (QS. al-Anbiya [21]: 82); 21 (QS. saba [34]: 21); 22 (QS. asy-Syura [42]: 6); 23 (QS. Qaf [50]: 4); 24 (QS. Qaf [50]: 32); 25 (QS. al-Infithar [82]: 10) .


Siapa yang nebukis ayat-ayat di atas, kemudian mengalungkannya pada kepala atau lehernya. Maka tidak ada yang bisa membahayakannya.

Dan, ia akan di jaga dari kesusahan dan kemiskinan, dengan izin Allah.

Imam Ghazali menuturkan dalam kitab Futuhul Qur’an, tidaklah seorang membawa tulisan beberapa ayat di bawah ini kecuali Allah akan membukakan setiap kebaikan kepadanya. Berikut ini ayat-ayat yang dimaksud :


فَعَسَى اللَّـهُ أَن يَأْتِىَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ

Mudah-mudahan akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau suatu keputusan dari sisi-Nya. (QS. al-Maidah [5]: 52)

وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ

Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. (QS. al-Anam [6]: 59)

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ الْفٰتِحِينَ

Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hal (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik. (QS. al-A’raf [7]: 89)

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَاتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. (QS. al-A’raf [7]: 89)


إِن تَسْتَفْتِحُوا۟ فَقَدْ جَآءَكُمُ الْفَتْحُ ۖ

Jika kamu meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu. (QS. al-Anfal [8]: 19)


وَلَمَّا فَتَحُوا۟ مَتٰعَهُمْ وَجَدُوا۟ بِضٰعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ

Dan ketika mereka membuka barang-barrangnya, mereka menemukan barang-barang (penukar)mereka dikembalikan kepada mereka. (QS. Yusuf [12]: 65)


وَاسْتَفْتَحُوا۟ وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ

Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. (QS. Ibrahim [14]: 15)


وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا مِّنَ السَّمَآءِ فَظَلُّوا۟ فِيهِ يَعْرُجُونَ

Dan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus - menerus naik ke atasnya. (QS. al-Hijr [15]: 14)


 .قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِى كَذَّبُونِ
فَافْتَحْ بَيْنِى وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِى وَمَن مَّعِىَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Dan (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakanku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku. (QS. asy-Syu’ara [26]: 117-118)
مَّا يَفْتَحِ اللَّـهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا

Apa saja di antara rahmat Allah yang diamugerahkan kepada manusia maka tidak ada yang dapat menahannya. (QS. Fathir [35]: 2)


حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوٰبُهَا

Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan. (QS. az-Zumar [39]: 73)


إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا

Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (QS. al-Fath [48]: 1)

وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا .وَأَثٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat, dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. (QS. al-Fath [48]: 18-19)

فَفَتَحْنَآ أَبْوٰبَ السَّمَآءِ بِمَآءٍ مُّنْهَمِرٍ

Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. (QS. al-Qamar [54]: 11)


نَصْرٌ مِّنَ اللَّـهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. ash-Shaff [61]: 13)

وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوٰبًا
Dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu. (QS. an-Naba [78]: 19)


إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللَّـهِ وَالْفَتْحُ

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. (QS. an-Nashr [110]: 1)


Dinukil dari sebagian ulama ahli hakikat, “Di antara amalaan mujarab yang berkhasiat untuk menghilangkan rasa takut, kaget, sedih, susah, dan prihatin yaitu menulis basmalah, shalawat, dan dua ayat berikut ini :


ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنۢ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَآئِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَآئِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّـهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجٰهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِن شَىْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُۥ لِلَّـهِ ۗ يُخْفُونَ فِىٓ أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَىْءٌ مَّا قُتِلْنَا هٰهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِىَ اللَّـهُ مَا فِى صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُو

Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendir; mereka menyangka yang tidak bernar tehadap Allah seperti sangkaan Jahiliah. Mereka berkata. “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hati apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata,” Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) disini.” Katakanlah (Muhammad),” Meskipun kamu ada dirumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran [3]: 154)


مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّـهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا

Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dari keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanaman-penanamannya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (QS. an-Fath [48]: 29)



Siapa yang membawa tulisan di atas, maka Allah akan memberikan berkah kepadanya dalam setiap keadaan, akan memberikan pertolongan dari musuh-musuhnya, dan akan melepaskannya dari keprihatinan. Dua ayat diatas juga bermanfaat untuk sakit lahir dan batin.

