AKIBAT MELANGGAR
SUMPAH GAIB
Oleh : Tia Aweni D. Paramitha
Kutatap tanpa berkedip lukisan pemandangan alam laut karya maestro senirupa Basuki Abdullah di dinding tua gubuk reot Pulau Dilli, Banten Selatan. Aku melihat birunya laut dan putihnya ombak dalam bingkai karya lukis superealis yang didominasi warna biru itu.
Pikirku, sebuah potret figure tunggal yang dibuat dari cat minyak rembrant menggambarkan perempuan cantik berambut panjang. Nyai Ratu Kidul dengan busana kemben di tengah laut.
“Kenapa lukisan ini ada disini, siapakah yang memajangnya digubuk tua reot ini. Bukankah karya lukis Basuki Abdullah ini lukisan yang sangat mahal dan sangat berharga, banyak dicari oleh kolektor?” tanyaku, pada jutu kunci gubuk, yang ternyata tempat pertapaan keramat Nyai Ratu Kidul di Banten Selatan.
Juru kunci Ki Anang Amirullah, 49 tahun, menerangkan bahwa lukisan Nyai Ratu Kidul yang dibuat maestro lukis naturalism itu datang dengan sendirinya. Karya lukis ini datang tiba-tiba pada Malam Jum’at Kliwon, 16 Januari 2015.
“Saya sedang tirakat waktu itu. Diluar dugaan muncul suara gedubrak di bagian selatan gubuk. Saya berpaling dan ternyata ada lukisan yang langsung menempel di dinding gedek ini,” cerita Ki Anang Amirullah, kepadaku.
Lukisan itu terus kupandangi. Wajah wanita dalam lukisan itu makin lama aku lihat nampak makin cantik dan terasa hidup. Pada saat kutatap mata Nyai Ratu Kidul, mata itu mengedip dan bibirnya bergerak menunjukkan gigi-gigi rapih.
“Lukisan itu hidup Ki, bener-bener hidup,” kataku. Mendengar aku bicara Nyai Ratu Kidul dilukisan itu bergerak, Ki Anang Amirullah mendekat kepadaku.
“Benar lukisan Nyai Ratu bergerak?” tanya Ki Anang Amirullah penasaran.
“Benar, lihatlah, dia bergerak lagi. Bahkan kali ini tangannya dianyunkan,” desisku, kepada Ki Anang.
“Kamu punya kemampuan indera keenam yang tajam. Nyai Ratu Kidul mengenal kamu dan kamu akan dijadikannya wakilnya di mukabumi ini,” seru Ki Anang Amirullah sambil memegang bahuku.
Aku tersentak dan kaget mendengar apa yang dikatakan Ki Anang Amirullah ini. Apa iya saya punya indera keenam dan dikenal oleh Nyai Ratu Kidul. Cepat tidur sekarang. Nanti kau akan menerima pesan gaib dari Nyai Ratu,” perintah Ki Anang Amirullah kepadaku.
Karena itu perintah aku segera ambil wudhu di gentong bawah gubuk dan sholat isya. Habis sembahyang aku langsung membaringkan diri ditikar dan tidur. Sementara itu Ki Anang pergi ke pantai, bersemedi ke arah laut.
Dalam tidurku, aku bermimpi. Aku didatangi Nyai Ratu Kidul dan diajaknya terbang ke Perth, Australia. Dengan kecepatanya tinggi di tengah udara malam yang dingin, aku bersama Nyai Ratu ke negeri Kanguru.
“Kau akan aku tempatkan di Perth. Di Perth akan terjadi tsunammi besar dan kau harus menolong masyarakat Australia dari bencana tsunami yang mematikan itu,” bisik Nyai Ratu Kidul.
Aku melihat kota Perth yang begitu megah. Gedung-gedung indah menjulang tinggi dan taman - taman kota yang nyaman. Aku juga melihat dari langit, bagaimana kehidupan malam kota Perth yang sibuk.
