MEMBURU BATU KEWAHYON DARI RATU KIDUL

MEMBURU BATU KEWAHYON DARI RATU KIDUL



Oleh : Sarwanti

Fire Opal muncul dari permukaan bumi tandus Wonogiri dan siap membakar para penggemar batu aji. Dan sekarang memaang eranya batu ini. Di negara ini yang terkenal adalah Si Berjad Api : Pembawa Berkah atau Musibah?

Perkataan Opal berasal dari kata ophthamius yang berarti batu mata, dan lama kelamaan kata itu menjadi Opal saja. Dalam inventaris Ratu Elizabeth dari Inggris, telah dicatat, “sekumtum bunga dari pada emas ditabur dengan berlian-berlianyang mengkredep, batu-batu mirah dan Opal!” Bahkan Petrus arlenus, seorang pewaskitha pada zaman Rajau Henry IV, menyatakan “memandang batu opal akan merasa nikmat dan riang gembira. Orang dahulu malah percaya siapa yang memakai batu opal akan dapat menghilangkan atau tidak kelihatan oleh orang lain.”

Dalam setiap bulan keraton Mataram yang sekarang diwakili oleh keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogjokarto Hadiningrat, salah satu syarat syahnya labuhan yang sekarang hanay dilakukan setiap sewindu (8 tahun) dan penobatan raja, jika utusan itu dapat mempersembahkan beberapa batu mulia sehabis labuhan dan kemudian di persembahkan pada sang raja. Bati daru khayangan Dlepih yang dianggap bertuah itu diantaranyaSelo welirang Bang (warna merah; mungkin sekarang Fire opal merah fanta); Selo Manik Kemloko (warna Kuning; mungkin fire opal bimoli), Selo Manik Ringin (warna kehijauan; mungkin Fire opal solar), dan beberapa batu lainnya asli dari khayangan Dlepih -- Tirtomoyo, daintaranya Bonglot (hitam legam) atau selo tempuru, Manik toyo, kecubung asihan, dam widuri bulan.

Konon, daerah mulai Wonogiri hingga Pacitan, kaya akan batu-batu mulia hingga agate, dimulai dari sejarah masa lampau yang dibalut pendaran cahaya mistis didalamnya. Memang ada beberapa versi gugon tuhon masa lampau.

Pertama, dimulai di zaman Prabu Aerlangga. Ketika itu ia masih menjadi pengantin barum, tapi harus mengalami naas dari hidupnya. Kerajaan-kerajaa mertuanya, kediri, dibumi hanguskan oleh pasukannya. Aerlangga dan istri serta dikawal pasukan khusu kapangeranan dibawah pimpinan Narotama, berhasil lolos dari serangan dahsyat itu. Dengan naik perahu dan berhasil membawa emas dan permata diperahunya. Sayangnya daat berada disekita Pacitan sekarang, perahunya terhembus jauh kedaratan. Dalam tragedi itu Aerlangga dan rombongan selamat. Sebuah kejadian, iapun akhirnya dijuluki sebagai Jalalanka (Dia yang berjalan diatas air), meski harta bendanya ludes berserakan.

Emas dan permata itu berserakan di wilayah Pacitan hingga Wonogiri, sehingga kedua wilayah ini kaya akan batu mulia dan agate. Bahkan diperkirakan Wonogiri menyimpan tambang emas yang cukup besar. Salah satu batu mulia itu adalah yang kita kenal sekarang ini dengan nama Berjad api atau Fire Opal. Makanya Fire Opal hanya ditemukan fdlam kepingan-kepingan kecil. Karana tercipta dari serpihan ceceran harta Airlangga.

Versi kedua, saat Sunan Kalijaga sedang dzikir di Selo Pasolatan, Khayangan Dlepih, negeri para dewa itu. Tiba-tiba ada cahaya pelangi yang mengelilinginya. Disaat sedang khusyuk-khusyuknya berserah diri pada ilahi, tiba-tiba tasbih yang digunakan untuk dzikir dirampas oleh Nyi Ratu Widyonaggo, dayang kepercayaan dari laut selatan yang dipercaya menguasai Keraton Siluman Dlepih. Dikiranya kekuatan cahay yang menyelimuti Sunan Kalijogo dari kesaktian tasbih kayu Dewa nDarunya. Padahal itu aura pribadi kesucian Sang Sunan Kalijogo. Tasbih itu putus dan berceceran disepanjang sungai tersebut. Dan cahaya itu ikut berpendar pecah berserakan keudara dan akhirnya jatuh di bumi Wonogiri hingga sebagian wilayah Pacitan. Dan meujud menjadi batu mulia Fire Opal dengan berbagai warna. Yang merah muda disebut merah fanta, agak kehijauan dinamakan solar dan kuning kecolkatan bening diberi nama bimoli.