Selain itu, keduanya juga mengandung huruf Hijaiyah beserta rahasianya. Siapa yang ingin mendapatkan rahasia dua ayat itu, maka tulislah dalam wadah bersih, kemudian lebur tulisan tersebut dengan minyak mawar, zaitun, atau minyak wangi. Lalu oleskan minyak itu pada bisul, jerawat, kutil dan luka, maka akan hilang dengan izin Allah, terbukti berkali-kali.

Ayat ini juga berkhasiat untuk menghilangkan rasa takut dan khawatir dan perampok dan lainnya. Muhammad Ibnu Sirin menuturkan sebuah kisah dari seorang ulamg, “Dalam suatu perjalanan, kami berhenti di dekat sungai yang mengalir. Tiba-tiba ada sekelompok kaum datang. Mereka berkata, ‘ Setiap orang yang berhenti di tempat ini akan dibunuh, dirampas harta bendanya atau dicuri. Teman-temanku pun segera menjalankan perjalanan karena takut, sedangkan aku tertinggal. Aku kemudian teringat hadis yang kudengar dari Ibnu Umar ra. Dari Rasulullah SAW., “siapa yang membaca 33 ayat dari Kitabullah pada malam hari, maka tidak akan ada yang bisa membahayakan dirinya pada malam tersebut, baik itu binatang liar maupun pencuri. Dan dirinya, harta bendanya, dan anak-anaknya juga akan dijaga hingga pagi.

Maka ketika aku membacanya pada sore hari, aku tidak tidur kecuali melihat sekelompok orang mendatangiku dengan pedang mereka. Namun, mereka tidak dapat sampai kepadaku. Ketika pagi pemimpin mereka mendatangiku dengan menaiki kuda bersama beberapa kuda Arab. Ia bertanya kepadaku, ‘Apakah kau manusia ataukah jin? Aku menjawab, Tentu saja aku manusia dari keturunan Adam.’ Aku kemudian berkata, Ada apa denganmu? Mereka menjawab, Sungguh pada malam tadi, kami telah mendatangimu menjawab, Sungguh pada malam tadi, kami telah mendatangimu lebih dari 70 kali untuk membunuhmu dan mengambil harta bendamu. Namun setiap kali mendatangimu, kami selalu dihalang-halangi pagar besi. Kami pun heran dibuatnya. Aku kemudian berkata, Ibnu Umar ra., telah menyampaikan kepadaku sabda Nabi SAW., ‘Siapa yang membaca 33 ayat dari Kitabullah pada malam hari, maka tidak akan ada yang bisa membahayakan dirinya pada malam tersebut, baik itu binantang liar maupun maling, dan ia berada dalam lindungan A;;ah hingga pagi. Ketika mendengar penuturanku, pemimpin itu turun dari kudanya dan mematahkan busur panahnya. Setelah itu ia mencium kepalaku dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.” dan inilah 33 ayat yang dimaksud :



الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ .ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ .الٓمٓ
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ .بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنفِقُونَ
 أُو۟لٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ .أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
 .وَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


Alif Lam Mim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-Baqarah [2]: 1-5)


اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
لَآ إِكْرَاهَ فِى الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِاللَّـهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّـهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
اللَّـهُ وَلِىُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمٰتِ ۗ أُو۟لٰٓئِكَ أَصْحٰبُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ

Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Ynag terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan Bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telas jelas (perbedaan) antara Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang ( teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Allah pelindung orang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan, mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. al-Baqarah [2]: 255-257)


لِّلَّهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّـهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّـهِ وَمَلٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ

