MELATIH KETENANGAN DIRI DI TENGAH TUNTUTAN HIDUP

MELATIH KETENANGAN DIRI DI TENGAH TUNTUTAN HIDUP


Oleh : M. Yusuf


Manusia tidak mampu berkelit dari realitas kehidupan. Wajar, bila ada yang mengatakan bahwa manusia sekarang seperti mesin yang memiliki tombol. Begitu tombol ditekan, maka manusia bergerak dan berjalan untuk bekerja. Benar-benat manusai diperbudak oleh tuntutan-tuntutan tanpa batas. Bagai cakrawala, bila didekati maka semakin menjauh dan meninggi,


Manusia selalu dihadapkan pada masalah -masalah yang mengakibatkan (tanpa disari) ketegangna pada otot dan syaraf dalam tubuh. Sering manusia mengadu dan mengeluh, betapa sulitnya menemukan “ketenangan diri”. Apalagi hidup di tengah-tengah tuntutan yang bermacam-macam.

Tuntutan profesi, kebutuhan keluarga, cita-cita dan bahkan tuntutan ambisi. Kompleksnya tuntutan tersebut memicu manusia untuk berbagai macam tuntutan-tuntutan tersebut.

Ironisnya, berbagai macam tuntutan-tuntutan tersebut tidak mengenal batas akhir. Artinya, setelah mencapai tuntutan yang diharapkan tuntutan yang lain sudah siap bahkan menumpuk dedepan mata dan bahkan tuntutan yang lain tersebut lebih besar atau lebih tinggi. Sungguh perjalanan hidup ini selalu berpacu dengan berbagai tuntutan dan berburu hasil. Hidup seakan-akan berada dalam “pusaran tuntutan”.

Apabila tuntutan itu tidak atau belum terpenuhi, bisa mengakibatkan manusia terjerumus dalam lembah kegusaran, kekacauan, kecemasan, kekhawatiran dan selalu dikejar rasa penasaran. Jika manusia selalu berada dalam situasi demikian, maka keadaan tersebut meruapak berada dalam situasi “ terombang-ambing” tanpa adanya ketenangan batin.

Situasi dan keadaan tersebut menjadikan manusia sering bersikap dan bertindak diluar kerangka pola pikir kemanusiaannya. Sikap dan tindakannya tidak terkontrol, tidak terkendali, sehingga merupakan pelampiasan pikir dan isi hati yang labil atau tidak menentu.

Mereka tentu tidak ingin berada dalam situasi terombang-ambing, walau memiliki berbagai tuntutan yang belum tercapai. Oleh karena itu harus memiliki “ ketenangan diri” yang memadai.


Ketenangan diri inilah yang mampu mengatasi segala persoalan yang sering mengganjal dan menghadapi perjuangan hidup manusia.
Kestabilan Mental

Kita harus berupaya agar selalu berada pada tataran ketenangan diri yang mengacu pada kestabilan mental berdasarkan kesatuan cipta, dan satu keutuhan jiwa. Bagaimana kenyataanya? Tidak mudah untuk memperoleh ketenangan diri. Banyak orang yang mengeluh dan berapa pada berada pada kerisuhan diri, pikirannya kusut, terlalu sensitif bahkan psikis stress, sehingga kurang memiliki respon komunikatif dalam bergaul. Hal ini menyebabkan manusia menjadi apatis.

Melatih Ketenangan Diri

Langkah- langkah Latihan :