Versi ketiga yaitu terjadi ketika Panembahan Senopati bertapa di Khayangan Dlepih ini. Karena begitu tekun bertapanya, tubuhnya hingga tumbuh lumut hijau kehitaman. Ia baru lukar bertapanya ketika datang Khanjeng Ratu Kidul. Pertemuan Wahyu Lintang Jauhar (laki-laki) dan Wahyu sekar Jagad Wijayakusuma (wanita). Dalam pertemuan itu mereka saling jatuh cinta. Mereka berdu brerkasih-kasihan. Tubuh Wong Agung Ngeksi Gondo ini d gosok oleh Kanjeng Ratu Kidul, sehingga kotoran tubuhnya larut terbawa air.

Kotoran tubuh dalam bahasa Djawa disebut ‘bolot’. Dan anehnya muncul keajaiban bolot itu berubah menjadi batu kehitaman yang banyak terdapat di sungai Khayangan Dlepih. Batu ini akhirnya dikenal dengan batu BONGLOT, yang dipercaya sangat cocok bagi mereka yang menyukai bidang spiritual, juga bagus sebagai penerapi alternatif karena auranya mampu untuk menetralkan aura negatif tubuh orang baik yang bersifat medis maupun non medis. Bonglot akhirnya banyak diburu oleh kalangan kebatinan. Bahkan sekarang keberadaanya juga langka.

Setelah tubuh panembahan senopati bersih, seperti muncul Praba yang mengelingkupi tubuhnya bagaikan pelangi. Hal ini semakin mempbut Kanjeng Ratu Kidul semakin terpesona dan mereka pun akhirnya terperangkap dalam kungkungan lembutnya seni Karon-sih yang agung.

Bersatunya Lintang Jauhar dan Sekar Jagad  Wijayakusuma akan menghasilkan Narendra Agung Binathara.

Saat sedang asyik-masyuk mereka berdua dikejutkan dengan pengintip yang ternyata adalah suami dari Nyai Puju, yang bernama Ki Puju. Dia terbakar cemburu dan mencurigai kalau ada sepasang manusia sedang berkaronsih itu adalah isterinya dengan PIL-nya. Merasa ada yang mengawasi berdua agak gelagapan. Keterkejutan ini sontak Kanjeng Ratu Kidul meraih pakaian dengan seketika. Tarikan yang kuat membuat beberpa permata yang berhiaskan batu mulia berterbangan dan tersebar keberbagai wilayah. Juga praba pelangi yang menyelingkupi Panembahan Senopati ini pacah meluncur keberbagai tempat. Konon, itulah yang membentuk batu mulia yang sekarang lagi tren dan dikenal dengan nama sekar Jagad  atau berjad api.

Dan ketika generasi selanjutnya, Raden Mas Sa’id sedang berduka karena meninggalnya nenek tercinta yang sangat setia menemani perjuangannya. Maka saat jasad perempuan tua itu dimakamkan, bersamaan itu Raden Mas Sa’id yang dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa, yang akhirnya duduk disinggasana Pura Mangkunegara dengan gelar KGPAA Mangkunegoro I, ini mata batinnya yang tajam melihat cahaya kemilau dari langit muncul dari hutan batu (Wono giri). Tempat dikebumikannya sang nenek dimana beliau melihat cahaya pelangi itu, akhirnya diberi nama NGALOH dari kata Ngelar Roh.

Sedangkan dalam kaca mata ilmu pengetahuan Mineralogi dan Geologi, unsur alamiah dan dialam sebagai mineral tanpa tercampur dengan unsur lain. Sedangkan jenis Opal adalah salah satu bentuk Silika. Sebenarnya ini adalah gel yang memadat, jika tidak ada dalam bentuk kristal. Opal memiliki kilau mirip kaca yang cantik.

Batu opal sangat digemari raja-raja dan kaum bagsawan. Mahkota Austria ditabur dengan batu-batu opal yang paling halus disunia. Ratu Victoria dari England pun mempunyai himpunan batu-batu opal yang sangat indah luar biasa. Katanya koleksi Ratu Victoria mampu menerangi kamarnya meski tidak digunakan penerangan. Bahkan para bangsawan Majapahit pun konon juga suka menghiasi batu opal yang sekarang sedang tern dengan nama Bejad Api atau Fire Opal, baik untuk cincin, liontin, penghias handle senjatanya dan lain-lain.

Batu opal banyak ditemukan diberbagai belahan dunia, seperti India, Tiongkok, Manchuria, Mesir (kebanyakan Blck opal). Mexico, Ceylon. Australia, Philipina, Birma, Muang Thai, Vietnam, Amerika, Eropa dan Indonesia. Di Indonesia sendiri opal putih ditemukan di Garut dan Pelabuhan ratu- Sukabumi. Dan sekarang di Wonogiri dan sebagian wilayah Pacitan juga ditemukan batuan Opal Kuning yang diberinama Berjad Api atai Fire Opal.