“Lihatlah, begitu banyak warga kota ini, mereka lalu lalang dan berbahagia dengan kota terindah di Australia ini,” sorong Nyai Ratu Kidul.
Pagi sekali aku terbangun dari tidur. Jam di tanganku menunjukkan pukul 05.00 Subuh. Aku kembali ke gentong air dan mengambil wudhu untuk sembahyang Subuh. Usai sholat Subuh aku pergi ke pinggir pantai tempai Ki Anang Amirullah bersemedi. Aku terkejut melihat Ki Anang Amirullah tidak ada di pantai. Kucari ke setiap pojok dan sudut, dia tidak kutemukan. Tiba-tiba aku mendengar suara Ki Anang dari langit.
“Jangan cari aku, aku tidak akan kembali ke pulau, aku sudah berada di Ayunan Rahman, aku sudah di langit,” katanya. Aku mendengar suara persis suara Ki Anang, tapi tak melihat dirinya.
Sejak itu memang Ki Anang Amirullah tidak kembali lagi ke bumi, Dia sudah menjadi penghuni Ayunan Rahman. Daerah antah berantah gaib diatas Pulau Dili, di atas Samudera Hindia. Belakangan kuketahui bahwa di luar alam Barzah, ada alam gaib sebagaimana kehidupan dimensi lain dari dimensi manusia yang hidup. Ki Anang tidak mati tapi tidak hidup lagi. Ki Ananag Mukswa setelah aku datang ke gubuknya dan menjadi penggantinya menjaga gubuk tempat keberadaan lukisan maestro realism Basuki Abdullah itu.
Seperti dalam mimpiku, kenyataan benar-benar datang. Nyai Ratu Kidul keluar dari lukisan dan memandangi aku yang sedang duduk dibawah gubuk. Nyai Ratu memeluk diriku dan membelai rambutku.
“Kau akan aku tempatkan di Australia Barat, pantai Perth untuk menjadi Paku Laut disana. Kau akan menjadi makhluk gaib pengikutku dan tidak bisa lagi hidup bebas sebagai manusia.”
“Siap?” tanya Nyai Ratu Kidul kepadaku.
Maaf Nyai Ratu, bagaimana kalau aku bukan di Perth, Australia, tapi aku menjadi Paku Laut di Pantai Glagah saja di Purworejo, kampungku, boleh kan? Mengapa aku harus menjaga Perth sementara daerah orangtua ku sendiri, di Pantai Glagah, tidak aman dari bencana alam?” pintaku.
Nyai Ratu Kidul memang bijaksana. Dia akan mencari penggantiku untuk menjaga Australia Barat, sedangkan aku ditugaskan menjaga Paku Laut di Pantai Glagah, Purworejo, Jawa Tengah bagian Selatan.
“Begitu juga dengan adik-adik dan kakak-kakakku, semua menerima kenyataan ini karena sejak sekolah SMP sudah belajar banyak ilmu gaib. Belajar banyak ilmu dimensi jin dan bersahabat dengan jin.
Sejak itulah aku mukswa seperti Ki Anang. Namun bedanya, aku menjaga laut sementara Ki Anang di Ayunan Rahman, di atas Pulau Dili menjaga langit. Ki Anang akan mencegah hujan berlebihan, kilat, guntur dan petir yang berbahaya dan menjaga tsunami, badai laut dan topan selatan. Aku telah keluar dari hidupku sebagai manusia menjadi Paku Laut untuk menjaga Pantai Glagah hingga Pantai Samas, Bantul, Yogakarta dari bencana alam. Aku menjadi pengikut dan punya hak untuk tinggal di dalam kerajaan laut Samudera Hindia kekuasaan Nyai Ratu Kidul.