A.    Menyiapkan diri. Menyiapkan diri ini adalah meningkatkan keteguhan dan keyakinan.
B.    Ambil posisi duduk bersila dengan punggung dan leher atau tengkuk tegak. Hal ini untuk memperlancar peredaran darah dari tulang belakang atau tulang ekor lebih lancar. Letakkan kedua pergelangan diatas kedua lutut dengan telapak tangan menghadap ke atas.
C.    Kuatkan niat untuk latihan ketenangan diri dengan mengacu pada kesatuan rasa dan pikir. Pusatkan konsentrasi dengan memadukan gerak pikir dan batin untuk menimbulkan getaran jiwa, akhirnya dapat meningkatkan kesadaran untuk berlatih ketenangan.
D.    Pengolahan napas. Lakukan napas biasa dengan cara tarik (hirup) - simpan (tekan) - buang (hembuskan). Konsentrasi tertuju pada irama saat tarik -simpan buang secara halus. Saat tarik dan buang napas harus dirasakan dengan benar dan intensitas melalui kedua telapak tangan. Rasakan aliran napas melalui kedua telapak tangan.
E.    Pada saat berkonsentrasi yang dipadukan dengan olah napas akan lebih baik jika dibarengi membaca doa  dalam batin. Doa ini dapat mendasari gerak irama napas dan pemusatan konsentrasi.

Perpaduan ini mampu mengerahkan seluruh potensi psikis tersalur aliran napas sesuai yang diinginkan. Pada saat menarik dan menyimpan atau menekan napas, harus mampu merasakan adanya Gumpalan Rasa Negatif dalam diri, misalnya rasa takut, benci, marah, risau, kesal, emosi, stress dan lain-lain.

Gumpalan rasa negatif tersebut harus mampu kita cairkan dan sevara pelan-pelan kita alirkan, kita lepaskan melalui telapak tangan bersama-sama kita melepas atau membuang napas. Kedua telapak tangan akan mengeluarkan angin atau getaran sebagai tanda mencairnya gumpalam rasa negatif.

CATATAN :    Apabila seluruh tahapan diatas dilakukan, akan menimbulkan ketegangan dan kelelahan fisik dan psikis. Maka harus dinetralkan dengan cara menghentikan latihan untuk sementara. Kendorkan dan lemaskan seluruh otot dan syaraf tubuh. Lakukan gerakan-gerakan yang dapat menghilangkan beban atau ketegangan fisik dan psikis. Lakukan gerakan yang seleluasa mungkin. Jika sudah hiang rasa tegang tersebut, mulailah lagi untuk berlatih ketenangan diri.

Melatih Pikiran Agar Fokus

Selain melatih ketenangan diri ada baiknya juga kita melatih pikiran kita agar bisa fokus pada apa-apa yang kita kerjakan. Solusi yang bisa dipaparkan disini agar pikiran kita fokus dalam belajar atau melakukan pekerja adalah ;

1.    Istirahat yang cukuo, hal ini akan membuat pikiran kita fresh dan kepala jadi ringan. Badan juga terasa fit dan tidak lemas. Pikiran hanya bisa fokus bila tubuh kita sehat. Itulah mengapa kalau kita sakit sebaiknya tidak perlu ke sekolah atau istirahat saja, karena para pendidik tahu bahwa pikiran kita tidak fokus jadi percuma saja bila belajar.
2.    Makan yang makanan yang sehat dan secukupnya. Makan dengan tipe seperti itu akan membuat pikiran kita merasa plong, tidak ada gangguan dari perut atau efek pusing dari makanan yang masuk ke perut. Sebaliknya, perut yang kenyang akan membuat kepala jadi berat dan mudah mengantuk.
3.    Selalu berusaha merilekskan pikiran. Pikiran yang rileks tidak ditunggu tapi dilatih dan diusahakan secara rutin. Caranya dengan menghindari ketergesa-gesaan, tenang dalam mempersiapkan aktivitas, san pasrah saja dengan apa yang akan terjadi atau hasil dari yang kita usahan. Yang utama dari semuanya adalah lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan selalu berdo’a kepadanya.

Dari uraian diatas, tentu semua orang ingin memiliki pikiran yang fokus, tapi sebagian orang tidak mengerti bagaimana caranya agar bisa seperti itu. Pikiran yang tidak tenang juga adalah penyebab pikiran menjadi tidak fokus, karena pikiran yang tidak tenang membuat seseorang tidak bisa gampang mencari solusi, malah seringkali hal yang memperparah fokus malah dianggap sebagai solusi, sehingga bukannya menjadi fokus, tapi malah menjadi semakin tidak fokus , Nah selanmat mencoba berlatih.


Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>