Pada suatu ketika, yunus bin adam memutuskan untuk tidak sekedar menyerahkan hidupnya pada nasib. dia mencoba mencari cara dan alasan atas penyediaan kebutuhan manusia.
Oleh : fadil
''Aku ini manusia,'' katanya kepada dirinya sendiri.
''sebagai manusia aku mendapat sebagian dari kebutuhan dunia setiap hari, bagian itu aku dapat karena usahaku sendiri, didukung oleh usaha orang lain juga. dengan menyederhanakan proses ini, aku akan mencari tau bagaimana cara makanan mencapai manusia, dan dan belajar sesuatu mengenai bagaimana dan mengapanya. daripada hidup didunia kacau balau ini, dimana makanan dan kebutuhan lain jelas datang melalui masyarakat, aku akan menyerahkan diriku kpada penguasa langsung yang memerintah segalanya. pengemis hidup lewat prantara; lelaki wanita yang pemurah, yang merelakan sebagian hartanya berdasarkan desakan hati yang tidak sepenuh-penuhnya. mereka melakukan itu karena telah di didik berbuat demikian. aku tidak mau menerima sumbangan yang tidak langsung itu.''
selesai berbicara dengan dirinya sendiri itu, iapun berjalan ketempat terpencil, menyerahkan dirinya kepada bantuan kekuatan gaib dengan keyakinan yang sama seperti ketika ia menyerahkan dirinya kepada bantuan yang kasat mata, yakni ketika ia dulu menjadi guru disebuah sekolah.
ia pun jatuh tertidur, yakin bahwa Allah Swt akan mengurus kebutuhanya sebaik-baiknya, sama seperti burung-burung dan binatang lain mendapatkan keperluannya di dunia mereka sendiri.
waktu subuh, kicau burung membangunkanya, dan anak adam itu mula-mula berbaring saja, menanti munculnya makanan. meskipun ia mula-mula sepenuhnya menyerahkan dirinya kepada kekuatan gaib dan yakin bahwa ia akan mampu memahaminya kalau kekuatan gaib itu mulai bekerja di tempat itu, tetapi yunus segera menyadari bahwa renungan saja tidak akan banyak membantunya dimedan yang tidak biasa ini.
ia berbaring ditepi sungai, dan menghabiskan seluruh hari memerhatikan alam, mengintai ikan di sungai, dan bersembahyang. satu demi satu lewatlah orang-orang kaya dan berkuasa, disertai pengiring yang naik kuda bagus-bagus.
terdengar kelinting pakaian kuda menandakan keyakinan jalan yang ditempuhnya, dan mendengar salam orang-orang itu karena mereka melihat ikat kepalnya yang dikenaknnya.
kelompok-kelompok penziarah beristirahat dan mengunyah kue kering dan keju, air liur yunus pun semakin mengucur membayangkan makanan yang paling sederhana.
''ini hanya ujian, dan semua akan segera berlalu,''pikir yunus, ketika ia selesai mengerjakan shalat isya, dan memulai tafakurnya menurut cara yang pernah diajarkan kepadanya oleh seorang darwis yang memiliki pandangan tajam dan luhur dalam mencapai tujuan.
malam pun berlalu. yunus sedang duduk menatap berkas-berkas sinar matahari yang patah-patah terpantul disungai tigris yang agung, ketika lima jam sesudah subuh, pada hari kedua, tampak olehnya sesuatu menyembul-nyembul diantara alang-alang. barang itu ternyata sebuah bungkusan daun yang diikat dengan serabut kelapa. yunus bin adam, terjun kesungai dan mengambil benda aneh itu. beratnya sekitar setengah kilogram. ketika dibukanya pengikat itu baunya yang sedap menyerang lubang hidungnya. yunus mendapat halwa baghdad.
tiga hari berturut-turut sesudah itu, pada jam-jam yang tepat sama, sebungkus halwa terapung menuju ketempat yunus. ia berkeyakinan kuat bahwa hal itu merupakan penemuan yang maha penting. kita sederhanakan saja keadaan kita, dan alam terus menjalankan tugasnya dengan cara kira-kira sama, hal itu saja merupakn penemuan yang dirasanya harus disebarkan ke seluruh dunia.
langkah berikut yang harus ditempuh adalah mengikuti jalan halwa itu mudik sampai ia mencapai sumbernya. tentu ia nanti tidak hanya mengetahui asal usulnya, tetapi juga cara bagaimana makanan itu sengaja disediakan untuk di makanya.
