KAKAKKU DIANCAM PEMBUNUHAN KARENA TUDUHAN DUKUN SANTET
Oeh : Yudhistira Manaf
Dukun jadi momok dan profesi yang berbahaya juga menakutkan. Lalu belakangan ini, banyak orang menganggap sepele dukun. Dukun dilecehkan dan dukun dianggap enteng, bahkan seorang dukun sering dikatakan sebagai seorang yang bersekutu dengan iblis, jahat dan keji. Profesi pinggiran yang tidak terhormat. Profesi yang memalukan. Malah dukun sering diaanggap sebagai pekerjaan yang tidak terdidik dan hinadina.
Awalnya bulan februari 2011, kakak perempuanku, Mbak Astuti, yang dikatakan sebagai dukun dantet, diuber-uberakan dibunuh. Malah target warga, akan menghabisi kakau hidup-hidup. Bahkan dia akan dibakar dan tubuhnya akan dipotong-potong.
Tetapi, banyak orang tidak tahu, bahwa profesi dukun itu artinya pekerjaan seseorang yang duduk dengan tekun. Seseorang pelaku spiritual yang tekun berzikir, berwirid dan bermunajat kepada Allah Azza Wajalla. Lalu karena kasih sayang Allah, dia mampu mendapatkan kelebihan tertentu yang diberikan oleh Allah, berbeda dengan yang lainnya. Lidah seorang dukun diberikan kelebihan oleh Tuha. Otak seorang dukun dikaruniai kemampuan melihat sesuatu yang tertutup dan tersembunyi. Lalu, kelebihan lain, kakakku mampu mukswa, menghilang ke alam gaib. Lalu setelah keadaan aman, dia kembali lagi ke rumah kami yang sederhana di parung, Bogor, Jawa Barat.
Dukun asli, bukan palsu adalah seseorang yang dekat kepada Allah karena selalu berada dikamar tertutup. Seseorang yang rutin meminta, bermunjat, memuja, bersyukur dan akhirnya mendapatkan maunnah dari Allah. Mendapatkan kelebihan supranatural yang tidak dimiliki dan didapat oleh orang kebanyakan.
Dilararng bergantung pada dukun dan karena syirik, itu benar. Tempat bergantung dan menyerahkan diri hanya kepada Allah Azza Wajalla. Dukun bukanlah apa-apa dan tak ada apa-apa. Jika dibandingkan dengan Allah Yang Agung, dukun hanyalah sebutir pasri ditengah samudera. Tapi, biasanya, apa yang dikatakan oleh dukun, biasanya benar adanya. Dukun mendapatkan bisikan langsung dari atas. Dari Penguasa Alam Semesta, dari Penguasa Jagatraya Yang Agung. Bisikan dari Wisik, weruh sakdurunge winara. Tahu sesuatu peristiwa yang belum terjadi dan akan terjadi. Dan semua itu, benar adanya.
Sementara kebanyakan orang mengatakan bisikan setan. Banyak oarang mengatakan dukun itu bersekutu dengan setan. Tapi tidak semua dukun otu bersekutu dengan setan. Yang menyatu dengan setan memang ada, tapi tidak semua dari dukun itu bersatu dengan setan.
“Maka itu jangan katakan dukun itu setan,” kata kakakku, Mbak Astuti, dukun perempuan yang tidak pernah malu disebut dukun.
Pada mulanya, mendapatkan mimpi. Kala itu dia seorang ibu muda yang tidak memiliki anak. Suaminya, pengusaha perumahan mewah, Real Estate yang membangun perumahan besar di Vietnam dan Myanmar. Perusahaan kang Irman Putra Saidi,56 tahun, berkibar di tanah air dan di luar negeri.
Perusahaan sukses dan dipercaya oleh beberapa negara Asia Tenggara lain. Maka itu banyak proyeknya di Thailang, Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja. Tapi Mbak Astuti, kakakku tidak tinggal diam. Dia bekerja dengan suaminya dan mengendalikan keuangan perusahaan. Dia digaji besar oleh suaminya dan diberikan fasilitas mewah untuk menunjang kegiatannya pulang balik, Indonesia, Thailand, Kamboja, Myanmar dan Vietnam.
