KURMA PENGGANJAL DOA IBRAHIM
Oleh : Dwi R.L
Di bulan Ramdhan ini sangatlah gampang dan banyak sekali kita jumpai buah kurma. Karena hukum ,mengkonsumsi buah kurma adalah sunnah. Anjuran ini berlaku bagi siapa saja terutama seorang yang sedang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadahn.
Sabda Rasul yang datangnya dari sahabat Sulaiman Bin ‘Amir RA: “Jika sa;ah seorang diantara kamu ingin berbuka puasa, maka berbukalah dengan buah kurma, jika tidak menemukannya, maka berbukalah dengan air putih, sebab air putih itu termasuk sesuatu yang dibuat untuk bersuci.” (HR. Bukhari). Mayoritas Ulama berpendapat, hukum ke sunnah-an ini bisa dicapai bila dilakukan sebanyak tiga kali suapan buah kurma.
Sebagian dari kaum muslimin hanya mengetahui bahwa kurma hanya dibeli untuk berbuka puasa, padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Sebaik-baik makanan sahur bagi seorang mukmin adalah kurma (kering).”
[HR. Ibnu hibban (no. 883), al-Baihaqi (IV/236/237), dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Di-shahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam silsilah al-Ahaadist ash-Shahiihah (no.562)]
Dalam hadist tersebut terkandung hikmah yang agung secara kesehatan, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menetapkan bahwa kurma adalah sebaik-baik makanan sahur orang mukmin, padahal jenis makanan selain kurma di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga cukup banyak. Tidak lah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata melainkan dengan bimbingan wahyu, beliau menetapkan apa yang terbaik bagi umatnya.
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suri tauladan sekaligus dokter bagi penyakit hati dan jasmani terhebat sepanjang masa, beliau adalah sosok yang memberikan seluruh nasihat dan perkataan yang mulia bagi umatnya sebagai perwujudan rasa kasih sayangnya yang begitu besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan bimbingan wahyu tidak pernah menyebutkan suatu keistimewaan dari sesuatu kecuali di balik itu pasti ada sisi ilmiyah yang belum diketahui pada zaman itu.
Namun Anda harus berhati-hati dalam membeli buah kurma pada pedagang. Jangan sekali-sekali mencicipinya tanpa izin pedagang. Seperti kisah yang dialami Ibrahim bin Adham, sahabat Nabi, sebuah kisah yang bisa kita ambil hikmahnya dan mengingatkan kita agar untuk selalu berhati-hati dengan segala sesuatu dalam menjalani kehidupan ini.
Ketika itu saat selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah di Mesjid Aqsa. Dan bekal di jalan nanti, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak di dekat timbangan. Ibrahim menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim pun memungut dan segera memakannya. Setelah itu ia langsung berangkar menuju Al Aqsa.
4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat ibadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia selalu shalat dan berdoa dengan sangat khusuk sekali. Namun tiba-tiba ia mendengar percakapan dua malaikat tentang dirinya.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang berdo’anya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu. “Tetapi sakrang tidak lagi. Doanya selalu ditolak karena 4 bulan yang lalu ia telah memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Mesjidil haram,” jawab malaikat yang satunya lagi. Ibrahim bin Adham sangat terkejut sekali ketika mendengar percakapan dua malaikat itu, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya. Shalatnya, do’anya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT? Hanya karena gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
“Astaghfirullahal adzhim, “ seketika pula Ibrahim beristughfar. Ia pun langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah guna menemui pedagang tua penjual kurma, hanya untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya 4 bulan lalu. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang pedagang yang masih muda.
“4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. Kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim kepada pemuda itu.
“Beliau sudah meninggal duni sebulan yang lalu, saya sekarang yang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma,” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan?
Lantas Ibrahim pun menceritakan peristiwa yang dialaminya empat bulan lalu, anak muda ini mendengarkan penuh minat. “Nah begitulah,’ kata Ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orang tua itu, maukah engkau menghalalkan sebuah butir kurma ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?”
“Bagi saya hal itu tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris yang sama dengan saya.”
“Dimana alamat saudara-saudaramu? Biar saya bisa minta penghalalan mereka atas kurma yang telah saya makan,” kata Ibrahim. Setelah menerima alamat yang diberikan anak muda itu, Ibrahim bin Adham pun pergi menemui. Biar jarak satu ke yang lainnya berjauhan, akhirnya selesai juga Ibrahim memohon penghalalan atas kurma yang telah dimakannya empat bulan lalu tanpa disengajanya. Alhamdulillah semua, ke sebelas saudara anak muda penjual kurma yang menggantikan pedagang kurma tua, ayah mereka setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakha. Tiba-yiba ia mendengar dua malaikat yang dulu membicarakannya, terdengar sedang bercakap-cakap.
“Itulah Ibrahim bin Adham yang berdoanya terrolak gara-gara memakan sebutir kurma milik orang lain.”
“Oo, tidak ... Sekarang dianya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ini ia sudah bebas.”
Ibrahim bersyukur mendengar percakapan dua malaikat itu, yang pasti Ibrahim sudah tau bahwa kurma yang telah termakannya beberapa bulan lalu telah dihalalkan oleh para ahli waris pedagang kurma yang telah wafat
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>