Orang-orang sekitar betah berlama-lama bertanya pada Aminah, hanya untuk mendengar tutur katanya yang lembut. Tidak hanya anak-anak seusia, orang dewasa sampai yang tua, suka dengan kelembutan Aminah. Semua itu berlanjut, sampai Aminah beranjak dewasa.
Keelokan rupa dan budi Aminah, membuat banyak pemuka Quraisy berminat menyuntingnya menjadi menantu. Pemuda-pemuda yang merasa punya nyali, mendesak orang tuanya untuk melamarkan Aminah buat dirinya. Aminah benar-benar telah jadi primadona bangsa Quraisy, yang sulit dicaraikan bandingannya di zaman itu.
Saat bersamaan, Kota Mekkah juga dihebohkan dengan seorang pemuda ganteng, dermawan dan baik budi bahasanya, dari kalangan Abdul Muthalib. Pemuda itu bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Ia juga banyak diinginkan gadis-gadis Mekkah, untuk dijadikan suami.
Rentetan kisah Aminah untuk berjodoh dengan Abdullah, ternyata memiliki lika liku. Seperti adanya nazar Abdul Muthalib yang ingin menyembelih Abdullah untuk berhala. Semua orang disteris, tak terkecuali Aminah. Sementara Abdullah, dengan pasrah menyerahkan dirinya pada sang ayah.
Untunglah saat itu, ada Ummu Hakim, kembaran Abdullah. Sekuat tenaga, ia menghalangi penyembelihan Abdullah untuk berhala. Keberanian Ummu Hakim, akhirnya memancing pemuda Mekkah lainnya, merebut pisau Abdul Muthalib. Nyawa Abdullah akhirnya terselamatkan.
Singkat cerita, Aminah dan Abdullah, dua manusia unggul di zamannya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka disyukuri banyak pihak, karena memang sama-sama berkualitas. Bahkan kehadiran Aminah, telah membuat suasana beda di rumah Abdul Muthalib.
Sebagaimana kehidupan bangsa Arab waktu itu, Abdullah akhirnya harus berpisah dengan Aminah. Ia harus melakukan perjalanan dagang ke Syam, untuk meraih kehidupan yang layak. Aminah yang masih pengantin baru, dengan lapang dada melepas kepergian suaminya, dan memberi dukungan yang dapat menguatkan niatnya menempuh perjalanan jauh.
Ternyata, kepergian Abdullah bukanlah kepergian yang biasa. Ia pun tak kembali setelah itu. Ia meninggalkan AMinah, saat sedang mengandung darah dagingnya. Kesedihan Aminah tak terperi, dan orang-orang menduga ia akan menyusul Abdullah ke alam baka.
Bacaan berikut ini adalah sebagai pemujanya orang yang sedang hamil, yang diambil dari Dewi Aminah sewaktu mengandung Nabi Muhammad S.a.w. Bacaan tersebut telah memiliki khasiat bila nanti lahir laki-laki, maka akan menjadi orang yang berilmu dan shaleh, demikian juga bila perempuan.
* WALLAAHU AKHRAJAKUM MN BUTHUUNI UMMAHAATIKUM TAARATAN UKHRAA*
* WALLAAHU AKHRAJAKUM MN BUTHUUNI UMMAHAATIKUM TAARATAN UKHRAA*
Pelet Bulu Perindu
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
Pelet Dari Jarak Jauh Nan Ampuh
Gebetan Anda Kembali Rindu Lagi, Tanpa ritual
Klik di sini
Pesan WhatsApp: 62895-35644-0040 Bersponsor
>