Milik Allahlah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitung kannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebijakan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, jangan Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami. Janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang sangat berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada apa yang tidak sanggup kami pikul. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang - orang kafir. (QS. al-Baqarah [2]: 284-286)



إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّـهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّـهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ
ادْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّـهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dam bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. al-A’raf [7]: 54-56)
قُلِ ادْعُوا۟ اللَّـهَ أَوِ ادْعُوا۟ الرَّحْمٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيلًا
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّـهِ الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا

Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (al-Asma ul Husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat, jangan (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah diantara keduanya itu.” Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dab tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya. (QS. al-Isra [17]: 110-111)


.بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ .بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
.إِنَّ إِلٰهَكُمْ لَوٰحِدٌ .فَالتّٰلِيٰتِ ذِكْرًا .فَالزّٰجِرٰتِ زَجْرًا
.رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشٰرِقِ
وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّارِدٍ .إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَآءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ
لَّا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَىٰ وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ ثَاقِبٌ .دُحُورًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ
فَاسْتَفْتِهِمْ أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَم مَّنْ خَلَقْنَآ ۚ إِنَّا خَلَقْنٰهُم مِّن طِينٍ لَّازِبٍۭ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang. Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraa) para malaikat dan dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan) maka ia dikejar oleh bintang yang menyala. Maka tanyakanlah kepada mereka (kaum Musyrik Mekah), “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu? “Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. (QS. ash-Shaffat [37]: 1-11)

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطٰنٍ
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ

Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu (jin dan manusi), akan dikirim nyala api dan caitan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). (QS. ar-Rahman [55]: 33-35)


لَوْ أَنزَلْنَا هٰذَا الْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّـهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّـهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحٰنَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
هُوَ اللَّـهُ الْخٰلِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Sekiranya Kami turunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu. Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara keselamatan, Yang Mahaperkasa. Yang Mahakuasa, Yang Memiliki keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan. Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahapekasa, Mahabijaksana. (QS. al-Hasyr [59]: 21-24)





قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا
قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا
وَأَنَّهُۥ تَعٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صٰحِبَةً وَلَا وَلَدًا
وَأَنَّهُۥ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّـهِ شَطَطًا

Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu merekaa berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (al-Quran), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak. “Dan sesungguhnya orang yang bodoh diantara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah. (QS. al-Jinn [72]: 1-4).


Demikianlah penuturan Imam al_Yafi’i. Dalam sebuah versi terdapat sedikit perbedaan, yaitu surah al-Hasyr ayat 22-24 dan surah al-Jinn ayat 3 saja.

Ketahuilah, ayat di atas dinamakan “Ayatul Hirsi wal Hirzi” (Ayat Penjagaan dan Pemeliharaan). Dikatakan bahwa di dalamnya terdapat obat bagi seratus penyakit, di antaranya lepra dan kusta. Adapun (jumlah) manfaat sebenarnya tidak dapat dihitung
Diriwayatkan dari Muhammad bin Ali ra., beliau berkata, “Aku membacakan Ayatul Hirsi wal Hirzi pada seorang tua yang menderita sakit mata sebelah. Maka berkah Ayatul Hirsi wal hirzi itu Allah menyembuhkan penyakit tersebut.”

Ayatul hirsi Hirzi merupakan tameng dan penjaga yang agung. Siapa yang membacanya di hadapan penguasa yang zalim maka akan aman dari keburukannya. Sebagaimana ulama ahli makrifat mengatakan, seyoginya dalam pengalaman Ayatul Hirsi wal Hirzi digabung dengan beberapa ayat berikut ini :

وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ

Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (QS. al-Baqarah [2]: 163).

سَبَّحَ لِلَّـهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْءَاخِرُ وَالظّٰهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
هُوَ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, mahabijaksana. Milik-Nyalah langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal, Yang Akhir Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan buni dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kesana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha Melihat apa yangkamu kerjakan. (QS. al-Hadid [57]: 1-4).


لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang beriman. Maka jika merkea berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung. (QS. at-Taubah [9]: 128-129).



Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>