Jaman Catur Segara Asat SINOM

1.    Dia itu sudah diwejang oleh guru mengenai Kitab Musarar. Sama seperti ayahandamu, namun ia menyalahi janji. Selesai raja Jawa keturunanku, aku tahu itu, hanya tinggal tiga lagi.
2.    Kalau sudah turun ketiga, kemudian muncul jaman baru lagi, bukan keturunanku. Sudah dikatakan oleh Sultan Maulana Ali Syamsu Zain, tidak bisa dibantah lagi. Jaman itu diberi perlambang jaman catur semune segara asat.
3.    Yakni Jenggala, Kediri, Singasari dan Ngurawan. Empat raja itu masih keturunanku. Negaranya aman sentosa menghancurkan kebatilan.
4.    Setelah 100 tahun musnahlah keempat kerajaan itu. Kemudian ada jaman lagi, yang juga bukan milikku. Sebab aku sudah terpisah dengan saudara-saudara di tempat yang rahasia.
5.    Di dalam tongkat Sultan Maulana Ali Syamsu Zain. Demikian ketahuilah, oleh anak cucu bahwa akan datang jaman Anderpati yang bernama Kalawisesa.
6.    Lambangnya sumilir nags kentir semune liman pepeka. Itu negara Pajajaran. Negara tersebut tanpa keadilan dan tata negara. Setelah 100 tahun kemudian musnah.
7.    Sebab perang saudara. Hasil bumi diberi pajak emas. Itu¬lah makna aku mendapat hidangan kunir sarimpang dari Ki Ajar. Kemudian berganti jaman di Majapahit dengan rajanya bernama Brawijaya.
8.    Demikian nama raja bergelar Sang Rajapati Dewanata. Alamnya disebut Anderpati, lamanya 80 tahun. Hasil negara berupa picis. Itulah makna aku disuguh hidangan oleh Ki Ajar.
9.    Berupa juwadah satu takir. Lambang jaman itu macan galak semune curiga kethul. Kemudian berganti jaman lagi. Di Gelagah Wangi dengan ibukotanya Demak. Ada agama baru yang pemimpinnya bergelar Dyah Kalawisaya.
10.    Enam puluh lima tahun kemudian musnah. Yang bertahta rata adil. Semua wali dan ulama mencintainya. Pajak rak¬yat berupa uang. Itulah maknanya aku diberi hidangan bunga Melati oleh Ki Ajar.
11.    Negara tersebut diberi lambang kekesahan durung kongsi kaselak kampuhe bedhah. Kemudian berganti jaman Kala Jangga, beribu kota di Pajang dengan hukum seperti di Demak. Tidak diganti oleh anaknya, 36 tahun kemudian musnah.
12.    Negara ini diberi perlambang cangkrama putung watange. Orang desa terkena pajak pakalan dan uang. Itulah makna Ki Ajar dahulu memberi hidangan sebatang pohon kajar.Kemudian berganti jaman Mataram. Jaman Kalasakti prabu Hanyakrakusuma.
13.    la dicintai pasukannya. Kuat angkatan perangnya dan kaya raya. Ia disegani di seluruh Pulau Jawa. Sifat ajar, sifat wali, sifat pendeta bersatu menjadi satu dalam diri Sang Prabu yang adil.
14.    Ia perkasa tetapi berbudi halus. Rakyat kena pajak reyal. Itulah waktu itu aku mendapat hidangan bawang putih dari Ki Ajar. Rajanya diberi perlambang sura kalpa semune lintang sinipat.
15.    Kemudian berganti lagi dengan lambang kembang sempol semune modin tanpa sreban. Raja keempat, yang penghabisan diberi gelar kalpika sru semune kanaka putung. 100 tahun kemudian musnah sebab melawan sekutu. Kemudian ada nahkoda pedagang datang.
16.    Awalnya ia berdagang di tanah Jawa kemudian mendapat sebidang tanah. Lama-kelamaan ia berperang dan selalu menang, sehingga kesohor di tanah Jawa. Jaman berganti meskipun masih keturunan Mataram. Negara bemama Hanyakrawati dengan ibukota di Pajang.
17.    Raja berpasukan campur aduk. Disegani di seluruh tanah Jawa. Yang memulai menjadi raja diberi perlambang layon keli semune satria brangti: Kemudian berganti raja yang semune kenya musoni. Tidak lama kemudian berganti.
18.    perlambang rajanya lung gadhung rara nglikasi kemudian berganti raja gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun kemudian menerima kutukan sehingga negaranya tenggelam dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pa¬jaknya rakyat adalah.