Namun belakangan ini, demi keluarga, ayah dan ibu serta adik-adikku, aku diberikan dispensasi untuk menemui keluarga. Aku muncul di tengah keluarga sebagai manusia biasa dan tidak berubah dari apa yang ada sebelum aku menjadi antek Nyai Ratu Kidul.
Jadi aku saat ini hidup di dua dunia. Berada pada dua dimensi alam. Alam manusia dan alam jin. Separuh manusia dan separuh jin. Orang tua ku mengetahui semua itu dan mereka menerima. Bagitu juga dengan adik-adik dan kakak-kakakku, semua menerima kenyataan ini karena aku sejak sekolah SMP sudah belajar banyak ilmu gaib. Belajar banyak ilmu dimensi jin dan bersahabat dengan jin. Karena kemampuan berinteraksi dengan jin itulah maka aku sampai ke Pulau Dili dan menemukan lukisan Nyai Ratu di gubuk Ki Anang Amirullah.
Setelah bertugas selama empat puluh hari di Pantai Glagah, tiba-tiba aku mendapatkan perintah untuk kedudukan di Pulau Enggano, Bengkulu Selatan. Karena gunung berapi dibawah laut Pualu Enggano dan Bengkulu hingga Manna, akan meletus. Bila meletus, semua kehidupan manusia akan habis separuhnya. Untuk itulah, aku terbang ke Pulau Enggano, dan menjaga daerah itu dari ancaman bencana meletusnya gunung vulkanik dari dasar laut.
Selama beberapa hari di Pulau Enggano ake bertemu dengan pangeran Gunung Merapi Bawah Laut, Saladin Jaya Sakti. Pangeran sedang mencari istri dan aku terpilih menjadi pendampingnya. Maka itu secara bersama-sama kami menjaga Gunung Merapi Bawah Laut di Bengkulu agar tidak meletus. Pangeran Saladin berterima kasih sekali kepadaku karena aku berkenan bersamanya menjaga daerah Samudera Hindia di selatan provinsi Bengkulu.
Pernikahanku dengan Saladin Jaya Sakti dilakukan di dasar laut. Kami melakukan ijab kobul di lereng gunung Merapi Bawah Laut yang indah. Seratus jin hadir dari Timur Tengah dan Turki. Mereka cantik-cantik dan sangatlah tampan. Sebuah pesta yang meriah dan kami sangat berbahagia.
Setelah resepsi aku terbang lagi ke Pantai Glagah dan suamiku memperbolehkan aku pergi. Namun beberapa saat kemudian, Saladin Jaya Sakti mengunjungiku di Pantai Glagah dan rindu sekali kepadaku. Aku juga sangat merindukannya karena kami sama-sama saling mencintai.
Belakangan, tanggal 13 Maret 2015, aku bercerai dengan Saladin Jaya Sakti. Aku menolak dipologami, dimadu oleh Saladin Jaya Sakti yang menikahi Nurul Swastika, jin cantik dari Pulau Chrismast. Aku menolak dimadu dan Saladin Jaya Sakti memahami keputusan bercerai.
Kini aku kembali ke Pulau Dili dan lukisan maestro itu ternyata tidak ada lagi. Yang ada hanya gubuk reot yang dibangun Ki Anang Amirullah ketika dia mendiami Pulau Dili. Aku merasa sangat galau dan sunyi sendirian di pulau kosong itu. Maka itu aku buru-buru terbang ke Pantai Glagap lagi untuk menjaga daerah itu.
Karena lelah menjadi manusia sentengah jin, maka aku meminta kepada Nyai Ratu Kidul agar aku kembalu sebagai manusia. Nyai Ratu mengijinkanku dan memperbolehkan aku kembali sebagai manusia biasa.
Kehidupan di bumi aku hadapi dari tangga paling bawah lagi. Aku dibekali ilmu oleh Nyai Ratu dan aku turun kembali sebagai manusia sempurna. Sesuatu perintah Nyai Ratu, aku harus bersabar, ikhlas dan menerima apa adanya sebagai manusia.