Dikatakan kalau pemakai batu Opal itu akan dicintai Tuhannya dan manusia selama sipemakai itu pecaya dan setia/ taat dalam ibadahnya. Dalam menentukan khasiat lain dari batu opal ada pendapat-pendapat yang berbrda-beda. Yang berpendapat tidak baik katanya batu opal hanya akan menimbulkan nafsu birahi yang berlebihan bagi pemakainya, membuat pikiran kacau, dan menggoncangkan urat syaraf. Katanya perempuan yanga alim jika memakai batu ini dalam tempo 2 hingga 3 bulan, bisa berubah menjadi perempuan genit, suka berjalan serong, congkak dan pemalas.

Bangsa Tionghoa menamakan batu opal dengan istilah Hwee Tjun = sinar api yang membakar angan-angan suci, merusak kesejahteraan rumah tangga, mengganggu kesehatan pemakainya. Lebih berefek negatif bagi pemakainya.

Raja Alfonso XII telah memberikan cincin batu Opal pada Ratu Mercedes pada waktu ia menikah dengannya. Tidak lama kemudian Ratu Spanyol itu wafat dengan misterius. Cincin itu lalu dihadiahkan pada ipar perempuannya, Infanta Christina, anehnya juga tidak lama kemudian juga mati dengan misterius pula. Lalu Raja Alfonso XII yang tak percaya takhayul iru memakai cincin Opal itu sendiri. Pun hanya sementara ia memakai cincin Opal itu, karena tak lama kemudian menyusul keluarganya ke alam baqa. Peristiwa-peristiwa tragis yang berlangsung berurutan ini, tapi mereka juga tak mau ambil resiko. Tak seorangpun yang berani memakai cincin kutukan itu. Dan akhirnya oleh Ratu Spanyol yang menjadi wali kerajaan, selama puteranya belum dewasa, cincin opal itu dipersembahkan pada patung perawab suci dari Amuneda di Madrid (Ibu Kota Spanyol). Memang tidak disebutkan apakah sesudah disingkirkan dari pusaka-pusaka kerajaan, cincin opal itu masih tetap membawa malapetaka atau tidak bagi pewaris kerajaan Spanyol. Berikutnya.

Namun jangan memandang sisi negatifnya saja. Mungkin cincin opal Raja Spanyol itu mengandung kutukan, tapi belum tentu Opal linnya meliliki pemgaruh buruk seperti itu. Seperti misal keris Mpu Gandring membawa kutukan semua? Tidak kan?!. Yang berpandangan positif tentang batu opal, justru menganjurkan agar orang-orang memakai batu opal karena akan; membahagiakan sipemakai, menyembuhkan penyakit lemah syahwat (impotensi), memberi penawar dalam kesusahan, memberi kekuatan ingatan. Namun bagi yang libidonya sudah tinggi jangan sekali-sekali memakai batu opal, katanya bisa menjadi orang yang hipersex

Ada yang percaya bagi yang penglihatannya kurang jelas atau punya sakit mata lainnya, katanya punya khasiat untuk membantu pengobatan mata. Umumnya batu opal akan bercahaya kalau sipemakai berbahagia, sebaliknya tidak akan bersinar kalau pemakainya murung bermuram durja. Batu ini seperti bisa menyerap aura pemakainya.

Black opal atau Opal hitam juga redapat di Garut dan Wonogiri, dianggap sebagai sumber pembawa kebahagiaan, namun bisa menimbulkan kecelakaan, jika pemakainya tidak cocok.

Pouw Kioe An mengatakan,” Rahasia Batu Permata , tentang pujian batu Opal terdapat dalam Nathan der weisi-- Lessing’ yang menceritakan dahulu kala dinegeri Timur, seorang pria telah diberi karunia yang tak ternilay harganya oleh seorang yang lemah lembut perangainya, yaitu sebuah cincin batu Opal yang beratus kilaunya amat indah dan mempunyai tenaga rahasia, sehingga ia dikasihi oleh Allah dan manusia.

Keindahan batu opal pernah membuat terpesona Marcus Antonius, yang ingin menghadiahi kekasihnya Ratu cleopatra dengan batu opal yang sangat indah sebesar buah kemiri, milik Hartawan Nonius. Saat mau dibeli oleh Marcus Antonius, Nonius keberatan menyerahkan. Maka dengan berbagai cara kekuasaan pacik, Nonius dipenjarakan karena memiliki batu Opal. Nonius berhasil melarikan diri dari penjara dan memilih hidup dipengasingan dari pada menyerahkan batu opalnya.

Pro dan kontra khasiat Batu Opal yang tentunya masuk didalamnya Batu Fire Opal ini adalah hal yang biasa. Toh, sekarang pergeseran pemahaman dahulu sebagai batu jimat, sekarang telah beralih ke batu hias yang membawa berkat (secara ekonomi). Dulu memakai cincin lebih dari dua dikatakan “Dukun”, sekarang memakai cincin banyak biasa, karena mereka berdagang batu mulia.  Istilah sekarang sedang Trend. Jadi tangan yang memakai cincin sekarang dikaitkan sebagai jari monyet. Jika kita arif berpikir, memahami sesuatu itu harus sesuai dengan zamannya.

Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>