Jangka Jayabaya yang berisi ramalan tentang keadaan lain


Sing Weruh Ketutuh
Jangka Jayabaya yang berisi ramalan tentang keadaan lain yang perlu diketahui oleh manusia diterangkan Prabu Jayabaya sebagai berikut:

a.    Sing weruh kebubuhan, sing ora weruh ketutuh.
Jika sudah demikian maka yang mengetahui dan meng¬ungkap kejahatan itu justru diteror dan dikucilkan. la dibuat seakan-akan harus menyesali pengetahuannya. Se¬mentara yang tidak tahu disalahkan. Serba kalah dan serba salah. Bahkan ada yang tahu adanya kejahatan besar malah dibunuh dengan racun di pesawat terbang.

b.    Akeh wong becik saya sengsara, wong jahat saya seneng
Maka orang yang tetep memegang teguh nilai-nilai ke¬bajikan tidak mendapat tempat lagi. Tempat di mana keja¬hatan bertahta, maka kebaikan dlanggap sebagai musuh yang merongrong. Sementara itu kejahatan justru bertah¬ta. Angkara murka berkuasa. Orang-orang pun serta mer¬ta bersenyawa dengan kerusakan jaman ini. Orang salah dlanggap benar dan dibela. Berbagai kasus telah membu¬kakan mata kita, bahwa orang membela sesuatu hal bukan lagi karena nilai kebenarannya, melainkan karena keber¬pihakannya pada kepentingan kita. Maka benar salah menjadi kacau, yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan.

c.    Pengkhianat nikmat, durjana saya sempurna
Orang yang berkhianat mendapat tempat yang terhor¬mat, orang yang jujur menjadi tergusur. Kejahatan se¬makin sempurna menguasai dunia. Korupsi, nepotisme dan kolusi, fitnah di mana-mana, si kaya mabuk-mabukan dan si miskin mencuri-curi. Penguasa memanfaatkan kekuasaannya untuk memupuk harta dan pengusaha mencari laba dengan cara apa saja walau itu salah.

d.    Wong jahat munggah pangkat, wong mulya kinunjara
Karena dunia sudah menjadi milik kekuatan jahat, maka si jahat dengan mudah mendapat tempat dan kenaikan pangkat. Kerusuhan dan kebenaran pun dijadikan media naik pangkat. Zaman ini benar-benar terbalik. Orang mulia terpenjara, orang hina malah memimpin negara. Orang yang berjuang demi kemanusiaan diawasi dan dibatasi geraknya, sementara para penganjur kemaksiatan seperti menerbitkan majalah yang mengumbar aurat diberi ruang dan dilindungi partai dan penguasa.

e.    Wong duraka pinercaya, wong lugu kebelenggu
Orang yang seharusnya dihukum karena durhaka tetapi malah dipercaya untuk posisi yang besar. Orang yang lugu dikurung dalam keluguannya. Orang yang kurang siasat terbelenggu oleh keluguannya sendiri. Yang curang bisa teriak dengan lantang. Seharusnya mereka yang me-rasa curang diam seribu basa, karena merasa dosa. Akan tetapi di jaman ini dosa sudah tidak dlanggap ada lagi. Maka asal dia bisa ngomong, curang sekalipun, dia bisa garang. Tampilannya sungguh tidak tahu diri.

f.    Pedagang akeh sing keplarang
Perdagangan adalah jalan paling baik untuk pertukaran barang dan kepemilikan dari seorang kepada seorang yang lainnya. Akan tetapi pada zaman ini banyak peda¬gang yang bangkrut. Kenapa? Karena hukum perda¬gangan yang bebas dan terbuka telah dirusak oleh kecu¬lasan-keculasan seperti suap-menyuap, kongkalikong dan pemalsuan yang merajalela. Maka pedagang yang "lugu" akan segera gulung tikar.


Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor -

>