Ayah dan ibu sangat senang aku kembali ke alam asal. Alam manusia bukan lagi abstral. Namun selama aku menjadi manusia murni, Nyai Ratu Kidul tetap menganggap aku anaknya. Setiap waktu tertentu Nyai Ratu menjumpaiku dan memberi wejangan gaib.
“Walau kamu sudah keluar dari kerajaan saya, maka saya tetap menganggap kamu saudara,” kata Saladin kepadaku.
Memang Saladin Jaya Sakti tidak berubah. Dia masih memberiku makanan, minuman dan batu mulia dari dasar laut. Ada mutiara, emas, intan dan batu mulia yang indah King Safir.
Semua pemberian Saladin itu boleh aku jual bila sedang membutuhkan uang.
“Bila butuh, kau jual saja yang saya berikan. Nanti saya akam memberimu lebih banyak,” ungkap Saladin.
Sekarang batu muliaku begitu banyak. Begitu juga dengan emas batangan dan mutiara laut. Aku membuka toko di Kuala Lumpur, Malaysia dan Bandar Sribegawan Brunai Darussalam. Selain membuka toko perhiasan mewah iyu aku yang diberi Nyai Ratu Selatan ilmu mantra Samudera Jaya, bisa membantu semua yang memerlukan bantuan pengobatan.
Bahkan aku diminta bantuan keluarga Sultan Brunai dengan pemberian hadiah sangat besar dan cukup sebagai biaya untuk membeli sedan mewah lamborgini buatan Itali. Sedan super indah berharga Rp 6 milyar.
Karena aku lupa diri, hidup mewah dengan berpesta pora dengan teman-teman jetsetku, maka Nyai Ratu Selatan marah. Begitu juga dengan Ki Anang Amirullah yang mendeteksi pola hidupku yang ria’ dan sombong. Di luar dugaan, semua ilmu sakti mandragunaku ditarik Nyai Ratu Selatan dan akan dikeluarkan dari dinasti mereka. Aku tidak lagi dianggap anak dan dibuang jauh dari alamnya.
Sejak itu aku tidak bisa terbang lagi, tidak bisa masuk kerajaan gaib lagi dan jib piaraanku pun, semua berlari entah kemana. Kini aku hidup gamang, galau dantak berdaya lagi. Semua hartaku raib secara misterius dari toko-toko perhiasanku dibeberapa negara hancur total.
Tidak ada jalan dan jalur lagi sebagai akses untuk menembus Nyai Ratu Kidul, Ki Anang Amirullah dan Saladin Jaya Sakti mantan suamiku di Pulau Enggani. Semua ilmu gaibku sirna dan aku benar-benar menjadi wanita biasa yang tak punya apa-apa. Tidak punya harta dan tidak punya ilmu supramistika sedikitpun. Aku telah melanggar sumpah untuk tidak ria’, sombong dan hidup berpesta pora sebagai wanita.
Pelanggaran itu ternyata berbuah sangat pahit. Pahit sekali, hingga aku terpuruk hancur ke jurang yang paling dalam. Aku menderita dan saat ini penuh penyakit. Ragam penyakit hinggap di tubuhku dan aku hanya pasrah dan ikhlas. Jalan terbaik yang kuambil sekarang. Aku kembali ke jalan Tuhan, jalan lurus dan jalan kebenaran.
Aku berserah diri kepada Allah Sang Khalik. Aku bersimpuh di tikar sembahyang, meminta Allah mencabut segala penyakitku. Aku katakan, bahwa aku tidak butuh kekayaanlagi. Aku hanya butuh sembuh dan sehat kembali sebagaimana dulu, sebelum aku menjadi paranormal. Duh Gusti. (Kisah yang dialami oleh Nimas Suryanti, Tia Aweni D. Paramitha menulis cerita itu untuk majalah Misteri.
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>