Oleh : Laila Juhmukeng
Sejak zaman dahulu sampai sekarang, Ton Ta-khian, sejenis pohon yang banyak terdapat di Cambodia, India, Laos, Myanmar, Bangladesh, Malaysia, Vietnam dan Thailand, terutama Thailand, ternyata, memang sudah dikeramatkan ...
Bagi semua umat Budha, khususnya yang tinggal di Thailand meyakini betapa pohon Ta-khian, dihuni oleh sebangsa makhluk gaib.
Menurut tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, Nang Ta-khian adalah perempuan berwajah cantik dengan rambutnya yang panjang terurai serta menggunakan busana tradisional Thai pada zaman dahulu; yakni sarung dan kemben penutup dada --- tidak lain merupakan makhluk gaib yang sudah hidup ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Oleh sebab itu jangan heran, jika, sekitar pohon keramat yang satu ini memang amat terjaga kebersihannya. Sang penghuni gaib bakal murka jika tempat tinggalnya dikotori atau diganggu oleh siapa pun.
Ketika orang ada yang membutuhkan kayu pohon itu untuk dijadikan bahan bangunan, alat-alat rumah tangga atau perahu, maka untuk memotongnya, juga diperlukan suatu upacara yang khusus. Tujuannya tak lain, untuk meminta izin dan agar sang penunggu gaib tak mengganggu mereka ketika menebang atau setelah memanfaatkan kayunya.
Maklum, sang penunggu gaib akan terus berada di kayu tersebut. Dengan kata lain, ketika kayunya dijadikan bahan untuk mambuat rumah atau perahu, maka si penunggu gaib akan terus menjaga si pemilik rumah dari berbagai marabahaya yang mengancamnya.
Beruntungm dalam perjalanan sekali ini, Misteri berhasil mendapatkan beberapa cerita mistik seputar kekeramatan Ton Ta-khian...
Di salah satu candi Wat Ta-khian Thong di wilayah Thakhunram, Thailand, tumbuh dengan subur pohon Ta-khian yang usianya sudah mencapai 500 tahun. Tak ada yang bisa menepis, seluruh masyarakat meyakini akan kekeramatan pohon tua yang satu ini --- selain memberikan berkat keberuntungan, kadang, penunggu gaib pohon itu juga turut bersama-sama warga dalam suatu upacara tertentu.
Menurut Yahya, 53 tahu2, kepada Misteri menyatakan; “Tiap tahun di candi selalu diadakan upacara Kui Salak. Pada saat itu, seluruh warga akan menari bersama-sama. Tak pernah ada yang tahu bahkan merasakan, pada saat tarian tersebur berlangsung, ada dua gadis misterius yang juga mengenakan busana tradisional Thai turut berbaur bersama mereka”.
“Seluruh warga yang turut menari baru tersadar, ketika kedua gadis tersebut, dengan gerakan yang anggun dan gemulai berjalan menjauh dari kerumunan para penari, menuju pohon Ta-khian tua dan menghilang disana. Tubuh keduanya seolah masuk ke dalam batang pohon Ta-khian yang keramat itu,” katanya menambahkan.
“Seperti biasa, kepanikan pun langsung terjadi,” imbuhnya lagi, “ mereka baru terdiam ketika salah seorang yang dituakan di kampung itu mengingatkan betapa kedua gadis itu tak lain adalah penunggu gaib pohon Ta-khian;” sambungnya.
Misteri hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala. Ternyata, di abad yang serba modern ini, kekuatan supranatural memang tak boleh dipandang dengan sebelah mata.
Begitu Misteri kembali menatap wajahnya, Yahya kembali melanjutkan ceritanya; “Sayang, saya sudah lupa kapan kejadiannya. Waktu itu, entah untuk apa, tanpa upacara meminta izin, seorang biarawan menaiki pohon itu dan memotong cabangnya”.
“Hah ... Untuk apa dan apa yang kemudian terjadi?” Potong Misteri cepat.
Lelaki paruh baya itu mengangkat bahu sambil menjawab; “Entah karena apa, yang pasti, si biarawan langsung menderita sakit dan lama kemudian meninggal dunia”.
Misteri hanya bisa terdiam. Begitu keramatkah pohon Ta-khian? Pertanyaan itu terus melingkar-lingkar dalam benak Misteri. Namun, yang pasti, seluruh masyarakat meyakini, si biarawan mati karena ia memotong pohon keramat tersebut tanpa upacara atau meminta izin kepada penunggu gaibnya.
Lamunan Misteri langsung terputus ketika lelaki paruh baya itu kembali menambahkan ceritanya; “Bukan hanya itu, kadang, ada cahaya kehijauan mirip seperti lampu dan mengelilingi pohon tersebut. Warga pun mengatakan betapa cahaya tersebut tak lain adalah lampu dari Nang Ta-khian. Sehingga jangan heran, pohon To Ta-khian yang sudah berusia tua ini, banyak didatangi orang dari seluruh penjuru negeri.”
Tampaknya, lelaki yang memberikan penjelasan seputar kekeramatan pohon To Ta-khian ini benar-benar banyak tahu. Ketika Misteri hendak pamit, kembali ia menambahkan; “Ini yang harus benar-benar ditulis. Di sebuah desa ada seorang kepala desa yang bernama Somkid, 38 tahun, pada suatu malam didatangi oleh Nang Ta-khian yang demikian cantik. Kepadanya, Nang Ta-khian meminta tolong untuk mengangkat sebuah kayu Ta-khian yang tenggelam dalam sungai Kue Noi ribuan tahun yang lalu.”
“Bukankah mimpi hanya bunga tidur?” Pancing Misteri.
“Sekali ini bukan bunga tidur, tetapi nyata. Esoknya, dengan dibantu banyak orang, lelaki, langsung menyelam. Dan benar, didasar sungai yang telah tersaput tebalnya lumpur, ada sebatang kayu Ta-khian dengan panjang sekitar tujuh sampai delapan ratus meter dengan besar sekitar tiga sampai empat pelukan orang dewasa. Dengan bersusah payah, akhirnya mereka berhasil mengeluarkan kayu tersebut. Kini, kayu Ta-khian tersebut tersimpan dengan apik di Candi Senas, yang terletak di desa tampat diketemukannya kayu keramat itu,” paparnya panjang lebar sambil pemit mohon diri.
Misteri pun tak lupa menghaturkan terima kasih. Sambil berjanji dalam hati, pada saat yang tepat, akan kembali menjelajahi Thailand untuk berbagi cerita pada seluruh pembaca Misteri tercinta. Semoga.
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>