Namun, pada suatu malam, tanggal 7 Maret 2011, hari Senin Wage, kakakku mendapat wisik. Dia mendapatkan bisikan gaib yang mendesaknya untuk jadi dukun. Dia disuruh ke Laut Selatan, Samudera Hindia untuk singgah di Pulau Chrismast Island bertemu dengan raja Jin Samudera di pulau milik Australia. Bisikan itu mulanya dianggap enteng. Tidak begitu dihiraukannya. Tapi bisikan itu terus menerus datang kepadanya hingga dia menjadi sangat terganggu.
“Ayo berangkatlah ke Pulau Chrismast itu, temui Raja Jin Gundaling Gangga. Jika tidak mau berangkat, nyawamu akan melayang. Jiwamu akan terancam, ayo berangkatlah,” baisik suara gaib itu. Terus menerus terngiang di telinga kakakku, Mbak Astuti. Karena terus diganggu dan kakakku sangat terganggu maka dia siap untuk beragkat ke Pulau Chrismast di selatan Pulau Jawa itu. Dia bertkad untuk berangkat dan ingin mengetahui apa sebenarnya perintah itu.
Suami kakakku menentang keras. Kang Irman Putra Saidi marah besar dan tidak memperbolehkan istrinya mengikuti perintah gaib yang dianggapnya halusinasi itu. Kan Irman Putra Saidi mengancam kakakku. Jika kakakku berangkat juga karena perintah gaib itu maka kakakku akan diceraikan. Benar, dia ternyata bukan hanya mengancam. Dia benar-benar menceraikan kakakku dan kakakku dipecat dari perusahaan real estate yang dikelolanya.
Karena kakakku sudah nekad, maka dia menerima gugatan cerai dan mereka bercerai. Bahkan kakakku meninggkan rumah mewah dan tidak menuntut harta gono gini sedikitpun. Dia tidak mau rumah mewah, tidak mau mobil mewah dan tidak mau uang. Perintah gaib menyuruh agar hidup sederhana. Agar dia tinggal di rumah sederhana, tidak boleh bermobil mewah. Tapi, dia harus bersedia menolong orang. Dengan kemampuan perdukunannya, dia menolong orang-orang yang membuuhkan. Baik orang yang mau melakukan persugihan kaya raya maupun orang-orang yang ingin disembuhkan dari penyakit.
Kakakku berangkat dengan perahu bermesin ke Pulau Chrismast Island. Dia berangkat dari Muara Binuangeun, malimping, banten Selatan menuju pulau kecil di selatan Pulau Tinkjil dan Pulau Dili itu. Kakakku harus berangkat sendiri dengan perahu yang disewanya, tidak boleh ditemani oleh nelayan dan tidak boleh ditemani oleh siapapun juga. Maka itu, dengan tekad baja, Mbak Astuti berangkat, berlayar selama du hari dua malam barulah sampai ke Pulau Chrismast karena gelombang besar.
Pada hari Jumat Pahing, 25 Maret 2011 Mbak Astuti pulang ke rumah warisan orangtua di Parung, Bogor, Jawa Barat. Dia sudah mengembalikan perahu motor yang disewanya dan dia terbang dari Bantenke aParung, ke rumah kami. Setelah bertemu Raja Jin Di Pulau Chrismast itu, Mbak Astuti jadi sakti mandraguna. Dia mendapatkan ilmu linuwih, seorang yang tajam indera ke enam dan mampu melihat sesuatu kejadian yang belum terjadi didepan. Yang lebih membahagiakannya, dia kini mampu mengobati segala macam penyakit. Baik itu penyakit berat maupun penyakit ringan. Ilmu itu diberikan oleh Raja Jin Gundaling Gangga, Jin raksasa dari Sungai Gangga, India, Asia Selatan.
