Petilasan Prabu Jayabaya

PETILASAN PRABU JAYABAYA
1. Sasana Kamuksan
Di desa Menang, kira-kira 6 pal (9 km) dari kota Kediri arah Timur Laut, sejak 1976, berdiri tegak sebuah monumen spiritual yang megah yaitu Loka Muksa Sang Prabu Sri Aji Jayabaya. Wilayah monumen tersebut merupakan "PUSAT WILAYAH PETILASAN SANG PRABU SRI AJI JAYABAYA", karena: Petilasan ini merupakan bekas, wilayah Kraton Kediri dimasa lampau dan salah seorang rajanya adalah Sang Prabu. Sri Aji Jayabaya yang menjalani muksa, yaitu jiwa dan raganya kembali ke alam kelanggengan secara bersama-sama. Tempat muksa ini m eruakan tempat yang mempunyai nilai tertinggi di wilayah Kraton.
Sehubungan latar belakang nilai sejarahnya yang demikian tinggi, tempat ini selalu ramai dikunjungi orang dari segenap penjuru tanah air, baik untuk kepentingan ziarah maupun. lainnya. Lebih-lebih pada hari malam Jum'at Legi dan. Selasa Kliwon, jumlahnya mencapai ribuan. Sudan barang tentu hal ini merupakan suaut keberuntungan tersendiri bagi daerah sekitarnya, demi pengembangan wisata maupun pe¬ningkatan kesejahteraan.

Salah satu sumber yang mengungkap tentang asal usul Kerajaan Kediri, dlantaranya adalah kitab Negarakartagama. Pa¬da pupuh LXVIII dicantumkan bahwa Airlangga dengan pera¬taraan Mpu Barada membagi kerajaannya menjadi dug wila¬yah masing-masing untuk kedua orang puteranya. Seorang menjadi raja di Panjalu (Kediri) sedangkan seorang lagi me¬merintah di Jenggala.
Batas wilayah kedua kerajaan berupa garis memanjang dari gunung Kawi terus membelok ke Selatan mengikuti alir¬an kali Leksa. Sampai sungai Brantas kemudian membelok ke Barat mengikuti sungai ini, dan disuatu tempat dekat Sing¬kil membelok ke Selatan sampai laut Selatan. Kediri dahulu juga disebut Daha atau Gelang-Gelang. Dalam Sumber Berita Cina disebut Taha atau Kalang. Pada perkembangannya, ke¬rajaan Kediri ternyata lebih maju dibanding dengan Kerajaan Jenggala. Hubungan antara kedua kerajaan ini masih tercermin dalam ceirta siklus Panji yang sangat terkenal di kalangan rakyat, bahkan sampai pula di Muangthai.

2. Waringin Sapta
Salah satu faktor yang menguntungkan bagi perkem¬bangan Kerajaan Kediri adalah karena lokasinya yang terben¬tang di daratan sungai Brantas. Sungai ini sejak masa silam merupakan jalan lalu-lintas sungai yang cukup penting untuk komunikasi antara daerah pedalaman dengan pantai. Pada masa seblum kerajaan Kediri, Raja Airlangga pernah memper- baiki tanggul sungai Brantas dekat Waringin Sapta (Prasasti Kamalgyan, J.O. LXI). Dengan demikian para pedagang me-rasa senang karena aliran sungai tersebut menjadi lebih baik untuk pelayaran. Hal ini membuktikan sungai Brantas cukup ramai. Perahu-perahu dagang dapat mudik sampai daerah Kediri.

Meskipun letak ibu kota kerajaan Kediri jauh di daerah pedalaman, namun berkat sungai Brantas, hubungan dengan daerah pantai cukup mudah. Lembah sungai merupakan tanah subur yang menghasilkan berbagai macam produksi pangan baik untuk konsumsi rakyat kerajaan maupun untuk diperda¬gangkan.
Berita Cina pada masa dinasti Yuan (masa Pemerintahan Kubilai Khan) menyebutkan bahwa waktu tentara Tartar akan menyerang Jayakatwang, mereka dari Sedayu kemudian me-masuki muara "Pa-Tsieh" (=Pacekan) yang diperkirakan ada¬lah sungai Mao (Kali Mas) sekarang. Sebaglan pasukan melalui sungai Brantas untuk mendekati ibu kota "Taka" atau Daha dan akan menyerang bersama-sama dengan pasukan yang bergerak melalui jalan darat. Kiranya sungai Brantas tidak hanya digunakan untuk lalu-lintas perdagangan, tetapi juga untuk keperluan lain. Misalnya untuk gerakan tentara atau kepentingan pengawasan terhadap wilayah Kerajaan. Kota-kota bandar seperti Sedayu dan Chang-Ku (=Canggu) dlang¬gap peting pada masa lalu.
Kekuasaan yang kuat dari kerajaan Kediri memung¬kinkan untuk menguasai jalur lalu-lintas sungai tersebut, mes¬kipun disebelah Timur terdapat kekuasaan Jenggala. Ekspor produksi pertanlan terutama bergs dan kapas, disalurkan me¬lalui bandar pantai yang telah dikuasainya. Demikian pula
impor barang-barang dagangan dari pulau-pulau lain di Nu¬santaramemberikan pemasukan kekayaan untuk kerajaan.

Suatu sumber menyebutkan bahwa pedagang-pedagang asing seperti India dan Arab (Persia) sudah sejak masa silam berdagang di Nusantara. Tentang hal dapat kita lihat dengan adanya bukti peninggalan berupa batu nisan makam seorang wanita muslim di Leran, dekat Gresik yang berangka tahun 1802 Masehi. Jafi sebelum masa Kediri, pedagang-pedagang muslim telah berdagang disitu. Bahkan ada pula yang mene¬tap disuatu perkampungan tertentu di tepi pantai.

Para ahli berpendapat bahwa pada masa Dharmawangsa dan Airlangga, pedagang telah maju. Sehingga merupakan saingan besar bagi kerajaan bandar Sriwijaya. Tradisi perda¬gangan laut tersebut diteruskan oleh kerajaan Kediri dan di¬kembangkan. Dapatlah dibayangkan bahwa perdagangan laut memberikan banyak keuntungan. Ditambah dengan produksi dalam kerajaan yang cukup, menambah kuatnya kerajaan.
Data mengenai lalu-lintas darat tidak banyak diketahui. Beberapa petunjuk hanya dapat diketemukan misalnya saja pada kitabPataraton dan Kidung Panjiwijayakrama. Mes¬kipun data tersebut mengenai masa kerajaan Kediri setelah menjadi vasal (baglan) kerajaan Singasari. Kedua kitab terse-but menyebutkan bahwa waktu menyerang Singasari, pasu¬kan Jayakatwang dipecah menjadi dua baglan. Sebaglan ber¬gerak melalui utara, dan sebaglan lagi melalui  Selatan untuk memasuki ibukota kerajaan Singasari. Dengan demikian pada waktu itu ada dua jalur jalan yang menghubungkan daerah Kediri dengan daerah Malang. Besar kemungkinan ada jalur lain didalam kerajaan Kediri, yang digunakan untuk komunikasi, baik untuk kepentingan politik, ekonomi maupun so¬sial. Demikianlah bahwa kekayaan dan kemakmuran kerajaan memberikan kesempatan untuk berkembangnya kebudayaan, adalah hal yang wajar. Sebaliknya tingginya kebudayaan ter-utama karya sastra dan seni pada umumnya dimasa Kediri membuktikan adanya ketenangan politik, kesejahteraan dan kemakmuran negeri.



Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>