Jangka Jayabaya yang berisi ramalan tentang keadaan jungkir batik




Kaya Gabah Diinteri
Jangka Jayabaya yang berisi ramalan tentang keadaan jungkir batik yang perlu diketahui oleh manusia diterangkan Prabu Jayabaya sebagai berikut:

a.       Akeh barang-barang mlebu Luang
Banyak barang terbuang-buang .banyak kemubadziran terjadi di mana-mana. Penghambur-hamburan harta oleh si kaya dengan berfoya-foya untuk sesuatu yang tak ber­guna. Sementara di sisi lain banyak orang terpuruk dalam kemiskinan. Bahkan untuk kebutuhan yang paling pokok, yakni pangan dan sandang. Kaliren berarti kekurangan pangan dan wuda adalah telanjang yang berarti kekurangan sandang. Mereka tidak ditolong oleh yang kaya dan kelebihan orang yang lebih suka memubazirkan hartanta itu.

b.       Wong tuku ngglenik sing dodol, sing dodol akal okol
Pembeli kongkalikong dengan penjual bukan dalam ar­tlan tawar-menawar. Artinya di sini ada suatu proses yang janggal. Perdagangan diwarnai praktek-praktek pe­nipuan. Pedagang ingin untung besar dan secepatnya. Penyadapan dan penjiplakan berbagai merek dagang, pe­malsuan barang, dan manipulasi harga menjadi trend du­nia perdagangan.

c.        Golek pangan kaya gabah diinteri
Sumber-sumber dan pintu-pintu rejeki dikuasai oleh se­gelintir orang serakah tadi. Oleh karena itu bagi keba­nyakan orang mencari makan susahnya alang kepalang. Usaha ini gagal, usaha itu bangkrut.

d.       Sing gedhe kesasar, sing cilik kepleset
Para pemimpin, para pembesar, para penunjuk jalan kehi­dupan masyarakat yang seharusnya menjadi panutan langkah dan lakunya justru sesat dan menyesatkan. Para punggawa negara menjalankan proyek-proyek yang tidak ada kaitannya dengan pembangunan dan kemakmuran masyarakat, para elit politik salah prediksi, para ulama tertipu dalam mengambil fatwa. Karma itu, orang-orang kecil terjebak oleh para panutan gombal itu..

e.        Sing anggak ketunggak
Banyak orang berlaku arogan dan congkak. Orang yang punya kuasa walaupun kecil saja sudah berani main pak­sa, main ancam, main perkosa dan menekan orang-orang bawahannya. Namun akhirnya mereka akan terbentur oleh kecongkakannya itu.

f.         Sing wedi mati, sing nekat mbrekat
Yang takut untuk melanggar nilai-nilai, aturan-aturan akan mati sesak nafas karena ruang geraknya sangat sem­pit. Lain bagi mereka yang hantam kromo, nekad asal­asalan justru selamat dan mendapat manfaat.



Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>