Kakakku menjadi dukun. Dia ikrarkan diri dialah dukun. Sementara orang malu menyebut diri dukun, kakakku tidak malu. Bahkan dia bangga sekali menjadi dukun. Dukun itu artinya duduk yang tekun, duduk tekun berzikir, waridin dan sholat tasbeh kepada Allah Azza Wajalla. Hanya kepada Allah kakakku menyembah dan meminta pertolongan. Semua pasiennya dia ajarkan jangan percaya dengan dukun, tapi percayalah kepada Allah. Sebab katanya, sesakti apapun seorang dukun, yang paling sakti, yang paling hebat adalah Allah. Dan semua dukun hebat, dikendalikan oleh Allah dan tidak bisa apa-apa tanpa Allah Yang Agung.
Karena melihat mentan suaminya sombong, congkak, dan dzolim kepada karyawan, Mbak Astuti marah kepada suaminya. Dia santetnperusahaan suaminya yang besar itu dan hancur dalam waktu setengah tahun. Mula-mula beberapa proyeknya di luar terkena bencana alam, lalu setelah itu merugi, tidak dapat untung dan banyak komplen. Lama-lama semua perusahannya jatuh dan Kang Irman Putra Saidi ditangkap polisi. Dia dipenjarakan karena terlibat penipuan di tiga negara Asean. Sejak saat itu mantan abang iparku hancur. Dia terkerangkeng dipenjara dan menyesal, lalu ingin minta ditolong oleh Sang Dukun, mantan istrinya, Mbak Astuti ku yang sakti mandraguna.
Mbak Astuti tidak mau menolong kang Irman Putra Saidi. Kata kakakku, biar dia kapok dan bertobat dulu di balik terali besi. Jika dia sudah kapok dan bertobat, menyesali semua perbuatan salahnya , maka dia akan ditolong oleh Mbak Astuti. Mendengar omongan Mbak Astuti, kang Irman Putra Saidi memahami.
Diapun lalu sembahyang di penjara, bertobat nasuhah dan meminta maaf kepada Mbak Astuti dari balik jeruji besi.
Bersamaku ke lembaga Permasyarakatan, LP Cipinang, Mbak Astuti menerima maaf Kang Irman putra Saidi, tetapi menolak untuk rujuk. Kang Irman putra Saidi sangat ingin rujuk dengan kakakku , tetapi kakakku menolak. Selain memang dia tidak cinta lagi kepada Kang Irman putra Saidi, tapi juga mbak Astuti tidak boleh nikah lagi oleh guru gaibnya. Raja Jin dari Sungai Gangga India itu tidak memberkenankan dia nikah lagi. Mbak Astuti harus tetap menjanda dan tidak bersuami agar kemampuannya makin lama makin kuat. Makin lama ilmunya makin tajam dan mempuni. Karena kakakku kepingin sakti mandraguna total, maka dia tidak mau menikah lagi. Bahkan dia bertekad untuk tidak menikah selamanya.
Banyak pasien yang datang kerumah kami. Nama Mbak Astuti langsung menyebar merasa dan pasien datang dari jauh jauh. Baik itu dari Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi. Semua pasien itu seperti mendapat bimbingan gaib, pengarahan agar ke Mbak Astuti dan menemuinya. Mbak Astuti juga tidak boleh menolak dan mengeluh capek dalam menangani pasien. Untuk itulah, maka dia kelihatan selalu semangat, segar dan tidak boleh sakit sama sekali.
“Orang sakti tidak boleh sakit dong? “ kata Raja Jin Sungai Gangga kepada kakakku.
Akhir tahun 2011, Hari Kamis Pahing, 15 Desember 2011, tiba-tiba warga ramai mendatangi rumah kami, yaitu tempat praktek Mbak Astuti di Parung Bogor, Jawa Barat. Warga yang dipimpin oleh ormas Islam itu menganggap kakakku Tukang Santet dan telah banyak membunuh warga sekitar karena santetnya. Memang, kebetulan, banyak penyakit aneh datangpenyakit aneh itu dianggap didatangi oleh kakakk. Ada wabah bakteri yang membuat sesak nafas yang menyebabkan kematian banyak warga.
Ada provokasi yang memanasi warga. Dikatakan bahwa Dukun Astuti adalah Tukang Santet dan dialah yang menyebar santet hingga banyak warga meninggal tidak wajar. Untuk itu, para provokator bersatu menyerbu ke rumah kami. Mereka membawa bensin dan ban untuk membakar kakakku. Rumah kami dikepung pada hari itu oleh ribuan warga.