berhari-hari lamanya yunus mengikuti alur sungai setiap hari secara teratur tetapi pada waktu yang semakin lama semakin awal halwa itu muncul dan yunus memakannya.
akhirnya yunus melihat bahwa sungai itu bukan sungai tempat sempit dihulu, tetapi malah melebar. ditengah-tengah sungai yang luas itu terdapat sebidang tanah yang amat subur. ditanah itu sendiri sebuah istana yang kokoh namun indah. dari senalan, pikirnya, makanan itu berasal. ketika ia sedang memikirkan langkah berikutnya, yunus melihat seorang darwis yang tinggi dan kusut, yan rambutnya kusut bagaikan pertapa dan pakaiannya bertambal warna warni, berdiri dihadapannnya.
''assalamuaikum, bapak,''sapa yunus.
''waalaikumsalam...'' jawab pertapa itu keras. ''apa pula urusanmu disini ?''tanya sang darwis.
''saya melakukan penyelidikan suci,'' jawab yunus bin adam itu menjelaskan,'' dan saya harus mencapai benteng diseberang itu untuk menyempurnakannya. barangkali bapak mengetaui cara agar saya bisa kesana?''
''karena tampaknya kau tak mengetahui apa-apa tentang benda itu, walaupun aku sendiri menaruh minat padanya. akan kuberi tahu juga kau tentangnya,''kata darwis sang pertapa itu.
pertama-tama, putri seorang raja tinggal disana, dalam tawanan dan pembuangan,dijaga oleh sejumlah dayang-dayang jelita, memang enak, tetapi terbatas juga geraknya.
''bapak bisa menolong saya ?''tanya yunus.
''aku sendiri sedang memulai perjalanan khususdemi pengabdian. tetapi, kukatakan padamu rahasia sepatah kata, wazifa, yang kalau memang sesuai untuk itu akan membantumu mengumpulkan kekuatan gaib para jin berbudi, makhluk api, yakni satu-satunya makhluk yang dapat mengunguli kekuatan sihir yang telah mengunci benteng tersebut. semoga kau selamat,'' jawab sang pertapa.
selanjutnya pertapa itu pergi, setelah mengucapkan suara aneh berulang-ulang dan bergerak tangkas dan cekatan, sangat mengagumkan mengingat sosoknya yang patut dimuliakan itu.
behari-hari lamanya yunus duduk latihan dan memperhatiakan munculnya halwa. kemudian, pada suatu malam ketika sedang disaksikannya matahari bersinar di menara benteng, tampak olehnya pemandangan yang aneh. disana, berkilauan dalam keindahan sorgawi, berdirilah seorang gadis yang tentunya putri yang dikisahkan itu. beberapa saat lamanya ia berdiri menyaksikan matahari dan kemudian menjatuhkan sesuatu ke ombak yang mengalun jauh dibawah kakinya yang di jatuhkanya itu adalah halwa. nah, ternyata itulah sumber lansung karunianya.
''sumber makanan sorga'' teriak yunus. kini ia merasa berada diambang kebenaran.
kapanpun nanti, pemimpin jin yang dipangil-panggilnya lewat wazifa darwis, tentu datang dan akan dapatlah ia mencapai benteng, putri, dan kebenaran itu melintas di benaknya, ia merasa dirinya terbawa terbang melewati langit yang tampaknya seperti kerajaan dongeng, penuh dengan rumah-rumah yang indah mengagumkan.
ia memasuki salah satu diantaranya, dan disana berdiri seorang makhluk bagai manusia , yang sebenarnya bukan manusia : tampaknya masih muda, namun bijaksana, dan jelas sudah sangat tua.
''hamba adalah pemimpin jin, dan hamba telah membawa tuan kemari sesuai dengan permintaan tuhan melalui nama agung yang telah diberikan kepada tuan oleh sang darwis, apa yang bisa hamba lakukan untuk tuan? kata makhluk itu.
''pemimpin jin yang terpaksa,'' kata yunus gemetar,'' aku pencari kebenaran, dan jawaban bagi pencarianku hanya bisa aku dapatkan di dalam benteng yang memesona di dekat tempatku berdiri ketika kau memanggilku ke mari. berilah aku kekuatan untuk memasuki benteng itu dan untuk berbicara kepada putri yang terkurung di sana.''
''permohonan dikabulakan. tetapi ketahuilah, orang mendapatkan jawaban bagi pertanyaannya sesuai dengan kemampuannya memahami dan persiapannya sendiri,'' kata sang pemimpin jin.
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>