19.    Anggris dan uang. Itulah makna aku dihidangi darah sepitrah. Kemudian negara  geger, tanah tidak menge¬luarkan hasil, pemerintahan rusak. Rakyat celaka. Berma¬cam-macam bencana tidak tertahankan.
20.    Negara hancur, raja terpisah dengan rakyat. Bupati cerai¬berai sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman kutila, rajanya Kalamurka. Rajanya dilambangkan dengan panji loro semune Pajang Mataram.
21.    Nahkoda ikut serta memerintah. Punya keberanlan dan kaya-raya. Orang pandai tidak ada, rakyat sengsara. Ru¬mah hancur diterjang pembangunan jalan raya. Kemudian diganti raja dengan lambang rara ngangsu randha loro nu¬tuti pijer atetukar.
22.    Tidak ada kesempatan membangun dengan lambang tan kober apapaes sinjang kemben tan tinolih, itu lambang da¬tangnya Kalabendu semune Semarang lawan Tembayat.
23.    pajak rakyat banyak sekali macamnya, semakin naik saja. Panen tidak membuat kenyang, hasilnya berkurang. Orang jahat menjadi-jadi. Orang benar hatinya jahil. Ma¬kin hari negara makin sengsara.
24.    Hukum dan pengadilan negara tidak berguna, perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada, yang benar dlanggap salah, yang jahat dlanggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu, orang melupakan Tuhan, ayah melalaikan anak.
25.    Wanita hilang kehormatannya. Itulah maknanya aku di¬beri hidangan endang oleh Ki Ajar. Terhitung tahun 1770. Mulai perang tiada akhir, kemudian ada tanda negara pecah.
26.    Banyak hal yang luar biasa. Hujan salah waktu, banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Sampai ta¬hun 1800, tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kala Murka Kutila musnah.
27.    Kemudian datang raja tunjung putih semune pudak kasung¬sang. Lahir di bumi mekah, menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisani, redalah kesengsaraan di bumi. Pedagang ikut dalam persidangan.
28.    Raja keturunan wali. Berkedaton dua, di Mekah dan di Jawa. Letaknya dekat dengan Gunung Perahu, sebelah berat tempuran. Rajanya dicintai pasukannya, seorang raja yang terkenal di seluruh dunia.
29.    Waktu itulah ada keadilan, rakyat pajaknya dinar. Itulah maknanya aku diberi hidangan bunga seruni oleh Ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja bagus sekali. Orangnya tampan senyumnya ramah.
6. Raja Asmarakingkin
DHANDHANGGULA
1.    Benar-benar makmur, aman tidak ada gangguan. Pajak yang tadinya seribu dikurangi Sang Prabu menjadi 100 dinar. Tahun 1.800 rajanya musnah.
2.    Hilang rusak bersama kedatonnya. Pulau Jawa pun rusak peraturan tidak karu-karuan. Para pegawai tidak akur, kemudian bertahtalah Raja Asmarakingkin yang muda dan tampan.
3.    Kembalilah kewibawaan raja. Pasukan setia semuanya, su¬ka diperintah. Kedatonnya yang satu di Kediri dan satunya di Arab. Kerta raharja keadaan negara. Waktu itu terhitung tahun 1900, dan negara itu akhirnya pecah juga.
4.    Sudah menjadi kehendak Tuhan. Datanglah raja Prenggi dengan pasukannya. Kekuatannya luar biasa sehingga raja-raja Jawa kalah. Tanah Jawa tunduk dan Raja Prenggi menguasai tanah Jawa. la kejam dan penindas.
5.    Waktu itu raja Rum yang di hadapan mantri bupati, ber¬kata kepada patihnya, "Hai Patih, aku mendengar tanah Jawa rajanya sima kalah dengan raja Prenggi, tidak ada yang dapat mengalahkan".
6.    Berangkatlah Patih dengan pasukan secukupnya, usirlah Raja Prenggi. Kalau tidak dapat jangan kembali. Kemudian Ki Patih berangkat dengan pasukan Rum datang di Jawa mengusir raja Prenggi. Raja Prenggi musnah dengan semua bala tentaranya.
7.    Rakyat kecil gembira hatinya, tidak ada yang sengsara. Murah segalanya, yang ditanam subur jaman itu dinamakan gandrung-gandrung neng lurung andulu gelung kekendon lukar kawratan, kens parung dolen tukokna campur bawur ning pasar.
8.    Sudah 2000 tahun. Angkasa gelap tidak terlihat apa pun ju¬ga. Sudah hampir tiba waktunya kiamat. Jarang hujan, angin taufan kerap kali datang, bagaikan menimpa bumi dari tenggara datangnya, menghancurkan gunung-gunung.


Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>