Dipimpin oleh seorang pimpinan ormas Islam yang terkenal kasar. Ormas yang biasa melakukan sweeping ke diskotik, warung remang dan penghancur panti pijat. Kali ini bos ormas itu mentargetkan kakakku. Mereka akan menghabisi kakakku dan dibakar hidup-hidup didepan semua warga. Spanduk demo mereka jelas menulis, bahwa kakakku adalah tukang Santet yang membunuh puluhan warga. Di spanduk itu disebutkan, kakakku harus mati dan dibakar hidup-hidup didepan massa.
Kupikir, hari itu adalah ajal kakakku. Kakakku akan mati dan dibakar massa di kampung kami. Aku juga diancam namun aku bersembunyi dikamar praktek kakakku. Mbak Astuti ada disitu dan menarik tanganku. Ikutlah bersama kakak, kita terbang menjauhi massa ini, kata Mbah Astuti, sambil menarik aku pergi. Kami lalu terbang dan ajaib, aku bias terbang berpelukan dengannya ke Luat Selatan. Mbak menggendong aku terbang dengan kecepatan 600km per-jam ke pulau Chrismast Island di Samudera hindia. Kami sandar di tengah pulau itu dan langsung masuk ke sebuah hotel mewah berbintang lima. Kakakku ternyata membawa kartu kredit da nisi kartunya sangat banyak. Dia menggesek kartunya di hotel bintang lima Allium Hotel dan membayar langsung untuk waktu sebulan.
Kami berdua hidup santai di pulau Chirmast dengan uang kkakku yang tidak pernah habis. Kami keluar masuk tempat wisata, tempat mandi sauna, pijat lelah dan makan-makanan yang menurut sangatlah enak di pulau milik Negara Australia itu. Kami jugamenyaksikan urban dan berpindahnya jutaan kepiting merah di pulau itu. Hijrah setiap tiga bulan dari Chrismast selatan ke utara. Mobil. Motor dan manusia tidak boleh mengganggu apalagi membunuh kepiting itu. Kami hanya melihat dan menikmati berpindahan kepiting merah yang lucu itu.
Kakakku menceritakan, bahwa kepiting itu adalah asuhan Raja jin Sungai Gangga. Dan semua kepiting itu dikendalikan oleh Raja Jin dan menjadi ritual gaib bagi semua anak buah Raja Jin apabila datang ke pulau Chrismast.
Hari kamis legi, 17 Mei 2012 kakakku memaksa tinggal dirumah kami. Rumah Parung yang menjadi tempat prakteknya yang sudah dibakar massa ormas islam. Dengan uangnya yang banyak, kakak membangun lagi rumah warisan orang tua kami itu dan tegak lagi, mirip rumah asli kami yang lama.
Mendengar kakakku kembali, ormas kembali menyerbu. Namun kakakku tidak mau lari lagi seperti waktu lalu. Kepala ormas itu berdiri di depan dan kakakku langsung keluar rumah menghadapi secara frontal tokoh ormas itu.
Perang gaib pun terjadi. Pimpinan ormas menyerang dengan jarum gaib dan bola api kearah kakakku. Mbah Astuti menangkis dan bola api itu padam. Jarum santet meledak. Dengan angina, kakakku lalu mengarahkan tangan kanannya seperti menembak. Pimpinan ormas lalu terpelanting dan muntah darah. Seminggu setelah itu, pimpinan ormas mati karena pecah jantung. Dia mati karena kejahatannya sendiri, bukan karena saya. Kata Mbak Astuti.
Hingga kini, Mbak Astuti menolak pergi. Siapapun yang menyerangnya akan dilawannya. Mereka menyerang saya akan tantang. Perang fisik perang gaib, saya akan layani. Siapapun yang bersalah, jangan dibiarkan dia melakukan sesuatu yang salah. Ini preseden buruk, karena dia selalu menganggap dia selalu salah. Bisik kakakku, sambil tersenyum manis.
(Kisah yang dialami Adinda Sarinah Hayati . Yudishtira Manaf menulis untuk majalah Misteri)
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>